Kisah dari Banjarnegara, Slamet Dukun Pengganda Uang Bunuh & Tumpuk 12 Korban
Merdeka.com - Kasus penggandaan uang kembali menggegerkan publik. Kali ini dilakukan oleh Slamet Tohari alias Mbah Slamet (45) di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
Slamet mempromosikan jasa penggandaan uangnya melalui media sosial Facebook oleh orang kepercayaannya bernama BS.
Kemudian, BS akan mengatur pertemuan korban dan Slamet. Korban akan mendatangi kediaman Slamet dengan membawa sejumlah uang untuk dilipatgandakan dan melakukan serangkaian prosesi ritual.
-
Kenapa pelaku meminta uang dari korban? Kesaksian Korban Belum lama ini, terungkap modus kejahatan baru yang menyasar para pencari kerja. Diungkap sejumlah korban yang baru saja melakukan interview di salah satu lokasi berkedok perusahaan di Duren Sawit, pelaku membujuk agar sejumlah uang diserahkan. Bukan tanpa alasan, para korban turut dijanjikan segera mendapat pekerjaan impian. Sontak, uang tersebut diminta pelaku.
-
Mengapa perampok mengincar rumah korban? RS yang kesehariannya bekerja sebagai karyawan koperasi simpan pinjam di Kecamatan Kalipare ditengarai sering menyimpan uang tunai dalam jumlah besar di rumahnya.
-
Siapa yang menjanjikan penggandaan uang kepada korban Paryanto? Berdasarkan hasil pemeriksaan, Paryanto dibunuh oleh Mbah Slamet dengan cara diberi minuman yang telah dicampur potas (potasium sianida). Hal itu dilakukan karena Mbah Slamet kesal terus-menerus ditagih oleh korban. Mbah Slamet juga menjanjikan akan melipatgandakan uang senilai Rp70 juta, yang disetorkan PO, menjadi Rp5 miliar.
-
Siapa yang meminta uang ke korban begal? Aiptu US dijebloskan ke rutan karena meminta uang kepada korban begal yang viral di media sosial.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Kenapa pelaku mengincar korban? “Pelaku pertama kali melihat korban saat turun dari bus Bintang Timur di Jalan Urip Sumoharjo. Dari situ, kedua pelaku berboncengan dan membuntutinya hingga di depan rumah dan langsung menarik tas korban,“ ujarnya saat di Mapolsek Rappocini Makassar, Senin (22/1).
"BS sudah kami tangkap. BS tugasnya mengupload bahwa Slamet memiliki kemampuan menggandakan uang. BS ini lah yang mempertemukan ke Slamet, jadi dia perannya turut ikut serta juga," kata Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto, Selasa (4/4).
Namun, kenyataannya uang yang telah diberikan tidak dilipatgandakan, melainkan dinikmati untuk kepentingan pribadi.
Ketika korban menagih uang yang dijanjikan, Slamet justru membunuh korban menggunakan minuman potasium yang dicampur dengan obat penenang.
Slamet juga langsung mengubur para korban di tanah milik Slamet, Desa Balun Kecamatan Wanayasa Kabupaten Banjarnegara.
Hingga saat ini tercatat sudah ada 12 korban yang dikubur dalam delapan liang lahat. Akan tetapi, pihak kepolisian baru mengidentifikasi satu mayat atas nama Paryanto warga Sukabumi.
Setali tiga uang, Kapolres Banjarnegara melakukan pencarian jasad korban dengan melibatkan petugas gabungan dan penggali lubang serta menghadirkan Slamet.
Namun, Slamet mengaku tidak ingat siapa saja korban yang sudah dibunuh dan di mana saja kuburannya. Hal tersebut dikarenakan Slamet sudah melakukan aksinya sejak tahun 2020.
Laporan terkini, mayat yang teridentifikasi Paryanto warga Sukabumi dikubur di liang nomor 1.
Lalu, satu mayat yang teridentifikasi warga Gunungkidul DIY dikubur Slamet di liang lahat nomor 2.
Adapula dua mayat yang teridentifikasi sebagai pasangan suami istri warga Tasikmalaya, dikubur satu liang lahat di lubang nomor 3.
Dua warga Jakarta berjenis kelamin laki-laki dan perempuan yang dikubur satu liang di lubang nomor 4.
Di liang nomor 5, terkubur dua warga Palembang salah satunya atas nama Mulyadi.
Lalu yang terakhir dua warga Yogyakarta berjenis kelamin laki-laki dan perempuan dikubur satu liang di lubang nomor delapan.
"Jadi ada lima kuburan yang berisi dua mayat. Termasuk hasil pemeriksaan ada dua warga Tasikmalaya laki-laki perempuan yang dikubur liang nomor tiga. Satu liang dua mayat. Lalu sisanya tiga lubang isinya satu mayat. Untuk korban atas nama Mulyadi itu baru berdasarkan keterangan tersangka, baru dilakukan pengembangan," jelas Kapolda Jateng.
Saat ini pihak kepolisian telah meringkus Slamet dan BS. Kemudian, Pihak kepolisian menetapkan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman mati dan seumur hidup kepada Slamet dan BS untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka.
Kasus ini terungkap setelah anggota keluarga PO warga Sukabumi melaporkan PO yang hilang dalam waktu yang lama.
Korban PO sempat mengirimkan pesan dan lokasi tujuan melalui aplikasi Whatsapp kepada anaknya.
Pesan tersebut menyampaikan bahwa jika dirinya tidak ada kabar selama beberapa hari, anak diminta datang ke rumah Slamet bersama aparat.
"Ini di rumahnya Pak Slamet. Buat jaga-jaga kalau umur ayah pendek, misal ayah tidak ada kabar sampai Minggu, langsung saja ke lokasi bersama aparat," ungkap PO dalam pesan suara di Whatsapp.
Selanjutnya korban sudah mulai tidak dihubungi kemudian keluarga melaporkan pada Polres Banjarnegara pada Senin 27 Maret 2023. Mendapat laporan, polisi langsung melakukan penyelidikan dengan menyusuri lokasi Slamet.
Reporter Magang: Alya Fathinah
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dukun pengganda uang Slamet Tohari terancam hukuman mati
Baca SelengkapnyaKaleidoskop: Deretan Kasus Pembunuhan Sadis Sepanjang Tahun 2023
Baca SelengkapnyaModusnya, korban diminta hampir Rp400 juta sebagai syarat persembahan di Pantai Selatan.
Baca SelengkapnyaSang Dukun meminta agar korban melarung uang ke laut sebagai ritual buang sial
Baca SelengkapnyaWarga Bekasi sudah curiga sejak lama dengan gelagat DS (61), terduga pelaku pembunuhan bocah perempuan dalam karung
Baca SelengkapnyaPolres Pekalongan mengungkap kasus penipuan dengan modus penggandaan uang bermotif politik. Korbannya seorang caleg dari Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaBagian tubuh tersebut berupa kepala, potongan telapak tangan kanan dan kiri dan potongan telapak kaki kanan dan kiri.
Baca SelengkapnyaKorban sendiri sempat dilaporkan hilang oleh keluarganya, sebelum akhirnya ditemukan jasadnya.
Baca Selengkapnya"Katanya rumah korban banyak setan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaIa mengaku kesusahan memenuhi kebutuhan hidup keluarga
Baca SelengkapnyaIa melancarkan aksi tipu-tipu dengan membuka praktik pengobatan alternatif di rumah kontrakannya yang ada di sekitar Kota Pacitan.
Baca SelengkapnyaPelaku mulai melakukan aksi liciknya dengan mengaku bisa menggandakan uang.
Baca Selengkapnya