Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah kereta kencana ki Jaga Rasa dari Purwakarta hingga ke istana

Kisah kereta kencana ki Jaga Rasa dari Purwakarta hingga ke istana Kereta kencana Ki Jaga Raksa. ©2016 merdeka.com/bram salam

Merdeka.com - Kereta Ki Jaga Rasa milik Pemda Purwakarta, didaulat menjadi pembawa bendera pusaka di Istana Merdeka dalam perayaan proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Rabu (17/8).

Kereta ki Jaga Rasa, adalah satu dari empat kereta kencana lain yang biasa menghiasi pendopo Kabupaten Purwakarta.

Menurut Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, Kereta Ki Jaga Rasa memiliki filosopi Ki yang artinya sebagai lambang, benda atau sosok. Jaga adalah melindungi, mengayomi, hidup dengan kasih sayang.

"Rasa artinya perasaan hati. Karena Kepemimpinan sejati itu adalah kepemimpinan yang meletakan hati sebagai sendi dalam mengambil keputusan," kata Dedi kepada merdeka.com usai mengikuti rangkaian upacara bendera di Taman Pasanggrahan Purwakarta, Rabu (17/8).

Dikatakan Dedi, itu berangkat dari falsafah orang Sunda dari Kerajaan siliwangi, di mana pemimpinnya menggunakan rasa, sehingga diberi gelar si pamanah rasa.

"Untuk kereta Ki Jaga Rasa dibuat tahun 2009 lalu, ketika saya menjabat sebagai Bupati pada periode pertama. Tujuannya memberi rasa hormat kepada leluhur Sunda, Prabu Siliwangi dengan gelar Ki Pamanah Rasa Ratu Haji. Sebagai simbol kejayaan Kerajaan Sunda di masa lampau," ujar Dedi.

Biasanya kereta tersebut juga hanya digunakan setahun sekali yaitu pada puncak kegiatan hari jadi Kabupaten Purwakarta.

"Selebihnya diletakan di Balai Nagri, Pemda Purwakarta," tambah Dedi.

Dedi menjelaskan dari filosofi itu, hasilnya adalah bisa dilihat pada Purwakarta hari ini, sebagai kabupaten yang mampu memadukan memadukan masa lalu dan masa depan.

"Masa lalu desain arsitektur pembangunan di Purwakarta diletakan pada sejarahnya, bangunan atapnya berbentuk Julangapak, menggunakan ijuk, jendela lebar, dan setiap bangunannya tertata dengan baik. Serta menggunakan bambu sebagai filosofi dasar pembangunan," jelas Dedi.

Namun Dedi membantah jika Purwakarta hanya berbicara pada masa lalu. Karena memiliki masa depan, mulai dari pembangunan infrastruktur dan pelayanan publik, Meski diakui Dedi dilakukan di tengah keterbatasan anggaran yang dimiliki.

Sedangkan dalam menatap masa depan Purwakarta dapat mengelola teknologi dengan baik. Di antaranya adalah teknologi air mancur dengan menggunakan putra daerah.

"Artinya bahwa kita bukan hanya berbicara tradisi masa lalu. Tapi kita memiliki masa depan, dan itulah prinsip dasar filosofi dibuatnya kereta Ki Jaga Rasa," tambah Dedi.

Kemudian sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan. Kepada pemerintah pusat melalui Presiden Joko Widodo yang telah meletakan kebudayaan sebagai basis dasar pembangunan, yang ditandai dengan pengelolaan protokoler upacara di Istana Negara pada 17 agustus tahun ini dengan memadukan tradisi. Dedi menyatakan mengizinkan kereta itu digunakan sebagai pengantar pembawa bendera pusaka, padahal sebelumnya tidak pernah diisi oleh siapa pun termasuk dirinya.

Seiring dengan langkah Presiden Jokowi yang mengelola pola protokoler dalam upacara peringatan HUT RI, di Kabupaten Purwakarta Dedi Mulyadi juga melakukan yang serupa dengan di Istana Negara, yaitu meletakkan bendera merah putih di museum Diorama Ki Sunda untuk kemudian dibawa menggunakan sejumlah kereta untuk dikibarkan di Taman Pasanggrahan Padjajaran, sebagai lokasi upacara 17 Agustus.

"Selain itu tahun ini Purwakarta juga memiliki bendera pusaka yang hanya dikibarkan setahun sekali, bendera itu berbahan dasar kain sutra. Sehingga sangat elok cara berkibarnya. Artinya kita meletakkan kesempurnaan pembangunan dalam prinsip-prinsip dasar kesederajatan, keutuhan kemanusiaan, dan prinsip dasar ploretariatisme dengan semangat sosialisme yang religius," pungkas Dedi. (mdk/cob)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sosok Ki Jaga Rasa Kereta Kencana Pembawa Bendera Pusaka di HUT RI, Ternyata Berkaitan dengan Prabu Siliwangi
Sosok Ki Jaga Rasa Kereta Kencana Pembawa Bendera Pusaka di HUT RI, Ternyata Berkaitan dengan Prabu Siliwangi

Potret kereta kencana pembawa replika bendera pusaka pada kirab kemerdekaan.

Baca Selengkapnya
Dibuat di Negeri Belanda Tahun 1861, Ini Fakta Unik Kereta Pusaka Kanjeng Kiai Garuda Yeksa
Dibuat di Negeri Belanda Tahun 1861, Ini Fakta Unik Kereta Pusaka Kanjeng Kiai Garuda Yeksa

Kendaraan itu mendapat julukan “kereta kencana” karena komponennya berlapis emas 18 karat.

Baca Selengkapnya
Perjalanan KA Solo-Wonogiri Terhalang 4 Mobil, Ini Respons KAI
Perjalanan KA Solo-Wonogiri Terhalang 4 Mobil, Ini Respons KAI

Krisbiantoro menambahkan bahwa jalur KA merupakan area yang harus steril meskipun tidak sedang dilewati KA.

Baca Selengkapnya
Keberadaannya Kini Tinggal Kenangan, Ini Fakta Menarik Mobil Ketek Andalan Warga Palembang
Keberadaannya Kini Tinggal Kenangan, Ini Fakta Menarik Mobil Ketek Andalan Warga Palembang

Transportasi Mobil Ketek ini masih tergolong dalam jenis opelet yang juga tak kalah populer di era yang sezaman.

Baca Selengkapnya
FOTO: Perjuangan Pak Midun Bersepeda Malang-Jakarta untuk Tragedi Kanjuruhan, Tangisnya Pecah Saat Tiba di GBK
FOTO: Perjuangan Pak Midun Bersepeda Malang-Jakarta untuk Tragedi Kanjuruhan, Tangisnya Pecah Saat Tiba di GBK

Pak Midun menangis setibanya di sana dan melakukan sujud syukur di samping sepedanya.

Baca Selengkapnya
Kronologi Mobil Pengasuh Ponpes Sidogiri Tertabrak Kereta di Pasuruan, 4 Orang Tewas
Kronologi Mobil Pengasuh Ponpes Sidogiri Tertabrak Kereta di Pasuruan, 4 Orang Tewas

Mobil Kijang itu terseret hingga sekitar 150 meter dari titik awal tabrakan

Baca Selengkapnya
Viral Tenda Hajatan Berdiri di Tengah Rel Kereta Api Tanjung Priok, Ini Respons KAI
Viral Tenda Hajatan Berdiri di Tengah Rel Kereta Api Tanjung Priok, Ini Respons KAI

Viral panggung hajatan berdiri di tengah-tengah rel kereta api kawasan Tanjung, Priok Jakarta Utara

Baca Selengkapnya
Gen Z Tak Mengalami, Begini Potret KRL 'Zaman Jahiliyah' Atapnya Penuh Penumpang
Gen Z Tak Mengalami, Begini Potret KRL 'Zaman Jahiliyah' Atapnya Penuh Penumpang

Dulu, penumpang bahkan memenuhi atap kereta hingga membuat kondisi tak nyaman.

Baca Selengkapnya
Kisah Petilasan di Tengah Jalan Sumedang, Alat Berat Malah Rusak saat Dipindahkan
Kisah Petilasan di Tengah Jalan Sumedang, Alat Berat Malah Rusak saat Dipindahkan

Pihak kontraktor asing sempat ingin membuat jalan di sana, namun alat berat justru rusak.

Baca Selengkapnya
Tak Ada yang Pernah Menjabat Sampai Dua Kali, Ini Mitos Seputar Pemilihan Kepala Daerah di Jateng
Tak Ada yang Pernah Menjabat Sampai Dua Kali, Ini Mitos Seputar Pemilihan Kepala Daerah di Jateng

Menjelang pilkada 2024, berbagai bumbu-bumbu kontestasi politik sudah mulai mewarnai perbincangan di tengah masyarakat.

Baca Selengkapnya
Mengenal KA Pandalungan yang Anjlok di Sidoarjo, Kereta Api Terjauh di Indonesia
Mengenal KA Pandalungan yang Anjlok di Sidoarjo, Kereta Api Terjauh di Indonesia

KA Pandalungan relasi Gambir-Jember anjlok pada Minggu (14/10) pagi.

Baca Selengkapnya
KA Turangga & KA Lokal 'Adu Banteng' di Cicalengka, Ini Penyebab Kereta Api Tak Bisa Rem Mendadak
KA Turangga & KA Lokal 'Adu Banteng' di Cicalengka, Ini Penyebab Kereta Api Tak Bisa Rem Mendadak

Adapun sejumlah faktor yang berpengaruh pada jarak pengereman kereta api.

Baca Selengkapnya