Kisah heroik TNI lolos penculikan hingga tewas dibunuh separatis
Merdeka.com - Bumi Cenderawasi masih terus bergolak. Keinginan para anggota separatis di Papua untuk lepas dari NKRI terus bergulir. Berbagai aksi memancing perang dengan TNI pun semakin gencar.
Kelompok bersenjata di Enarotali, Kabupaten Paniai, Provinsi Papua bahkan berani menantang TNI berperang. Kelompok separatis tersebut membuktikan keseriusan tantangannya dengan menangkap 2 anggota TNI.
Kedua anggota TNI yang disandera itu adalah Serda Lery, anggota Koramil Komopa dan Prada Sholeh, anggota Kostrad 303/Raider yang bertugas di Pos Komopa.
-
Apa prestasi yang dimiliki kedua prajurit TNI? Keduanya diketahui memiliki kemampuan mumpuni di bidang olahraga. Di antaranya yakni lari, terjun atletik, hingga sukses mengikuti ajang triatlon di berbagai kesempatan.
-
Apa yang diselamatkan oleh para perwira TNI? Semua kembali ke staf dengan membawa uang untuk pasukan-pasukan dan dinas-dinas untuk melaksanakan secara resmi timbang terima uang itu.
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Apa yang terjadi pada perwira tersebut di dalam tahanan? Dalam video, tampak sekumpulan pria berpakaian serba oranye, bertuliskan 'Narapidana Militer'. Sementara tentara yang menjadi tahanan baru, mengenakan seragam loreng dan dipajang di tengah lapangan. Pangkat yang melekat di pundaknya tidak ada artinya. Perwira itu digojlok oleh para tahanan senior. Perwira itu diperintah untuk menyebutkan nama dan pangkatnya.
-
Kenapa anggota TNI AD ditemukan tewas? Saat ditemukan pada tubuh korban terdapat luka di bagian lengan kanan dan kepala bagian belakang.
-
Bagaimana TNI menghukum desertir? 'Disersi adalah tindak pidana militer. Jika dilakukan di medan pertempuran hukumannya sangat berat. Bila dilakukan di basis lebih dari 30 hari hukumannya dipecat. Itu yang saya masih ingat,' terang Kiki.
Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Fransen Siahaan mengakui jika dua anggota TNI yang bertugas di Enarotali sejak Selasa (26/5) malam disandera oleh kelompok bersenjata.
"Saya sudah mendapat laporan tentang dua anggota TNI yang disandera kelompok bersenjata di Enarotali," ujar Pangdam, Rabu (27/5).
Kedua anggota TNI tersebut berhasil kabur dari lokasi penyanderaan. Saat bersamaan ibu Elda, seorang guru yang juga sempat ditahan sudah dilepas. Sebelumnya, penyandera mengaku telah memasak 2 anggota TNI yang ditangkap.
"Jadi disandera pagi, kemudian diketahui malam. Jam 19.00 itu anak ibu Elda telepon ke ponsel Ibu Elda tapi yang terima penyandera. Katanya enggak usah dicari karena mereka akan dimasak. Tapi beberapa saat kemudian, anak ibu Elda yang kebetulan polisi menghubungi dan memastikan ibu Elda sudah dilepas sejak pukul 20.50 waktu setempat," terangnya.
"Nah untuk anggota berhasil melarikan diri dan kabar terakhir yang kita terima pukul 11.30 waktu setempat keduanya sudah bergabung lagi ke pos-nya," tambahnya.
Dia memastikan kondisi kedua anggota cukup sehat. Untuk Ibu guru Elda dilepas di Kampung Darouto, Paniai Timur. Sedangkan, dua anggota tidak dijelaskan ditemukan di mana.
Beruntung nasib kedua anggota TNI tersebut berhasil melarikan diri. Beberapa kisah serupa justru berakhir dengan kematian.
Anggota TNI tewas saat amankan pelantikan di Papua
Pada September 2014, Anggota Yonif 751/Raider, Prada Abraham Rumadas tewas ditembak kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM) sekitar pukul 10.00 WIT. Abraham tewas saat sedang membantu pengamanan Pelantikan Kepala Distrik Ilaga Kabupaten Puncak, Papua. Kelompok OPM yang melakukan penyerangan pada 10 orang."Saat itu, almarhum sedang mengambil logistik di Pasar Ilaga dan terjadi penembakan. Dia ditembak di bagian kepala dan meninggal di tempat," kata Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Letkol Arh Rikas Hidayatullah, Kamis (25/9).Pascakejadian ini, Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Christian Zebua menyampaikan prajurit di wilayah Ilaga agar bertindak secara profesional dan tidak menimbulkan keresahan terhadap masyarakat yang tidak bersalah.
Delapan anggota TNI tewas ditembak kelompok sipil bersenjata
Pada Februari 2013, delapan anggota TNI dan dua warga sipil tewas dalam baku tembak dengan kelompok sipil bersenjata di dua wilayah berbeda di Kabupaten Puncak dan Kabupaten Puncak Jaya, Papua, Kamis (21/2)."Total korban tewas TNI 8 orang, dan 2 orang masyarakat sipil," kata Kapendam XVII Cenderawasih, Letkol Jansen Simanjuntak.Menurutnya, baku tembak terjadi setelah kelompok sipil bersenjata menyerang pos TNI di Distrik Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya, serta menghadang pasukan TNI di Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, pada Kamis pagi.Dalam baku tembak di Distrik Sinak, tujuh orang anggota TNI tewas, sedangkan baku tembak di Distrik Tingginambut, mengakibatkan satu orang anggota TNI dan dua orang warga sipil tewas, serta seorang TNI lainnya terluka, kata Jansen Simanjuntak.
Anggota TNI tewas di Papua dengan luka tembak di kepala
Juni 2013, kelompok gerakan sipil bersenjata melakukan penyerangan terhadap anggota TNI di Papua, akibatnya dua orang meninggal dunia, Selasa (25/6).Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 14.00 WIT di daerah Jembatan Besi, Puncak Wijaya.Awalnya anggota TNI menerima laporan masyarakat bahwa di sebuah perkampungan di Puncak Jaya ada sekelompok orang tidak dikenal membawa senjata api.Kemudian Letda Inf I Wayan Sukarta, Tono, Prada Andi, dan Prada Supiyoko berangkat menuju lokasi menggunakan Ford Ranger yang dikemudikan Tono. Dalam mobil tersebut pun ada seorang kernet. "Pada pukul 13.40 WIT, mereka kembali ke pos distrik, tapi di jalan dihadang oleh kelompok sipil bersenjata yang jumlahnya tujuh orang bersenjata api laras pajang melepaskan tembakan," kata Kepala Bagian Penerangan Satuan (Kabag Pensat) Divisi Humas Polri Kombes Pol Rana S Permana di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (26/6).Akibatnya dua orang meninggal dunia yaitu Letda Inf I Wayan Sukarta dan Tono dengan luka cukup mengenaskan. Letda Inf I Wayan Sukarta mengalami luka tembak di kepala, kaki kanan hingga tulang kakinya patah, luka bacok di bahu kanan, luka iris di pipi kiri. "Senjata organik milik korban jenis SS hilang," ujarnya.Sementara Tono sang sopir kendaraan tewas dengan luka bacok di kepala belakang dan punggung.
Anggota TNI tewas saat berpatroli di pedalaman Papua
Agustus 2013, seorang anggota TNI, Pratu Andre, tewas tertembak saat berpatroli di kawasan Tinggineri, sekitar dua jam pejalanan dari Mulia, Sabtu (31/8). Korban tertembak saat kotak senjata dengan kelompok sipil bersenjata (KSB)."Saya sedang bertugas di Jakarta," kata Pangdam XVII Cenderawasih, Mayjen TNI Christian Zebua.Pratu Andre tewas saat bertugas di Kabupaten Puncak Jaya, pedalaman Papua. Insiden itu berawal dari patroli yang lakukan korban. Saat berada di Tinggineri terjadi kontak senjata dengan KSB hingga menewaskan satu anggota TNI. (mdk/siw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mewujudkan mimpi menjadi tentara bersama-sama, takdir nyatanya harus memisahkan dua pria gagah ini.
Baca SelengkapnyaBerikut kesaksian pilu anggota KKO TNI AL saat berjuang di operasi Dwikora hingga nyaris meregang nyawa. Simak informasinya.
Baca SelengkapnyaBerikut perintah tegas Jenderal Kopassus di balik Operasi sikat OPM tewaskan desertir TNI Danis Murib.
Baca SelengkapnyaIbnu Hadjar merupakan mantan Letnan Dua TNI yang berujung menjadi pemberontak pemerintah dalam pasukan DI/TII.
Baca SelengkapnyaRupanya para pelaku sempat menculik dua orang. Namun satu korban karena kondisinya tidak sehat akhirnya dilepas di Tol Cikeas.
Baca SelengkapnyaPernyataan Pangdam XVII/Cendrawasih Mayjen Izak Pangemanan.
Baca SelengkapnyaTerkait pelaku utama merupakan pecatan tentara, pihaknya masih melakukan penyelidikan.
Baca SelengkapnyaJenazah anggota Satgas Yonif Mekanis Raider 411/Pandawa Kostrad itu sudah dievakuasi ke kampung halaman masing-masing.
Baca SelengkapnyaIdentitas dua anggota TNI yang membantu Praka RM menculik dan menganiaya pemuda asal Aceh, Imam Masykur (25) diungkap ke publik.
Baca SelengkapnyaMenariknya, penyusup yang diamankan ini bukanlah sosok manusia.
Baca SelengkapnyaMerangkum sejumlah tindak tak terpuji oknum TNI yang terjadi sejak Bulan Agustus hingga kini
Baca SelengkapnyaPrajurit TNI berhasil lumpuhkan 5 anggota KSTP hingga tewas. Sulitnya medan tempur di hutan dan pegunungan tak mempan bagi para anggota Satgas Yonif 7 Marinir.
Baca Selengkapnya