Kisah di balik JK mojok dengan Hatta sebelum debat
Merdeka.com - Dua pekan terakhir, jagad Tanah Air dihebohkan dengan kemunculan Tabloid Obor Rakyat. Sebabnya, ulasan dalam tabloid pimpinan Setyardi Budiono itu dianggap menyebar kampanye hitam ke calon presiden Joko Widodo.
Tabloid itu menyinggung soal SARA. Kubu Jokowi lantas berang.
Mereka menilai apa yang dimuat Tabloid Obor Rakyat merupakan fitnah yang digunakan untuk memojokkan Jokowi. Koran kuning ini disebar secara masif di masjid-masjid dan pesantren di Pulau Jawa.
-
Bagaimana pengaruh Jokowi terhadap Pilgub Jateng? Responden yang puas dengan kinerja presiden Jokowi mendukung Kaesang dengan 33,8 persen. Di posisi kedua Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi 29,1 persen dan diposisi ketiga Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul 14,8 persen.
-
Mengapa Pilkada DKI 2017 menarik perhatian? Pilkada DKI 2017 menjadi salah satu pemilihan kepala daerah yang menarik perhatian. Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Siapa yang menang Pilpres 2014? Hasil pilpres 2014 menunjukkan bahwa Joko Widodo dari PDIP memenangkan pemilu mengalahkan lawannya Prabowo Subianto.
-
Bagaimana efek persatuan Jokowi dan Prabowo? “Efek persatuan mereka itu luar biasa, telah melahirkan kebijakan-kebijakan yang akan menjadi game changer, perubahan yang punya efek dahsyat pada perekonomian dan masyarakat secara umum,“ sambungnya.
-
Apa yang dituduhkan ke Prabowo terkait Pilpres 2014? Prabowo terlibat dugaan korupsi dan penyuapan senilai USD 55,4 juta menurut isi pemberitaan tersebut dalam pembelian pesawat jet tempur Mirage bekas dengan pemerintah Qatar. Uang ini disebut yang dijadikan modal Prabowo dalam melenggang ke pilpres 2014.
-
Kapan pilkada di Jawa Tengah akan digelar? Selain pemilihan presiden serta wakil rakyat pada April kemarin, ada pemilihan kepala daerah yang digelar pada November mendatang.
Setelah membuat laporan ke Mabes Polri, kubu Jokowi lantas mencari pemodal tabloid ini. Ramai beredar, pendanaannya adalah salah seorang dari kubu capres cawapres, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Penasaran dengan kabar itu, cawapres Jusuf Kalla coba mengklarifikasi pada Hatta. Di sela debat capres ketiga di Hotel Holiday Inn, Kemayoran, pada Minggu malam kemarin, mantan wapres langsung menodong mantan Menteri Perekonomian itu.
Usai berjabat tangan, JK mengajak Hatta ke balik sebuah tembok. Di sana lah pria kelahiran Makassar itu melakukan klarifikasi ke besan SBY tersebut.
"Saya sudah tanya Pak Hatta, apakah benar dia yang membiayai penerbitan Obor Rakyat, dia mengaku tidak tahu menahu," ungkap JK.
Menanggapi pengakuan Hatta tersebut, JK mengaku percaya dengan apa yang dia katakan Hatta. "Saya percaya apa yang dia katakan, karena waktu itu saya tarik dia ke sudut, dan kita bicara berdua saja," kata JK.
Namun demikian JK meminta Hatta untuk mencari siapa aktor yang membiayai penerbitan tabloid obor tersebut.
"Saya minta dia untuk cari pelakunya, bagaimana pun pelakunya kemungkinan dari pihak dia, karena dia yang paling banyak diuntungkan oleh pemberitaan Obor ini," pungkas JK.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
JK juga menyinggung situasi yang terjadi saat debat kemarin tak berbeda jauh pada debat Pilpres 2019
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengatakan, Jokowi telah membuat drama di atas drama.
Baca SelengkapnyaMomen Ganjar-Mahfud hadir di debat memunculkan keseruan sendiri
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut banyak drama dan sinetron yang terjadi menjelang Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla blak-blakan mengenai hak angket hingga rencana pertemuan dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Baca SelengkapnyaSeperti diketahui, AHY dan Moeldoko memang memiliki hubungan yang tak baik karena terlibat konflik di Partai Demokrat.
Baca SelengkapnyaJokowi melihat yang tetap dibicarakan netizen adalah soal tukang kayu, padahal sedang ramai mengenai Pilkada.
Baca Selengkapnya