Kisah miris warga Depok, pasien BPJS ditolak RS alasan kuota habis
Merdeka.com - Korban kebakaran yang mengalami luka 90 persen di Depok terpaksa dipulangkan karena pihak rumah sakit beralasan kuota BPJS Kesehatannya sudah habis. Akhirnya Suyadi (46) warga RT 5 RW 26, Kelurahan Bakti Jaya, Sukmajaya, Depok terpaksa terbaring lemah di rumahnya selama hampir tiga tahun.
Luka di sekujur tubuhnya membuat bapak satu anak itu terkulai lemah. Yadi sempat dirawat di RS Fatmawati Jakarta namun belum juga sembuh dia terpaksa pulang karena alasan ekonomi. Yadi adalah peserta BPJS Kesehatan mandiri. Namun, karena kuota pengobatan sudah overlimit Yadi pun terpaksa pulang.
"Terakhir saya minta supaya tangan kiri dioperasi tapi dokter bilang tunggu episode berikutnya. Saya kurang paham maksudnya tapi mungkin kuota saya sudah habis," kata Yadi, Selasa (31/1).
-
Siapa yang dapat fasilitas BPJS? Yang menarik, fasilitas BPJS Ketenagakerjaan ini digunakan untuk membantu warga setempat yang bekerja di sektor non formal seperti pertanian dan pedagang.
-
Mengapa BPJS Kesehatan bisa tidak aktif? Kepesertaan BPJS Kesehatan bisa terhenti atau tidak aktif jika peserta telat bayar iuran sampai berbulan-bulan.
-
Bagaimana cara warga mendapatkan BPJS PBI? Dalam pelaksanaannya, pemerintah daerah akan mendata dan memverifikasi masyarakat yang tergolong tidak mampu. Setelah proses pendataan selesai, biaya iuran BPJS Kesehatan mereka akan ditanggung oleh APBD.
-
Siapa yang mengalami masalah kesehatan? Batuk kering dan sesak napas dialami Kama, putra bungsu Zaskia Adya Mecca.
-
Kenapa gadis itu terjebak di rumah sakit? Meskipun memenuhi kriteria pemulangan dan permohonannya yang berulang-ulang untuk dibebaskan, dia tetap di sana karena mereka menolak menandatangani dokumen pemulangan.
-
Siapa yang sakit? Ibunda Nia Ramadhani, Chanty Mercia kini tengah terbaring di rumah sakit.
Bak sudah jatuh tertimpa tangga, Yadi masih harus menanggung seluruh biaya perawatannya selama di rumah sakit. Karena tak punya uang Yadi pun memutuskan pulang ke rumah. "Ya cuma berbaring aja. Nggak bisa kemana-mana," ungkapnya.
Selama dirawat di rumah, Yadi terkadang berobat kalau ada dana. Sesekali dia membeli obat jika ada alokasinya. "Boro-boro berobat rutin, buat makan saja susah saya," keluhnya.
Persoalan yang dihadapi Yadi pun didengar oleh salah seorang dokter di Depok. Farabi Arafik yang merupakan salah seorang dokter pun berusaha untuk membantu Yadi. "Hari ini Pak Yadi kita bawa ke RSUD Depok. Ini atas dasar kemanusiaan saja. Karena beliau selama bertahun-tahun dirawat di rumah saja," kata Farabi yang juga Ketua DPD Partai Golkar Depok.
Dikatakan bahwa kuota BPJS seharusnya tidak ada batasan. Pihaknya akan memantau proses pengobatan Yadi. Jika diperjalanan Yadi dipulangkan dengan alasan kuota BPJS-nya habis maka pihaknya akan membantu dengan cara apapun. "Kita akan pantau 100 persen sampai pengobatannya selesai dan sembuh," tutupnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Arif menceritakan bahwa dirinya orang tidak punya (miskin), tinggal di kilometer 68, Sukawijaya, Kabupaten Muaro Jambi.
Baca SelengkapnyaPasien Kritis Meninggal Akibat Ditolak RS di Malang, Begini Penjelasan Rumah Sakit
Baca SelengkapnyaSalah satu korban gigitan ulat berbisa di Kampung Cibogo Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar, pada bagian tangan kanananya menghitam dan membusuk.
Baca SelengkapnyaAyah remaja putri itu sudah tiada sejak bayi dan ibunya kabur saat usianya baru empat tahun.
Baca SelengkapnyaKedua pria sebatang kara itu meninggal pada Jumat (29/9), namun tidak bisa langsung dimakamkan karena pihak rumah singgah tak punya biaya pemakaman.
Baca SelengkapnyaDia tadi sempat bertanya pada petugas mengenai mekanisme berobat pakai KTP. Namun dia juga tidak mendapat jawaban yang jelas.
Baca SelengkapnyaRS sempat kasih kompensasi Rp25 juta namun korban menolak
Baca SelengkapnyaYadi dan Onih jadi salah satu warga Kota Sukabumi yang hidup dalam garis kemiskinan dan membutuhkan bantuan.
Baca SelengkapnyaDekan FK Undip Yan Wisnu Prajoko diberhentikan sementara dari aktivitasnya di RS Kariadi Semarang. Keputusan ini memunculkan protes dari sivitas akademika Undip
Baca SelengkapnyaSeorang dokter bernama M Ramadhani Soeroso viral di media sosial usai mengkritik manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Pirngadi Medan.
Baca SelengkapnyaSeorang dokter bernama M Ramadhani Soeroso viral di media sosial usai mengkritik manajemen RSUD Dr. Pirngadi Medan lantaran ketiadaan stok obat di RS itu.
Baca SelengkapnyaSepeninggal ayah berpulang, keduanya terpaksa menjadi tulang punggung.
Baca Selengkapnya