Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah ketekunan menabung 'dokter ban' asal Semarang berbuah panggilan berhaji

Kisah ketekunan menabung 'dokter ban' asal Semarang berbuah panggilan berhaji Safuan Azis. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Bila seorang dokter berangkat menunaikan ibadah haji adalah hal biasa karena penghasilannya yang cukup besar. Namun, bila 'dokter ban' yang berangkat ke Tanah Suci, tentu mengundang kekaguman.

Seperti kisah Safuan Azis. Sehari-hari, Safuan membuka kios tambal ban di rumahnya, Kampung Mangunharjo RT 02/RW II Tugu, Kota Semarang. Setiap hari, lelaki berusia 64 tahun ini melayani puluhan motor yang bannya bocor atau sekadar menambah angin.

"Pagi ini sudah lumayan banyak pelanggan yang mampir kemari. Warga-warga sini seringnya minta tambal ban sama nambah angin," kata Azis, Rabu (25/7).

Setiap hari, penghasilannya tidak menentu. Saat banyak motor yang menambal, dia bisa mendapat Rp 50 ribu sehari.

"Karena melihat saya sudah tua, istri saya minta saya membengkel di depan rumah saja. Biar tidak capek," ujarnya.

Soal kesempatannya mengunjungi Mekkah, dia menceritakan berkat menabung penghasilan dari menambal ban. Azis bersama istrinya, Musharofah, dijadwalkan berangkat ke Tanah Suci Mekkah pada 6 Agustus 2018. Ia terdaftar dalam kloter 70 yang akan terbang pukul 00.00 WIB dari Embarkasih Donohudan, menuju Arab Saudi.

"Persiapannya sekadar membawa pakaian secukupnya lalu dianjurkan tidak bawa makanan banyak-banyak. Yang penting saya sediakan perlengkapan obat-obatan saja buat jaga kesehatan," tuturnya.

safuan azis

Niat untuk mencium Kabah semula terbesit dari hati istrinya. Mula-mula istrinya yang bertahun-tahun bekerja sebagai buruh pabrik dengan tekun menyisihkan gajinya. "Itu saja dia ngumpet-ngumpet. Tidak pernah ngasih tahu kepada saya," kata Azis.

Kemudian sejak 2008, Azis ikut menabung sedikit demi sedikit uang dari hasil menambal ban. Puncaknya terjadi pada medio 2010 silam. Saat itu, rumahnya terkena banjir bandang akibat luapan air dari sungai. "Istri saya nanya, pak wakul (tempat) nasi di kamar ditaruh mana. Saya jawab, masih ada di kamar," akunya.

"Ternyata setelah dibuka isinya uang Rp 50 juta. Dia bilang itu tabungan dari hasil nambal ban dan uang gajinya dulu yang dipakai buat ongkos berangkat haji," sambungnya.

Kemudian dia mendaftar ibadah haji sejak 2011. Uangnya Rp 50 juta dipakai untuk ongkos awal. Untuk sisanya, ia terpaksa menjual motor kesayangannya. Total uangnya terkumpul Rp 36 juta untuk berangkat haji dengan istrinya.

Menurut Azis, dia dan istrinya selalu ikut mengantarkan tetangganya yang berangkat haji. Ternyata tahun ini dia bersyukur mendapat giliran berhaji bersama delapan warga kampungnya.

"Kalau dipikir-pikir penghasilan sama pengeluaran itu minus. Gusti Allah memanggil saya untuk ke Mekkah. Alhamdullilah saya akan berangkat ibadah haji," jelas bapak empat anak ini.

Dia bercerita kala manasik haji, diminta mengenalkan dirinya. Azis sempat minder karena dalam kloternya banyak yang berprofesi sebagai dokter, PNS, pengusaha, dan pekerjaan lain yang 'lebih baik.'

"Ada yang jadi pengawas keuangan DPKAD, dokter sampai pengusaha. Saya dalam hati sempat minder. Begitu diminta ngenalin diri, saya spontan saja bilang kalau saya juga dokter. Bedanya kerjaan saya dokter ban. Saya bilang saya juga bisa nyuntik ban lho tiap nambal ban motor. Semuanya pada tertawa," terangnya.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Inspiratif, Begini Kisah Para Lansia di Jateng Tetap Semangat Tunaikan Ibadah Haji
Inspiratif, Begini Kisah Para Lansia di Jateng Tetap Semangat Tunaikan Ibadah Haji

Di antara mereka, ada seorang nenek berusia 99 tahun yang terlihat semangat untuk menunaikan ibadah haji

Baca Selengkapnya
Tukang Stempel Asal Banjarnegara Ini Akhirnya Naik Haji Tahun Ini, Sudah Menabung sejak 1996
Tukang Stempel Asal Banjarnegara Ini Akhirnya Naik Haji Tahun Ini, Sudah Menabung sejak 1996

Menabung sejak 1996, pada tahun 2012 mereka berhasil mendaftar sebagai calon jamaah haji.

Baca Selengkapnya
Kesetiaan Suami saat Ibadah Haji Ini Banjir Pujian, Jalan Kaki & Rela Gendong Istri hingga 4 Kilometer
Kesetiaan Suami saat Ibadah Haji Ini Banjir Pujian, Jalan Kaki & Rela Gendong Istri hingga 4 Kilometer

Sang suami rela menggendong sang istri di tengah perjalanan ibadah haji. Aksinya pun banjir pujian.

Baca Selengkapnya
Menabung Rp5 Ribu Setiap Hari selama 19 Tahun, Juru Parkir Asal Jombang Akhirnya Bisa Berangkat Haji Bersama Istri
Menabung Rp5 Ribu Setiap Hari selama 19 Tahun, Juru Parkir Asal Jombang Akhirnya Bisa Berangkat Haji Bersama Istri

Juru parkir ini membuktikan berangkat haji bisa tak hanya bisa dilakukan oleh orang kaya

Baca Selengkapnya
Kisah Jemaah Haji Aceh Berusia Hampir Satu Abad, Penuh Semangat ke Tanah Suci
Kisah Jemaah Haji Aceh Berusia Hampir Satu Abad, Penuh Semangat ke Tanah Suci

Abu Bakar Mureh dan istri mendaftar haji pada 2018. Keduanya mendapat prioritas lansia, hingga bisa berangkat tahun ini.

Baca Selengkapnya
Perjuangan Pasutri Pedagang Sayur di Pasar Bangka Daftar Haji, 30 Tahun Menabung dari Penghasilan Tak Menentu
Perjuangan Pasutri Pedagang Sayur di Pasar Bangka Daftar Haji, 30 Tahun Menabung dari Penghasilan Tak Menentu

Ia memiliki tips khusus agar bisa naik haji meskipun penghasilan tak menentu.

Baca Selengkapnya
Kepercayaan Warga Jeneponto, 5 Kali Antar Kerabat Berangkat Haji bisa Menyusul ke Tanah Suci
Kepercayaan Warga Jeneponto, 5 Kali Antar Kerabat Berangkat Haji bisa Menyusul ke Tanah Suci

Jemaah haji bahkan diantar kerabat menggunakan puluhan mobil dari Janeponto sampai ke Asrama Haji Sudiang Makassar.

Baca Selengkapnya
Cerita Anis Calhaj dari Klaten: Daftar Haji Bareng Suami, Namun Suami Wafat Jelang Keberangkatan
Cerita Anis Calhaj dari Klaten: Daftar Haji Bareng Suami, Namun Suami Wafat Jelang Keberangkatan

Anis sedih, tak bisa berhaji dengan suaminya yang sudah meninggal dunia.

Baca Selengkapnya
Perjuangan Suhriyeh, Kuli Panggul Wujudkan Impian ke Tanah Suci
Perjuangan Suhriyeh, Kuli Panggul Wujudkan Impian ke Tanah Suci

Mbah Suhriyeh mengaku tidak mendapatkan banyak uang. Hanya sekitar Rp30-40 ribu perhari saja.

Baca Selengkapnya
Bukan Pesawat atau Kapal, Orang Indonesia ini Naik Sepeda ke Mekkah Demi Ibadah Haji
Bukan Pesawat atau Kapal, Orang Indonesia ini Naik Sepeda ke Mekkah Demi Ibadah Haji

Mereka memilih untuk berangkat ke Mekkah dengan gowes sepeda.

Baca Selengkapnya
Kisah Mak Sombret yang Antar Tetangganya Naik Haji dari Pekalongan ke Solo Naik Ojol, Ternyata Buka Pintu Rezeki
Kisah Mak Sombret yang Antar Tetangganya Naik Haji dari Pekalongan ke Solo Naik Ojol, Ternyata Buka Pintu Rezeki

Berkat kisahnya yang viral itu juga, Mak Sombret juga mendapat hadiah umrah gratis.

Baca Selengkapnya
Kisah Supartono, Pemulung dan Tukang Becak Asal Ponorogo yang Berangkat Haji Tahun Ini
Kisah Supartono, Pemulung dan Tukang Becak Asal Ponorogo yang Berangkat Haji Tahun Ini

Kisah Supartono, pemulung dan tukang becak asal Ponorogo yang berangkat haji tahun ini.

Baca Selengkapnya