Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah Inspiratif Mangku Sitepoe, Dokter Bertarif Rp10 Ribu yang Layak Dicontoh

Kisah Inspiratif Mangku Sitepoe, Dokter Bertarif Rp10 Ribu yang Layak Dicontoh dr Mangku Sitepoe. ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Kisah inspirasi hadir dari seorang dokter bernama Mangku Sitepoe. Jika kebanyakan dokter dibayar tinggi untuk mengobati pasien, hal berbeda justru terjadi pada dr Mangku. Dia dengan suka rela bekerja tanpa menerima imbalan sama sekali.

Dr Mangku berpraktik di klinik Santo Yohanes Penginjil di Jalan Sambas, Kebayoran Baru. Selama 24 tahun, dia bekerja tidak digaji dari uang pasien.

Apa yang dilakukan dr Mangku bisa menjadi inspirasi bagi orang lain. Karena dia mengobati pasiennya tanpa mengharapkan keuntungan sama sekali. Berikut ini kisah inspirasi dan kesederhanaan dr Mangku yang layak dicontoh:

Orang lain juga bertanya?

Memberi Pengobatan Gratis

Dokter Mangku Sitepoe bercerita awal mula berdirinya Klinik Pratama Bhakti Sosial Kesehatan Santo Tarsisius. Berawal dari tahun 1995, dia bersama empat rekannya, Iwan Darmansyah seorang farmakolog lulusan Universitas Indonesia, Pastor Bertens Guru Besar fakultas kedokteran Atmajaya Jakarta, Gunawan pengusaha dari Semarang, Wijanarko bekas Staf Pribadi Presiden Soekarno, melakukan kegiatan sosial berupa pengobatan gratis.

Dalam rapat evaluasi, satu rekan Mangku bernama Iwan Darmansyah menilai kegiatan sosial akan terasa jika dilakukan secara berkesinambungan. Sementara kegiatan pengobatan gratis yang dilakukan mereka dirasa tidak seperti yang dia harapkan.

"Kalau berobat gratis sekadar kasih obat. Bagaimana seterusnya, orang yang sakit saat kita tidak lakukan kegiatan (tidak bisa berobat)?" kata Mangku.

Yayasan gereja tempat Mangku dan empat kawannya kemudian memfasilitasi bangunan untuk dijadikan klinik di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. September, 1995, klinik pertama pun beroperasi. Mangku mengatakan tidak ada tarif kepada pasien saat klinik pertama beroperasi. Segala keperluan klinik mulai dari obat-obatan, kursi, meja, dibeli dengan uang pribadi mereka dan para donatur.

Saat itu, Mangku mengingat, sedikitnya ratusan pasien datang ke klinik. Jumlah itu membuat Mangku dan beberapa rekannya kewalahan. Namun, mereka tak mau lelah karena kembali ingat tujuan mendirikan klinik.

Memasang Tarif Rp 10.000

Setelah melakukan pengobatan gratis, kemudian pada tahun 2003 diberlakukan tarif sebesar Rp2.500 bagi pasien yang ingin berobat. Kebijakan ini dikeluarkan karena adanya informasi bahwa sejumlah pasien nakal menjual kembali obat-obatan dari hasil berobat mereka di klinik.

"Uang Rp2.500 itu sama sekali bukan untuk kami," kata dr Mangku Sitepoe.

Tahun berjalan, jumlah pasien pasang surut. Jika per tahun Mangku menangani ratusan pasien setiap kali praktik, belakangan jumlah pasien terus menurun. Tepatnya saat BPJS dilakukan secara nasional.

"Rata-rata tinggal 75 pasien per praktik," kata Mangku sembari menerka.

Perubahan jumlah pasien juga berlaku dengan perubahan tarif. Selama 2003 hingga 2015, mengambil kebijakan menaikkan tarif bagi pasien yakni Rp10.000. Kalaupun pasien tak sanggup membayar, tak apa. Toh, berapa pun tarifnya mereka tidak digaji dari uang tersebut.

Tidak Mengambil Keuntungan

Selama praktik dr Mangku bersama kawan-kawannya memang sengaja tidak mengambil keuntungan apa pun dari praktik mereka demi rasa sosial, alturism.

Lagi pula, finansial dr Mangku dan rekan-rekannya tidak akan kekurangan karena tetap punya penghasilan di luar praktik klinik yang saat ini sudah berkembang menjadi St Yohanes Penginjil dan Tarsisius. Selain itu, ia dan rekan-rekannya tidak setiap hari praktik di klinik.

Dia pun bertekad tidak akan 'pensiun' berpraktik membantu mengobati masyarakat tidak mampu meski hanya tersisa ia dan satu rekannya, Pastor Bertens yang masih hidup.

(mdk/dan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Nyaris Setengah Abad Mengabdi di Papua, Dokter Lulusan UGM Ini hanya Kenakan Tarif Rp2 Ribu kepada Pasien
Nyaris Setengah Abad Mengabdi di Papua, Dokter Lulusan UGM Ini hanya Kenakan Tarif Rp2 Ribu kepada Pasien

Ia punya prinsip hidup jadi dokter bukan jalan untuk kaya raya.

Baca Selengkapnya
Mengenal Sosok Low Siaw Ging, Dokter Dermawan dari Kota Solo yang Meninggal di Usia 89 Tahun
Mengenal Sosok Low Siaw Ging, Dokter Dermawan dari Kota Solo yang Meninggal di Usia 89 Tahun

Selama menjadi dokter, ia sering menyisihkan uang pribadinya untuk biaya berobat pasien yang tidak mampu.

Baca Selengkapnya
Kabar Duka, Dokter Dermawan asal Solo Lo Siaw Ging Meninggal Dunia
Kabar Duka, Dokter Dermawan asal Solo Lo Siaw Ging Meninggal Dunia

Kabar Duka, Dokter Dermawan Lo Siaw Ging Meninggal Dunia

Baca Selengkapnya
Jenazah Lo Siaw Ging, Dokter Dermawan asal Solo Dimakamkan di Delingan Karanganyar Besok
Jenazah Lo Siaw Ging, Dokter Dermawan asal Solo Dimakamkan di Delingan Karanganyar Besok

Jenazah Lo Siaw Ging, Dokter Dermawan asal Solo Dimakamkan di Delingan Karanganyar Besok

Baca Selengkapnya
Ketika Dokter Belanda Enggan Obati Pribumi yang Terjangkit Wabah, Sosok Ini Datang jadi Pahlawan
Ketika Dokter Belanda Enggan Obati Pribumi yang Terjangkit Wabah, Sosok Ini Datang jadi Pahlawan

Penyakit pes pernah melanda Jawa pada awal abad ke-20, dr Cipto Mangunkusumo adalah pahlawan karena mengobati pribumi yang terjangkit penyakit pes.

Baca Selengkapnya
Viral Kisah Hidup Pria Penderita Stroke di Palangkaraya, Bikin Warganet Salut dan Haru
Viral Kisah Hidup Pria Penderita Stroke di Palangkaraya, Bikin Warganet Salut dan Haru

Pemilik akun @mukhlis_142 menceritakan kisah seorang bapak penderita stroke yang ia temui secara random.

Baca Selengkapnya
Kisah Lie Agustinus, Dokter Keturunan China Ikhlas Mengabdi Demi Warga Papua di Tengah Hutan Belantara
Kisah Lie Agustinus, Dokter Keturunan China Ikhlas Mengabdi Demi Warga Papua di Tengah Hutan Belantara

Dokter Lie rela tinggal berminggu-minggu di tengah hutan belantara Papua demi melayani pasien.

Baca Selengkapnya
Pernah jadi Spesialis Mata Terbaik ke-2 di Indonesia, Sosok Dokter ini Amat Sederhana & Disiplin sampai Istri Harus Antre Berobat
Pernah jadi Spesialis Mata Terbaik ke-2 di Indonesia, Sosok Dokter ini Amat Sederhana & Disiplin sampai Istri Harus Antre Berobat

Telah berusia lanjut, sang dokter diketahui punya sederet cerita mengagumkan.

Baca Selengkapnya
Sosok Yusuf Mannagalli Parawansa Putra Khofifah, Dokter yang Beri Pengobatan Gratis untuk Pasien
Sosok Yusuf Mannagalli Parawansa Putra Khofifah, Dokter yang Beri Pengobatan Gratis untuk Pasien

Yusuf Mannagalli Parawansa jadi dokter demi mewujudkan cita-cita sang ibu

Baca Selengkapnya
Miris Lihat Kesengsaraan Rakyat di Berbagai Daerah, Dokter Ini Memutuskan Beri Pengobatan Gratis untuk Pasiennya
Miris Lihat Kesengsaraan Rakyat di Berbagai Daerah, Dokter Ini Memutuskan Beri Pengobatan Gratis untuk Pasiennya

Semasa hidupnya, dokter ini menaruh perhatian penuh pada masalah-masalah sosial masyarakat

Baca Selengkapnya
Kisah Lansia Asal Madiun Puluhan Tahun Jadi Penunggu Pasien di Rumah Sakit, Motivasinya Bikin Haru
Kisah Lansia Asal Madiun Puluhan Tahun Jadi Penunggu Pasien di Rumah Sakit, Motivasinya Bikin Haru

Perempuan 60 tahun ini mengaku akan terus membantu orang lain selama ia mampu.

Baca Selengkapnya
Pernah Dilarang Sekolah karena Namanya Dianggap Tak Keren, Pria Nganjuk Ini Berhasil Jadi Dokter yang Dicintai Masyarakat
Pernah Dilarang Sekolah karena Namanya Dianggap Tak Keren, Pria Nganjuk Ini Berhasil Jadi Dokter yang Dicintai Masyarakat

Namanya dianggap terlalu Jawa hingga tidak diizinkan sekolah di institusi pendidikan milik Belanda

Baca Selengkapnya