Ketua PN Dumai tak ngantor ketika tiga tahanan kabur jebol lapas

Merdeka.com - Selama dua pekan di Bulan Agustus 2016, ketua Pengadilan Negeri (PN) Dumai Tumpal Sagala tidak berdinas di kantornya. ‎Bahkan saat momen penting seperti perayaan hari ulang tahun Republik Indonesia 17 Agustus 2016, Tumpal juga tak ikut apel sehingga inspektur upacara terpaksa dipimpin oleh wakilnya. Padahal sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), Tumpal wajib hadir dalam upacara tersebut.

Tak hanya itu, Tumpal juga tidak berada di kantor saat sel tahanan PN Dumai dirusak 3 tahanan yang berujung kaburnya ketiga terdakwa narkoba yang akan menjalani sidang putusan dan tuntutan itu.

"Iya, saat itu kan bapak ketua (Tumpal Sagala) sedang mengikuti fit and proper test pimpinan Klas I A di Mahkamah Agung," ujar Humas PN Dumai Muhammad Sacral Ritonga saat dikonfirmasi merdeka.com, Selasa (8/11).

Sacral tak menampik jika ketua PN Dumai ‎Tumpal Sagala sering tak masuk kantor. Namun itu dilakukan lantaran yang bersangkutan mengikuti kegiatan kedinasan.

"Saat 17 Agustus kan bapak sedang fit and proper tes, sehingga Inspektur upacara dipimpin wakil Ketua PN Dumai Sarah Louise," ucap Sacral.

Sedangkan ketidakhadiran Tumpal juga terjadi saat peristiwa kaburnya 3 terdakwa narkoba yang menjebol sel jeruji besi tahanan PN Dumai pada 29 Agustus 2016. Ketika itu, ketiga terdakwa kasus narkoba itu membobol jeruji besi meski sudah digembok. Sel tahanan itu dinilai sudah tua dan overkapasitas.

"Iya saat itu bapak sedang di luar kota, ‎tapi keesokan harinya kan sudah dinas lagi," kilahnya.

Ketiga tahanan yang kabur yakni Michael Jackson‎ dan Ismail serta Budi Pratama. namun belakangan, Polres Dumai berhasil menangkap Budi saat berada di persembunyiannya, propinsi Sumatera Barat.

"Iya, ada 3 tahanan yang kabur. Tapi yang satu sudah kita tangkap kembali, dua tahanan masih kita kejar. Yang kita tangkap itu bernama Budi Pratama di Sumatera Barat," ujar Kapolres Dumai AKBP Donal Happy Ginting Sik saat dikonfirmasi merdeka.com.

Sedangkan untuk tahanan yang masih berkeliaran adalah Mikel Jakson dan Ismail. Polisi bersama Kejaksaan Negeri Dumai masih memburunya. Kaburnya ketiga tahanan narkoba ini lantaran sel jeruji di PN Dumai rapuh dan tidak terawat. ‎Bahkan pada saat itu, kepala PN Dumai tidak berada di Kantornya saat hendak dikonfirmasi wartawan.

"Sel tahanan PN Dumai sudah lama (tua) dan over kapasitas, didorong begitu saja sudah terbuka. Padahal digembok, makanya ketiga tahanan kabur. Beruntung tahanan lainnya baik-baik, tak ingin kabur juga," ucap Donal.

Donal berharap agar sel tahanan PN Dumai segera diperbaiki agar tahanan pelaku Kriminal tidak melakukan hal yang sama. Namun hingga kini, sel tahanan PN Dumai masih belum diperbaiki.

"Kabarnya, PN Dumai sudah mengajukan ke Pemerintahan Kota Dumai, agar ‎segera memperbaikinya," jelas Donal.

Sebelumnya, pada 29 Agustus 2016 lalu, tiga tahanan Kejaksaan Negeri Dumai berhasil kabur, saat akan menjalani agenda sidang dengan agenda vonis hakim dan ada juga yang agenda tuntutan jaksa di PN Dumai. Mereka kabur dengan memanfaatkan sel tahanan yang rapuh dan sudah over kapasitas tersebut.

Sementara itu, Sekretaris PN Dumai Bram saat dikonfirmasi merdeka.com membenarkan hal tersebut. Dikatakannya, sel tahanan PN Dumai memang sudah tua.

"Usia sel tahanan ya sama dengan bangunan PN Dumai, sudah lama," ucap Bram.

Terkait sel tahanan yang over kapasitas dan kepala PN Dumai Tumpal Sagala ‎jarang datang ke kantor, Bram tak ingin mengomentarinya. "Silakan tanya ke bagian humas," kata Bram.