Kesal Bertengkar Dengan Istri, Suami Pukuli Bayinya Hingga Meninggal
Merdeka.com - Diduga kesal usai bertengkar dengan sang istri, seorang ayah di Ngawi memukuli anak satu-satunya hingga meninggal dunia. Mirisnya, sang anak diketahui baru berumur 5 bulan.
Kapolres Ngawi, AKBP Pranatal Hutajulu mengatakan, kejadian nahas itu menimpa bayi perempuan bernama Andini Ayuningtyas pada Sabtu (2/11). Dia meninggal di tangan ayah kandungnya sendiri, Muhammad Juniarto Wibowo (31) pada Minggu (3/11) pagi.
Penganiayaan ini terbongkar ketika warga Desa/Kecamatan/Kabupaten Ngawi ini curiga saat memandikan jenasah korban.
-
Siapa yang ditikam mantan ayah tiri? Seorang remaja putri M (19) tewas setelah ditikam mantan ayah tirinya, SE (53). Sang ibu SR (53) juga terluka parah ditusuk mantan suaminya itu.
-
Bagaimana pria itu membunuh anak tirinya? 'Mereka cekcok sehingga tersangka SE ini menusuk SR dan anaknya menggunakan pisau sehingga anak tidak tertolong lagi,' kata Kapolres Merangin AKBP Ruri Roberto.
-
Siapa yang terdampak membentak anak? 'Anak yang sering dibentak bisa tumbuh dengan harga diri yang rendah serta kekurangan rasa percaya diri,' jelas Dr. Mehta.
-
Apa yang membuat anak terluka? 'Sayangku, ibu minta maaf jika ucapan dan tindakan ibu sebelumnya membuat hatimu terluka. Ibu ingin kamu tahu bahwa ibu selalu mencintaimu tanpa syarat, dan ibu berjanji akan berusaha lebih baik lagi untuk memahami perasaanmu.'
-
Apa dampak pukul anak? Mereka juga memiliki risiko lebih tinggi mengalami gangguan kesehatan mental dan harga diri yang lebih rendah. Jadi, pemukulan tidak hanya tidak efektif dalam mengubah perilaku anak, tetapi juga dapat merusak kesejahteraan mental dan emosional mereka.
-
Bagaimana ibu itu mengurung putranya? Ia mengungkapkan kepada pihak kepolisian bahwa selama bertahun-tahun, ia telah berupaya menyelamatkan putranya melalui berbagai cara, termasuk mengirimnya ke lebih dari 10 pusat rehabilitasi di seluruh negeri.
"Mereka curiga karena di sekujur tubuh bayi itu penuh dengan luka. Makanya melaporkan kepada kami," kata AKBP Pranatal ketika dikonfirmasi, Senin (4/11).
Dari kecurigaan itu, tim Mapolsek Ngawi Kota dan Sat Reskrim Polres Ngawi melakukan olah TKP. Dari hasil visum luar terdapat luka pada bagian kepala, wajah dan punggung bayi Andini.
"Kami tanyai si ibu korban yang bernama Dwi. Saat itu, ibu korban mengaku jika suaminya menganiaya anak satu-satunya," jelasnya.
Sementara, sang ayah yang melakukan aksi penganiayaan melarikan diri. "Kata ibu korban atau istrinya sudah kabur," urainya.
Pelaku yang berprofesi sebagai sopir itu akhirnya berhasil ditangkap di perbatasan Ngawi-Solo. Dari hasil konfirmasi sementara, pelaku kesal dengan istrinya.
"Sebelumnya keduanya bertengkar. Sebelum berangkat ke rumah orang tuanya di Kecamatan Ngawi," jelas lulusan AKPOL 1998 ini.
Lalu pelaku menumpahkan kekesalannya kepada anaknya saat di perjalanan. Pelaku memukul dahi, kepala, wajah serta punggung.
"Korban meninggal akibat pukulan pelaku, yang sebelumnya sempat dibawa ke Puskesmas Ngawi Purba," bebernya.
Saat ini pelaku sudah ditahan di rutan Mapolres Ngawi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bapak Tega Lempar Anak Berusia 1,5 Bulan Hingga Tewas
Baca SelengkapnyaDi hari kejadian, ibu tersebut juga sempat terlibat pertengkaran dengan mertuanya.
Baca SelengkapnyaPria Ini Curiga Bayinya Hasil Selingkuhan Istri dengan Pria Lain, Lalu Dianiaya Hingga Tewas
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut terjadi saat korban dan ibunya tidur di kamar rumahnya, Selasa (19/11) dini hari
Baca SelengkapnyaKasat Reskrim Polres Sumbawa, Iptu Regi Halili mengatakan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, serta ahli medis.
Baca SelengkapnyaPada saat kejadian tragis itu berlangsung, adik AAMS berada di lokasi juga.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan di Puskesmas Sragi 1, korban ada luka di leher dan di perut dan punggung ada luka memar
Baca SelengkapnyaBerdasarkan keterangan saksi, pelaku membanting korban lebih dari dua kali.
Baca SelengkapnyaM, pelaku dan ibu korban merupakan pasangan baru. Mereka baru menjalin biduk rumah tangga sekira 5 bulan.
Baca SelengkapnyaPeristiwa naas ini terjadi saat sang istri meninggalkan rumah untuk menghadiri acara kondangan tetangga.
Baca SelengkapnyaKekerasan dalam rumah tangga (KDRT) itu pertama kali dilaporkan oleh anak korban pada keluarga besar.
Baca SelengkapnyaN dan suaminya meminta maaf karena sudah membuat keonaran akibat unggahan video penganiayaan terhadap bayinya.
Baca Selengkapnya