Kisah Para Keluarga Pejabat Indonesia Tidak Mau Diistimewakan
Merdeka.com - Menjadi keluarga pejabat negara di Indonesia tidak lantas aji mumpung. Apalagi selalu ingin diistimewakan. Beberapa kisah ini contohnya.
Ada beberapa kisah dari keluarga pejabat Indonesia ini yang patut dijadikan contoh. Meski ayahnya jadi seorang pejabat negara yang punya kekuasaan besar dan banyak akses, hal itu tidak digunakan dan dimanfaatkan. Mereka memilih mengikuti peraturan yang ada. Siapa saja mereka, berikut ulasannya:
Istri Gubernur Jabar Ikut Antre Daftar Anak Masuk SMA
-
Bagaimana cara keluarga Jokowi terlibat politik? Sejarah perpolitikan yang perlu kita catat bersama, sejak masa Pak Jokowi inilah anak-anak dan menantu, sama keluarga terdekatnya itu terlibat aktif di dalam politik.
-
Siapa yang tidak disalami oleh Jokowi? Dalam video yang merekam momen tersebut, terlihat Try Sutrisno telah bersiap menyambut Presiden Jokowi yang menyalami tamu undangan satu pe rsatu. Saat itulah Jokowi melewati Try Sutrisno tanpa memberi salam sebagaimana Jokowi kepada para wakil presiden sebelumnya.
-
Kenapa Jokowi tidak diundang ke Rakernas PDIP? Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak diundang dalam rapat kerja nasional (rakernas) ke-5 PDIP pada pekan ini. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut, partainya tidak ada refleksi khusus dalam rakernas karena ketidakhadiran Jokowi.'Tidak ada refleksi khusus atas tidak adanya Pak Jokowi,' kata Hasto di DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (22/5).
-
Siapa saja yang tidak hadir di bukber Kabinet Jokowi? Sangat terbatas, tidak semua menteri hadir termasuk dari PDIP, PKB dan NasDem.
-
Kenapa Jokowi tidak ikut campur dalam kabinet? 'Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024,' kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Siapa saja yang mendampingi Jokowi? Jokowi tampak didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Istri Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Atalia Praratya, ikut mengantre saat daftarkan anaknya Camilia Laetitia Azzahra di SMA Negeri 3 Bandung. Atalia ikut mengantre bersama orangtua murid lainnya.
Saat itu, Atalia mendapat nomor antrea 197. Padahal ia sudah datang ke sekolah sekitar pukul 08.00 WIB. Atalia mengantre hingga pukul 11.00 WIB untuk mendaftar di SMA favorit tersebut.
"Enggak aoa-apa demi anak mah. Luar biasa karena memang animo masyarakat terkait sekolah-sekolah negeri luar biasa tinggi. Jadi saya juga memantau SMA 2 dan lain-lain begitu ngantre," kata Atalia.
Anak Pejabat Tak Diterima di Sekolah Favorit
Masih cerita dari keluarga Ridwan Kamil. Dalam akun Facebook-nya, Ridwan Kamil yang sat itu menjabat sebagai Wali Kota Bandung menceritakan soal anaknya yang tidak bisa diterima di SMP negeri Bandung.
"Zara, anak perempuan saya, NEM-nya bagus dan mendaftar ke SMPN 2 Bandung. Namun ia tidak diterima karena tergerser oleh sistem zonasi PPDB Kota Bandung versi awal sebelum yang sekarang."
Dalam unggahan Facebook-nya, kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, menceritakan bahwa anaknya menangis dan bertanya-tanya. Akhirnya Kang Emil menjelaskan pada anaknya bahwa sebuah peraturan harus dihormati. Dia mengaku banyak pihak yang bertanya padanya tentang jabatannya.
"Anda kan Walikota, Anda kan punya kuasa, bisa kali nyelipin buat anaknya sendiri. Masa tega ama anaknya sendir?!" Akan tetapi, omongan itu tidak dia hiraukan.
Kang Emil dan istrinya sepakat untuk tidak menyalahgunakan jabatan. "Nilai hidup apa yang akan menempel seumur hidupnya Zara, jika ia kami paksa masuk. Maka Ia akan meyakini bahwa berbohong itu boleh. Nauzubillah. Zara kini bahagia dan gembira sekolah di SMP swasta. Semoga ini menjadi hikmah, bahwa mungkin kita tidak menyukai sebuah aturan yang membuat kita di pihak yang kalah. Namun aturan tetaplah aturan. Kesuksesan tidak selalu harus dengan bersekolah di negeri. Mari kita hormati."
Anak Presiden Ikut Tes CPNS
Kahiyang Ayu, anak presiden Jokowi, rela ikut tes CPNS bersama peserta lainnya. Ia menggunakan pakaian putih hitam dan juga membawa perlengkapan tulis. Kahiyang ikut tes CPNS di Gedung Bakorwil Surakarta.
Kahiyang harus mengerjakan ratusan soal tes, namun ia hanya berhasil menyelesaikan 100 soal. Alhasil Kahiyang hanya mendapatkan skor 300.
Meskipun sudah mengikuti serangkaian tes, Kahiyang tetap dinyatakan tak lulus. Kepala Pengembangan BKD Pemerintah Kota (Pemkot) Solo Lancer S Naibaho mengatakan, dengan skor 300 itu posisi Kahiyang Ayu dalam test CPNS ini belumlah berada di zona aman.
"Skor tertinggi dalam penerimaan CPNS ini adalah 450-500. Angka tersebut (300) belum bisa menentukan apakah diterima atau belum, tergantung dari formasinya," katanya.
Anak Seorang Kapolri Tak Dapat Keistimewaan
Pada tahun 2014 lalu pernah ada cerita. Ada seorang anak Kapolri juga tak ingin mendapat keistimewaan. Dia adalah Danny Tri Sespianto Arif.
Arif diketahui seorang anak dari Kapolri Jenderal Sutarman. Arif menjadi polisi mengikuti jejak ayahnya. Danny memulai kariernya di polisi masuk Akademi Kepolisian (Akpol). Selama Danny di Akpol, ia kerap kali bertemu ayahnya, yang saat itu menjabat sebagai Kapolri.
Meskipun ayahnya seorang Kapolri saat itu, namun Danny tetap mengikuti segala tes di Akpol, termasuk dihukum jika ada kesalahan. Tidak ada perbedaan dengan anak-anak Akpol lainnya.
"Orangtua saya ya saya pandang sebagai orangtua, tanpa saya pandang jabatannya. Saya juga enggak mendapat keistimewaan apapun di Akpol. Kalaupun dihukum, ya saya dihukum sama seperti teman-teman yang lain," kata Danny. (mdk/has)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut kisah jenderal Kowad yang berbeda profesi dengan sang anak sebagai seorang perwira polisi.
Baca SelengkapnyaMahfud mengatakan anggota keluarga boleh menduduki jabatan di dalam demokrasi namun harus berkompetisi secara fair
Baca SelengkapnyaHal itu setelah anak Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dipinang menjadi bakal Cawapres oleh Prabowo.
Baca SelengkapnyaHal itu dikatakan Ganjar menjawab pertanyaan dari salah satu relawan apakah putranya bernama Alam Ganjar akan diberi karpet merah ketika menjadi presiden.
Baca SelengkapnyaGibran diisukan sebagai bakal calon wakil presiden untuk Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaBasarah menegaskan Ketu Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tidak merasa memiliki persoalan dengan Jokowi.
Baca SelengkapnyaPDIP memandang kekuasaan harus diperjuangkan bersama rakyat.
Baca SelengkapnyaAyah, ibu, anak, ipar, adik, dan kakak dalam keluarga bertarung memperebutkan kursi DPR.
Baca SelengkapnyaMenurut Prabowo, Pilkada diserahkan pada junior di partai, ia menyatakan tak ada masalah siapapun terpilih di Pilkada.
Baca SelengkapnyaTidak sedikit generasi muda saat ini menduduki jabatan strategis di dunia politik.
Baca SelengkapnyaSang putra melesat berbintang empat, ayahnya justru hanya berpangkat rendah.
Baca Selengkapnya