Kisah Soekarno menangis satu malam sebelum pidato soal Pancasila
Merdeka.com - Jatuhnya bom atom di Hiroshima dan Nagasaki membawa perubahan besar di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Salah satunya upaya Soekarno untuk mewujudkan kemerdekaan Indonesia setelah berjuang selama 16 tahun.
Tidak mudah mendapatkan kemerdekaan itu, Soekarno harus beberapa kali keluar masuk penjara akibat kritik kerasnya terhadap Pemerintah Hindia Belanda. Namun, kekalahan Jepang terhadap tentara sekutu membuat mimpi tersebut terbuka lebar.
Meski Indonesia memasuki hari kebebasannya, tapi tidak bagi Bung Karno. Dirinya masih terbelenggu sistem dan ideologi yang bakal dipakai negara baru ini nantinya.
-
Siapa yang merumuskan Pancasila? Pancasila akhirnya dapat disahkan pada sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945. Dalam sidang tersebut disetujui juga bahwa Pancasila dicantumkan dalam Mukadimah Undang-Undang Dasar 1945 sebagai dasar negara Indonesia yang sah.
-
Siapa yang mengusulkan konsep Pancasila? Konsep ini pertama kali diusulkan oleh Bung Karno (Soekarno), Presiden pertama Indonesia, dalam pidatonya pada 1 Juni 1945.
-
Kapan Hari Lahir Pancasila diperingati? Hari Lahir Pancasila, yang diperingati setiap tanggal 1 Juni, adalah momen penting dalam sejarah Indonesia.
-
Apa yang dimaksud dengan Pancasila sebagai dasar negara? Pancasila adalah ideologi atau dasar negara yang dijadikan pedoman bangsa Indonesia. Pancasila sebagai dasar negara adalah sistem nilai dan pandangan hidup yang menjadi landasan dan pedoman bagi pemerintahan dan kehidupan masyarakat Indonesia.
-
Kapan Pancasila mulai diterapkan di Indonesia? Pancasila adalah dasar negara Republik Indonesia.
-
Apa pengertian Pancasila? Pengertian Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri dari kata 'panca' yang berarti lima dan 'sila' yang memiliki arti prinsip atau dasar. Maka dari itu, Pancasila dapat diterjemahkan sebagai lima prinsip atau lima dasar.
Bung Karno merasa gundah gulana. Bagaimana tidak, saat akan menyampaikan pidatonya di hadapan peserta sidang Dokuritsu Junbi Cosakai atau Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia, sejumlah tokoh berupaya mempengaruhi pemikirannya.
Sepanjang siang, Bung Karno terus menerima sejumlah tamu, mulai dari kelompok Islam, nasionalis sampai pendukung negara kesatuan maupun federal masih berdatangan. Masing-masing menyampaikan pemikiran mereka agar menjadi dasar bagi negara yang akan dibentuk.
"Mereka menuntut wilayah kami mencangkup seluruh bekas jajahan Hindia Belanda membentuk satu kelompok. Yang lain, yang menuntut wilayah lebih luas lagi atau puas dengan wilayah yang lebih sempit, membentuk kelompok yang lain. Kelompok Islam ortodoks mendorong bentuk negara berdasarkan Islam," berdasarkan 'Soekarno: An Autobiography' karya Cindy Adams.
Topik pilihan: Sejarah Indonesia | Hari Pancasila | Bung Karno
Perbedaan pendapat itu membuat Bung Karno stress, dia pun hanya membiarkan perdebatan yang terjadi. Melihat itu pun, Soekarno sempat merasa tidak yakin Indonesia bakal mencapai kemerdekaannya. Meski saat itu Jepang menghadiahinya kepada bangsa Indoensia.
Di Pulau Flores, Bung Karno memanfaatkan kesendiriannya untuk memikirkan ideologi negara. Dia hanya duduk termenung di bawah sebuah pohon yang berdiri di halaman rumahnya. Dari lamunannya, terngiang lima prinsip dasar yang akan namainya menjadi Pantja-Sila.
"Aku tidak mengatakan, bahwa aku menciptakan Pancasila. Apa yang kukerjakan hanyalah menggali jauh ke dalam bumi kami, tradisi-tradisi kami sendiri, dan aku menemukan lima butir mutiara yang indah."
Meski telah memegang beberapa prinsip yang akan disampaikan di hadapan peserta sidang, namun Bung Karno tetap tidak percaya diri. Bahkan, lelaki yang nantinya bakal menjadi presiden pertama RI ini menangis saat akan menghadapi sidang BPUPKI pada 1 Juni 1945.
Dalam tangisannya itu, Bung Karno berdoa, "Aku menangis karena besok aku akan menghadapi saat bersejarah dalam hidupku. Dan aku memerlukan bantuan-Mu."
Esoknya, tepat pukul 09.00 WIB, Bung Karno didaulat untuk berpidato dan memberikan ide soal dasar-dasar bangsa. Setelah sidang dibuka, Soekarno lantas berdiri di tengah dua pilar, tempat dimana Gubernur Jenderal Hindia Belanda resmi membuka Volksraad, atau parlemen rakyat.
Di tempat itulah Bung Karno mengungkapkan lima mutiara yang jadi bahan pemikirannya. Lima pemikiran yang nantinya akan dinamai Pancasila. Kelimanya adalah Kebangsaan, Internasionalisme atau Kemanusiaan, Demokrasi, Keadilan Sosial dan Ketuhanan Yang Maha Esa.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Megawati mengatakan, bahwa di usia 16 tahun, Presiden Pertama RI Soekarno atau Bung Karno, sudah bergulat dengan pemikiran para tokoh-tokoh dunia.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang kata-kata bijak Soekarno tentang perjuangan yang perlu Anda ketahui.
Baca SelengkapnyaProklamasi Kemerdekan 17 Agustus 1945 digelar dengan sangat sederhana. Bahkan Sukarno pun tak pernah membayangkan peristiwa besar digelar dengan sederhana.
Baca SelengkapnyaSiapa sangka anak yang lahir saat fajar menyingsing ini menjadi sosok yang berjasa dan dikenang sepanjang masa.
Baca SelengkapnyaKata-kata Soekarno tentang kemerdekaan tak bisa dilepaskan dari perjuangan bangsa dalam meraih kebebasan atas penjajah.
Baca SelengkapnyaAncaman hingga percobaan pembunuhan datang dari kawan dekatnya semasa indekos di Surabaya
Baca SelengkapnyaHari Lahir Pancasila, yang diperingati setiap tanggal 1 Juni, adalah momen penting dalam sejarah Indonesia.
Baca SelengkapnyaMegawati tiba di Bandara H Hasan Aroeboesman sekira pukul 13.50 WITA
Baca Selengkapnya