Kisah Desa Siluman di Subang yang Jadi Tempat Persembunyian Pejuang Kemerdekaan
Merdeka.com - Desa Siluman atau fiktif kini menjadi perbincangan publik, karena disebut-sebut sebagai desa tanpa penduduk yang menerima dana desa. Namun lain halnya dengan Desa Siluman, Kecamatan Pabuaran di Kabupaten Subang, Jaw Barat. Meski disebut Siluman namun desa ini nyata dan dihuni 7.320 jiwa.
Desa Siluman di Subang ini memiliki luas wilayah 716.928 Ha. Secara geografis keberadaannya terletak di sebelah barat pusat pemerintahan Subang dengan jarak sekitar 51 kilometer.
Kepala Desa Siluman, Warman, menerangkan asal usul nama Siluman dijadikan nama desa pada tahun 1908.
-
Siapa yang menghuni Desa Adat Sijunjung? Desa Adat Sijunjung dihuni oleh enam suku yaitu Chaniago, Piliang, Melayu, Tobo, Panai, dan Melayu Tak Timbago.
-
Di mana desa miskin itu berada? Salah satu desa miskin berada di Desa Cipelem, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
-
Dimana desa ini berada? Dalam sejarah kuno India yang penuh dengan kisah keagungan, mistis, dan praktik kebudayaan yang unik, desa Shani Shingnapur menjadi sorotan karena fakta yang menarik – rumahnya tidak memiliki pintu dan kunci.
-
Apa yang terjadi di Dusun Sigadung? Pada 6 Februari 2024, terjadi longsor di Dusun Sigadung, Desa Kalitlaga, Pagentan, Banjarnegara.
-
Kenapa desa Penglipuran terkenal? Desa ini dikenal karena keberhasilannya dalam mengusung konsep sustainable tourism dengan mempertahankan keaslian budaya Bali.
-
Apa keunikan penduduk Desa Sikunang? Salah satu keunikan masyarakat Dataran Tinggi Dieng adalah anak berambut gimbal yang dianggap sebagai titisan Kyai Kolo Dete dan Nini Roro Ronce.
Diceritakan Warman, berawal ketika seorang sesepuh waktu itu menjadi kepala desa pertama, bernama Bah Tinggi. Secara kebetulan Bah Tinggi tinggal di sekitar aliran sungai Cisiluman di wilayah itu, hingga akhirnya dijadikan nama desa.
"Menurut para orang tua terdahulu asal nama desa Siluman dari nama aliran sungai Cisiluman," kata Warman, Rabu (13/11) saat ditemui di ruang kerjanya.
Akan tetapi menurut kepala desa yang menjabat dua priode tersebut, meski telah digunakan sejak tahun 1908, tidak ada bukti sejarah yang autentik tentang sejarah Desa Siluman.
Namun dari cerita turun temurun, wilayah Siluman kerap dijadikan tempat persembunyian para pejuang Indonesia saat dikejar penjajah di era perang kemerdekaan. Konon, setiap pejuang yang bersembunyi ke wilayah tersebut tak lagi terkejar musuh dan seolah menghilang.
Cerita Mistis Desa Siluman
Warman juga mengungkapkan cerita mistis tentang desa yang kini dipimpinnya. Jika setiap orang luar yang datang ke desanya kerap dibuat bingung dan hanya berputar-putar keliling desa tanpa bisa keluar kampung.
"Para pejuang kemerdekaan lari ke wilayah ini lenyap dan menghilang. Tidak bisa ditemukan lagi ketika dikejar musuh penjajah Belanda. Di sekitar daerah aliran sungai inilah yang menjadi cikal bakal permukiman," ceritanya.
Mata pencarian masyarakat Desa Siluman selain sebagai petani, kata Warman, penduduknya juga dikenal dengan industri rumahan yaitu kerajinan mebel seperti kursi dan ukiran.
Desa siluman terbagi menjadi 7 dusun, yang sebelumnya 5 dusun pada tahun 2015. Desa Siluman sejak pertama berdiri dan pimpin Bah Tinggi hingga kepala desa sekarang bernama Warman sudah 18 kali terjadi regenerasi kepemimpinan.
"Sifat gotong royong masih ada walaupun dirasa kurang, karena kebanyakan penduduknya bertani," tandasnya.
Penelusuran merdeka.com, memang tidak ada prasasti atau petilasan yang bisa dijadikan bukti autentik tentang sejarah Desa Siluman, bahkan sungai kecil yang bernama Cisiluman pun kini tidak jelas lagi letaknya.
Tapi dari beberapa cerita penduduk asli ini cukup untuk menyimpulkan desa ini punya sejarah panjang walaupun bukti sejarah itu tidak pernah ditemukan secara kasat mata.
Yang pasti, Desa Siluman kini merupakan desa yang makmur, mayoritas penduduk bertani dan sebagian beralih ke home industri dan berdagang merupakan desa yang ramah dan menjunjung pembangunan ke depan.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di balik keasriannya, ada cerita kelam ketika puluhan rumah dibakar paksa oleh pemberontak. Dari 80 rumah yang ditinggali warga, kini tersisa hanya 10 bangunan.
Baca SelengkapnyaSuasana kampung di pagi hari cukup sepi. Yang terdengar nyaring hanyalah suara jangkrik.
Baca SelengkapnyaNantinya tempat itu akan jadi area tambang karena di dalam tanah desa itu terkandung batu bara.
Baca SelengkapnyaOrang-orang Sunda yang tinggal di kampung tersebut sudah ada sejak sebelum era kemerdekaan Indonesia.
Baca SelengkapnyaKota Saranjana adalah sebuah kota legendaris yang dipercaya berada di wilayah Kalimantan Selatan, namun keberadaannya tidak dapat dilihat manusia biasa.
Baca SelengkapnyaDulu desa ini miliki pendapatan Bumdes capai 4 miliar/tahun, kini dikabarkan memiliki utang capai Rp 9 M lebih.
Baca SelengkapnyaSebuah pedesaan di Aceh Tamiang sudah tak lagi dihuni warganya akibat gangguan mahluk halus.
Baca SelengkapnyaPada malam Jumat Kliwon sering terdengar keramaian seperti pasar.
Baca SelengkapnyaSetelah ditinggal warganya, kampung ini kemudian berganti nama menjadi Mojokoncot
Baca SelengkapnyaSeorang warga pengrajin batu bata di Mojokerto, Jawa Timur tidak sengaja menemukan puluhan sumur saat mencangkul tanah.
Baca SelengkapnyaLengkap dengan penanda nisan seperti makam baru, namun gundukan tanah misterius itu berada bukan di kompleks pemakaman.
Baca SelengkapnyaJarak kampung itu menuju pusat desa mencapai 5-6 kilometer
Baca Selengkapnya