Khawatir gempa susulan, 190.180 warga di Sigi pilih bertahan di pengungsian
Merdeka.com - Sebanyak 190.180 korban gempa di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah masih bertahan di lokasi pengungsian. Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sigi Gayus Sampe mengatakan, para pengungsi tersebar di 12 dari 16 kecamatan yang terdampak bencana.
Warga yang terdampak bencana tinggal di lokasi pengungsian di Kecamatan Biromaru, Dolo, Marawola, Dolo Selatan, Kulawi, Lindu, Pipikoro, Kulawi Selatan, Konovaro, Gumbasa, Tanambulava, Dolo Barat, Palolo, Kinovaro dan Nokilalaki.
Sampai saat ini, kata Gayus, sebagian warga belum mau kembali ke rumah meski tempat tinggal mereka hanya mengalami kerusakan ringan atau sama sekali tidak rusak.
-
Bagaimana korban gempa bisa bertahan hidup? Menurut ahli, seseorang dapat bertahan selama satu minggu atau lebih di bawah reruntuhan bangunan setelah gempa. Akan tetapi, hal ini tergantung pada sejauh mana cidera yang dialami, kondisi tempat terperangkap, faktor akses terhadap air, udara, dan cuaca.
-
Bagaimana kondisi mereka setelah gempa? Saat gempa usai, anak perempuan dan ibunya itu ditemukan warga sedang menangis histeris. Wajah dan sekujur tubuhnya dipenuhi dengan debu yang sangat tebal karena kondisi rumah mereka yang sudah hancur.
-
Dimana pusat gempa Sangihe? Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, pusat empat berada 373 km Barat Laut Tahuna, Kepulauan Sangihe, tepatnya pada 6.14 LU, 123.28 B.
-
Bagaimana gempa Sangihe terjadi? 'Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan turun (normal fault ),' kata Daryono dalam siaran pers yang diterima merdeka.com.
-
Apa penyebab gempa Sangihe? Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofiksika (BMKG) menyatakan gempa itu dipicu aktivitas deformasi batuan.
-
Bagaimana cara warga Bantul mengatasi dampak gempa? Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan bahwa masyarakat bersama pemerintah kabupaten setempat mengatasi dampak gempa bumi bermagnitudo 6,0 pada Jumat (30/6) dengan saling bergotong-royong di lokasi terdampak.
Warga memilih tinggal sementara di lokasi pengungsian meski hanya berteduh di tenda-tenda, dan makan seadanya karena takut gempa datang lagi.
Gempa-gempa susulan kecil sampai sekarang kadang masih terjadi, dan setiap kali merasakan getaran warga yang tinggal di dalam tenda langsung berhamburan keluar.
"Saya baru akan kembali pulang jika kondisi sudah benar-benar normal. Artinya sudah tidak ada gempa susulan," kata Mety, warga Desa Bolapapu di Kecamatan Kulawi.
Barnabas, warga Kecamatan Lindu, juga demikian. Ia mengaku lebih tenang tinggal di tenda darurat ketimbang pulang ke rumah dengan kekhawatiran menghadapi dampak gempa.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
248 rumah rusak dan 456 warga harus mengungsi, akibat gempa Sumedang
Baca SelengkapnyaGempa susulan masih terjadi di Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, banyak warga yang enggan kembali ke rumah dan lebih memilih untuk mengungsi.
Baca SelengkapnyaRentetan gempa yang terjadi di Sumedang masih membuat warga trauma hingga memilih tidur di luar rumah.
Baca SelengkapnyaDari 327 pengungsi, terdapat dua orang yang sakit parah yakni stroke dan pendarahan
Baca SelengkapnyaPara korban sedang menghadapi tantangan suhu yang dingin ekstrem pada malam hari di bawah nol derajat celcius.
Baca SelengkapnyaWarga lebih memilih tinggal di tenda yang dibangun secara swadaya.
Baca SelengkapnyaBMKG masih belum bisa memastikan aktivitas sesar yang menyebabkan gempa di Sumedang.
Baca SelengkapnyaBNPB mencatat, 96 rumah rusak tersebut tersebar di Sukabumi dan Bogor.
Baca SelengkapnyaWarga mengungsi karena masih trauma gempa susulan yang hingga kini masih terjadi.
Baca SelengkapnyaBencana longsor ini terjadi pada Minggu (24/3) malam setelah wilayah tersebut diguyur hujan dengan intensitas tinggi.
Baca SelengkapnyaGempa yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Palu Koro
Baca SelengkapnyaRatusan pasien terpaksa dievakuasi untuk memastikan bangunan rumah sakit aman dihuni pasca gempa.
Baca Selengkapnya