Khofifah: Ada yang ingin memecah belah Muslimat NU
Merdeka.com - Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa mengaku tidak kaget dengan aksi ibu-ibu yang mengatasnamakan warga Muslimat NU Jawa Timur, di Jalan Imam Bonjol, Surabaya, Senin (9/6) kemarin. Dalam aksinya, ibu-ibu itu menuntut Khofifah mundur sebab mendukung capres-cawapres Jokowi - JK dengan mengatasnamakan Muslimat NU.
"Sejak awal sudah saya sampaikan ada gerakan-gerakan seperti itu yang mengatasnamakan warga Muslimat NU Jawa Timur. Ini sama seperti pas pilgub lalu. Tapi kalau media jeli, coba ditanya dari mana saja mereka. Mereka pengurus ranting? cabang? anak cabang? Itu segitu banyak," kata Khofifah saat dihubungi merdeka.com, Selasa (10/6).
Khofifah menjelaskan, selama ini saban ada suksesi politik memang banyak orang mengatasnamakan warga Muslimat NU. Tapi kalau jeli, identitas Muslimat NU sebenarnya mudah dikenali lewat seragam yang dipakai.
-
Siapa yang ikut kampanye Prabowo? Pasangan capres-cawapres nomor 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka hari ini Sabtu 9 Desember 2023 berkampanye di sejumlah daerah.
-
Siapa yang mendukung Khofifah di Pilgub Jatim? 'Sudah dari Desember yang lalu, sudah 4 partai , Gerindra, ada Golkar, ada Demokrat, PAN, bulan Desember lalu sudah memberikan surat penugasan,' jelas dia.
-
Mengapa Khofifah ingin libatkan warga lokal? Mantan Mensos RI itu menegaskan bahwasanya pengembangan Pulau Giliyang harus melibatkan warga lokal. Misalnya, pemilik penginapan di kawasan wisata harus warga lokal agar bisnisnya seirama dengan nilai-nilai pelestarian alam.
-
Apa yang dibilang Jokowi soal kampanye? 'presiden boleh berkampanye.''
-
Bagaimana cara mesin politik Jokowi dan mesin politik NU bekerja? Mereka yang bekerja sepenuh hati berbasis loyalitas, kesamaan frekuensi ideologis, dan keyakinan intelektualitas, akan bekerja lebih rapi ketimbang para influencer atau buzzer bayaran (seprofesional apapun mereka, pasti hasil kerjanya akan bebeda).
-
Gimana caranya Jokowi ikut kampanye? Pasal 281 mensyaratkan pejabat negara yang ikut berkampanye dilarang untuk menggunakan fasilitas negara atau mereka harus cuti di luar tanggungan.
"Karena kalau seragam yang mereka pakai, itu di Pasar Tanah Abang banyak. Kerudung mereka bukan seragam Muslimat. Jadi kalau orang Muslimat melihat aksi kemarin di RCTI dan tvOne , pasti bertanya-tanya, kok kerudungnya bukan Muslimat. Kerudung identitas kami itu hijau muda, baju batik, itu standar di Indonesia," ujarnya.
"Mungkin yang beli baju tak paham, sekadar beli di Pasar Turi atau Pasar Tanah Abang. Kalau seragam seperti itu banyak. Apalagi kalau mengatasnamakan forum warga Muslimat, semua orang bisa mengaku warga Muslimat NU."
Khofifah mengimbuhkan, aksi-aksi semacam itu di Muslimat NU sudah menjadi mainan orang-orang tidak bertanggung jawab. Orang dikasih baju muslimat, terus datang ke posko kandidat, bilang mendukung mengatasnamakan Muslimat NU.
"Seperti pada Pilgub Jatim lalu. Ada yang datang mengaku dari satu daerah, trus saya tanya kenal ini, kenal ini, ternyata tidak. Jadi aneh-aneh cara untuk memecah belah," ujar kader NU itu.
Lalu bagaimana dengan tuntutan mundur kemarin? Khofifah menjawab ringkas. "Dia (koordinator aksi) tidak berada di dalam struktur, jadi tuntutannya jadi aneh. Jadi ya biarlah, orang punya uang. Hitung-hitung mempromosikan Muslimat NU, bisa masuk televisi. Saya sama sekali tidak ada dirty feeling. Kasihan mereka," terang Khofifah.
Namun dia menggarisbawahi, di internal Muslimat NU memang ada gerakan-gerakan memecah belah. Mereka bakal melakukan segala cara dari berbagai tempat yang bisa mereka lakukan. "Kami tidak boleh berharap akan seratus persen tahan dari tarikan-tarikan seperti itu. Karena kita tidak bisa menggaransi bakal tahan," ujarnya.
Sebelumnya, ribuan ibu-ibu Muslimat NU dari daerah Bangkalan, Pamekasan, Sampang, Pasuruan, Kediri, Nganjuk, Surabaya, Sidoarjo, Lumajang dan Probolinggo, berkumpul di Posko Merah Putih Jawa Timur di Jalan Imam Bonjol, Surabaya, Senin siang (9/6). Mereka mendeklarasikan diri sebagai pendukung Prabowo-Hatta, dengan nama Forum Warga Muslimat Jawa Timur.
Menurut Koordinator Forum Warga Muslimat Jawa Timur, Robiatul Adawiyah Kholil, alasan mendukung Prabowo-Hatta karena mantan Danjen Kopassus itu mirip dengan sosok Presiden RI pertama, Soekarno.
"Pak Prabowo memiliki ketegasan, lugas, cerdas, dan berwibawa seperti sosok Bung Karno. Jadi ini pilihan tepat," katanya di sela acara.
Ibu-ibu Muslimat NU ini juga mengecam pilihan politik Khofifah menjadi salah satu juru bicara (Jubir) pasangan Jokowi - JK di Pilpres 9 Juli mendatang.
"Atas nama warga Muslimat NU Jawa Timur, saya mengimbau kepada Ibu Khofifah supaya mundur dari ketua umum. Karena dalam aturan keorganisasian, tidak boleh ada rangkap jabatan dalam masalah politik," tegasnya. (mdk/mtf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cak Imin mempertanyakan ke-NU-an Khofifah karena lebih memilih mendukung Prabowo-Gibran dari pada pasangan AMIN.
Baca SelengkapnyaPihak tersebut bahkan membuat manuver dan berusaha mengambil alih NU.
Baca Selengkapnya"Beliau menyampaikan kalau ke-NU-an Khofifah katanya asli," ujar Khofifah
Baca SelengkapnyaIndonesia harus kuat dari berbagai upaya destabilisasi gencar dilakukan khususnya dari kelompok dan jaringan teror.
Baca SelengkapnyaKhofifah Indar Parawansa membalas calon wakil presiden Muhaimin Iskandar yang meragukan keanggotaan Nahdlatul Ulama.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Ali Masykur Musa menilai Khofifah adalah kader NU sempurna
Baca SelengkapnyaSaid menyebut Megawati memiliki ikatan batin yang kuat dengan Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Jazilul Fawaid heran dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang kini menjadi berpolitik.
Baca SelengkapnyaIa menyebut bahwa nantinya PBNU akan mengumumkan dan mengeluarkan nama-nama siapa saja pengurus PBNU yang mengajukan cuti untuk kampanye.
Baca SelengkapnyaWarga Nahdliyin yang tergabung komunitas Jaringan Nahdliyin Pengawal Khitthah Nahdlatul Ulama (JNPK-NU) prihatin terhadap kisruh PBNU dan PKB.
Baca SelengkapnyaNusron menegaskan saat ini sudah banyak para tokoh sentral NU merapatkan barisan untuk pemenangan Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaMuktamar Luar Biasa NU direncanakan berlangsung di Cirebon.
Baca Selengkapnya