Kisah Pilu Kapten Timnas Sepak Bola Disabilitas Indonesia Jadi Buruh Cuci Piring
Merdeka.com - Catatan prestasi tidak membuat kehidupan Kapten Timnas Sepak Bola Disabilitas Marita Ariyani (26) lebih baik. Untuk bertahan hidup, warga Mujahidin RT I RW IV Kelurahan Giyanti Kecamatan Temanggung, Kabupaten Temanggung itu rela menjadi buruh cuci piring.
Dikutip dari Liputan6.com, Marita Ariyani yang telah yatim piatu sejak masih TK menjalani pekerjaan yang jauh dari prestasi yang telah ditorehkan untuk kejayaan negeri ini. Jadi buruh cuci piring.
"Keinginan tentu punya usaha, saya ingin ketemu bupati, tapi belum tercapai," kata Marita, Kamis (17/10).
-
Siapa yang berprestasi gemilang? Niquita Juan telah menyelesaikan studinya di IFA Paris, Prancis. Ia meraih gelar wisuda pada tanggal 13 Juli 2023, namun kabar bahagia ini baru diumumkan oleh keluarga pada hari ini, Selasa (8/8). Setelah upacara wisuda, Niquita Juan kini memegang gelar Sarjana (S1) dalam bidang Bisnis Fashion dan Manajemen Prancis dan Eropa.
-
Siapa yang memiliki jersey di rumah Kurnia Meiga? Jersey yang terpajang di ruang tamu Jersey yang terpajang di ruang tamu adalah milik Achmad Kurniawan, mantan kiper tim Arema dan kakak serta senior Meiga yang pernah bermain bersama untuk Arema.
-
Siapa pahlawan Timnas Indonesia? Dalam laga yang berakhir imbang 1-1 di King Abdullah Sports City, Jeddah, Maarten Paes berperan sebagai pahlawan sekaligus penjahat.
-
Siapa yang menjadi juru selamat Timnas Indonesia? Pada menit ke-20, Maarten Paes melakukan penyelamatan penting untuk mencegah tendangan keras dari Harry Souttar yang memanfaatkan situasi kacau di depan gawang Indonesia.
-
Siapa yang menjadi pahlawan Timnas Indonesia? Maarten Paes berhasil menjadi pahlawan bagi Timnas Indonesia. Berkat penampilannya yang gemilang, Skuad Garuda mampu menahan imbang Australia.
-
Siapa pemain Timnas yang pernah diusir? Shin Tae-yong mengungkapkan bahwa beberapa pemain berusaha untuk menipunya. Di sisi lain, pelatih berusia 53 tahun ini menegaskan bahwa ia sangat tidak suka dengan kebohongan. 'Oleh karena itu, saya memutuskan bahwa jika ada yang berbohong, mereka akan langsung dikeluarkan dari tim nasional,' ungkap Shin Tae-yong dalam sebuah acara wawancara di kanal YouTube Yeon Cheon-jae. 'Sekitar sepuluh pemain diusir karena masalah ini. Aturan yang paling utama adalah, jika berbohong, langsung keluar. Saya sudah mengumumkannya dengan jelas. Saya sangat tidak suka dengan kebohongan. Begitu ada kebohongan, langsung keluar dari tim nasional. Setelah itu, perilaku tersebut mulai berubah,' tambahnya.
Dia mengatakan menjadi kapten timnas sepak bola disabilitas dengan format lima pemain (five a side game atau univit) pada sejumlah pertandingan internasional. Dua di antaranya Asia pasific Spesial Olympic International Football Championship (SOIFC) 2019 di Chimney India mendapat medali perak. Kalah dengan Ukraina 2-1.
Sedang pertandingan pada Spesial Olympics World Summer Games (SOWSG) 2019 di Abu dhabi Uni Emirat Arab meraih emas setelah menang 3-1 atas Ukraina pada tahun 2019.
"Kami juga bertanding di Riau dan Malaysia untuk pertandingan Spesial Olympics Internasional Football Championship (SOIFC)," terangnya.
Dia mengatakan, bakat sepak bola terasah saat berada di Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Grahita (BBRSBG) yang sekarang berganti Balai Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Intelektual (BBRSPDI) 'Kartini' selama enam tahun, yakni 2010-2016.
Awalnya, semua ikut untuk atletik karena suka berlari, namun lantas bermain untuk sepak bola, setelah ada guru di BBRSPDI mengetahui dirinya punya bakat mendrible bola. Pelatih timnas mendaulat jadi kapten karena bisa memimpin teman-temannya.
Dia mengemukakan untuk mempertahankan fisik tiap sore berlatih dengan berlari dan drible bola di lapangan sepak bola setempat. Namun untuk berlatih sepak bola secara lengkap, tidak bisa dilakukan sebab di lingkungannya tidak ada anak putri yang bermain sepak bola.
Keinginannya sederhana, punya usaha sendiri dengan mengembangkan keterampilan yang didapat semasa belajar di BBRSPDI yakni batik ciprat. Sayang belum punya uang untuk permodalan.
Saat ini dia bekerja di warung tetangga sebagai pencuci piring, gelas dan membantu memasak. Kini dia hidup bersama nenek Sutinah (81) dan Paman Bandriyanto-Sriyanti di sebuah rumah papan.
Dikutip dari Antara, Marita mendapat upah sekitar Rp10.000 hingga Rp20.000 sehari. "Kalau upah saya tidak memandang berapa, yang penting bisa makan sehari-hari," kata dia.
Ia bercerita sebelum dipilih masuk tim sepak bola, dia lebih fokus kepada olah raga lari. "Awalnya saya ikut tim kelimaan nasional, semula mengikuti futsal di Semarang dan Riau," kata dia.
Ia memperkuat tim nasional dalam berbagai pertandingan internasional, antara lain di Abu Dhabi, Malaysia, Filipina dan India.
"Saya posisi sebagai striker dan kapten tim, dari sejumlah pertandingan internasional tersebut tim saya pernah mendapat medali emas, perak dan perunggu," ujarnya.
Indonesia mendapatkan medali emas di Malaysia pada November 2017 dan India 2019, kemudian runner up di Abu Dhabi 2019.
"Pertandingan paling seru waktu melawan Ukraina saat bermain di Abu Dhabi dan India. Waktu di Abu Dhabi juara 2 dengan skor 1-2 dan di India skor 3-1 untuk Indonesia. Waktu bermain di Abu Dhabi tahun 2018 saya dapat bonus Rp10 juta," kenang dia.
Bandriyanto mengatakan, keponakannya ingin sekali punya usaha sendiri untuk menopang kehidupan, sehingga hasilnya tidak seperti saat ini.
"Prestasi di timnas sepak bola disabilitas diharapkan bisa mendongkrak perekonomian dan kehidupannya," bebernya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kabar terbaru mantan kiper Timnas Indonesia Kurnia Meiga. Kini berjualan keripik.
Baca SelengkapnyaIa berpegang pada prinsip bahwa para difabel harus memiliki hak yang sama dengan manusia lainnya
Baca SelengkapnyaKisah seorang wanita lansia asal Purworejo benar-benar membuat siapapun yang membaca akan mengelus dada.
Baca SelengkapnyaSariyani (62) hidup dengan begitu pilu. Di usianya yang kini telah senja, dia tak lagi hidup bersama sang suami sejak belasan tahun yang lalu.
Baca SelengkapnyaKusnadi pernah terpuruk hingga tak percaya diri. Tak lama, ia berhasil bangkit dan memilih mengembangkan usaha bersama agar tidak bergantung ke orang lain.
Baca SelengkapnyaSetelah mendapatkan modal dari PNM kini Ia menambah produk jualannya berupa pakaian.
Baca SelengkapnyaTernyata, ia telah resmi bercerai dengan sang istri sejak bulan Februari tahun lalu.
Baca SelengkapnyaKurnia Meiga kini jual medali dan jersey Timnas Indonesia. Willie Salim borong semua dagangan.
Baca SelengkapnyaProgram imi diikuti oleh 12 orang yang berasal dari kelompok rentan dalam hal ini ibu rumah tangga, perempuan putus sekolah dan penyandang disabilitas.
Baca SelengkapnyaTangisnya pecah saat Bupati Kediri datang ke rumahnya
Baca SelengkapnyaKisah inspiratif siswa Bintara Polri disabilitas tetap semangat menempuh pendidikan di tengah keterbatasan fisik.
Baca SelengkapnyaKurnia Mega sudah tak lagi aktif bermain sepak bola sejak 2017.
Baca Selengkapnya