Kisah Tertib Suratmo pengrajin wayang karton
Merdeka.com - Tertib Suratmo, merupakan salah satu pembuat wayang dengan bahan dari karton di Yogyakarta. Pembuatan wayang menggunakan bahan karton tak lazim dilakukan di Yogyakarta. Biasanya, wayang dibuat menggunakan bahan dari kulit kambing maupun kulit sapi.
Kecintaan pria berumur 76 tahun itu terhadap tontonan wayang membuat warga Dipowinatan, Keparakan, Mergangsan, Yogyakarta mengantarkannya untuk menekuni pembuatan wayang. Suratmo mulai membuat wayang karton seusai dirinya pensiun sebagai pustakawan berstatus pegawai negeri sipil (PNS) di SMP 16 Kota Yogyakarta.
"Usai pensiun saya sempat bingung mau ngapain. Soalnya biasanya kerja, begitu pensiun bingung tidak ada pekerjaan. Akhirnya saya mengisi waktu dengan membuat wayang dari karton," ujar pria kelahiran Klaten, 9 Maret 1940 ini.
-
Dimana wayang kulit jagung dibuat? Cara membuatnya bisa dilakukan sendiri di rumah. Esih memulainya dengan mengumpulkan kulit jagung di lingkungan sekitarnya, lalu dijemur hingga mengering.
-
Siapa yang membuat wayang kulit jagung? 'Nama Wayang ini adalah SHM, ini punya arti Sukaesih Harus Mandiri, karena saya membuat wayang kulit jagung ini seluruhnya seorang diri,' terangnya
-
Bagaimana cara membuat wayang kulit jagung? Esih memulainya dengan mengumpulkan kulit jagung di lingkungan sekitarnya, lalu dijemur hingga mengering. Penjemuran harus dilakukan seharian penuh agar maksimal. Kemudian, kulit jagung diberi warna dan dihias dengan kain perca seukuran 15 cm sesuai model dan ukuran. Kemudian, Esih menggambungkan bahan tersebut memakai perekat hingga membentuk model wayang kulit.
-
Apa jenis wayang khas Jakarta? Di sana terdapat tradisi wayang khas bernama Golek Lenong Betawi.
-
Bagaimana cara pembuatan Wayang Kulit Purwa Cirebon? Dalam laman cirebonkota.go.id, disampaikan bahwa wayang kulit Purwa awalnya dibuat dari kulit hewan ternak seperti sapi maupun kerbau.
-
Apa jenis wayang kulit yang ada di Sumut? Di Indonesia sendiri, ada berbagai jenis wayang kulit yang bisa ditemukan di berbagai daerah.
Awalnya, Suratmo hanya membuat wayang dari bahan karton untuk koleksi pribadinya saja. Berbekal pendidikannya di Sekolah Menengah Seni Rupa (SMSR) dan pernah mengikuti kursus menyungging (mewarnai) di Kraton Yogyakarta pada tahun 1965, Suratmo pun memberanikan diri untuk membuat wayang.
"Kenapa tidak wayang kulit, ya pertama karena saya tidak punya modal. Selain itu kan perlu belajar lagi kalau wayang asli, karena tidak asal pembuatannya," ungkap Suratmo saat ditemui Rabu lalu.
Tertib menceritakan proses membuat wayang dari kertas karton diawali dengan membuat sketsa karakter tokoh di kertas karton. Kemudian wayang tersebut ditatah sesuai dengan sketsa tersebut. Selanjutnya, wayang yang sudah berbentuk karakter disungging atau diberi warna agar muncul karakter pembawaaan wayang tersebut.
"Kalau wayangnya berukuran besar, kertas karton harus dirangkap dua agar lebih tebal dan kuat. Kalau ukurannya kecil tidak perlu dirangkap," papar Suratmo.
Selain membuat wayang dengan karakter sesuai dengan pakem pewayangan, Suratmo juga melayani pembuatan wayang berdasarkan pesanan. Wayang pesanan khusus ini biasanya memerlukan lebih banyak keahlian untuk membuatnya.
"Kalau wayang yang biasa paling enggak butuh tiga hari untuk membuatnya. Sedangkan kalau wayang pesanan atau ada orang yang mau membuat wayang mirip dengan wayang aslinya bisa lebih lama lagi pembuatannya. Karena pengerjaannya lebih mendetail," ucap Suratmo.
Di usianya yang sudah hampir berkepala delapan ini, Suratmo sering mengalami kesulitan dalam membuat wayang karton. Selain membuat wayang karton sendirian tanpa ada yang membantu, Suratmo juga kesulitan karena pandangan matanya sudah tak sebaik saat masih berusia muda.
"Idealnya dikerjakan dua sampai tiga orang. Kalau semangat masih membara, tetapi tenaga dan stamina saya tinggal 50 persen, tidak seperti dulu. Pandangan mata juga jauh berkurang, jadi harus pelan-pelan," tutur Suratmo.
Saat ini wayang karton bikinan Suratmo tak hanya dibeli dan dikoleksi oleh pembeli lokal dari Yogyakarta dan sekitarnya saja. Wayang karton Suratmo pun digemari oleh oleh penikmat seni dari mancanegara seperti Ceko dan Kanada.
"Harga wayang karton bikinan saya ini saya jual untuk wayang yang berukuran besar seharga Rp 150 ribu. Sedangkan yang kecil sekitar Rp 35 ribu," pungkas Suratmo.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Disebut sebagai seni pertunjukan awal masuknya islam, wayang Krucil berkembang di kalangan petani dan masyarakat pegunungan, khususnya di Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaJenis wayang kulit di Indonesia tersebar di beberapa daerah. Setiap daerah memiliki ciri khas dan keunikannya masing-masing.
Baca SelengkapnyaSelain kuliner, Kota Solo terkenal dengan berbagai kerajinan tangan yang memukau
Baca SelengkapnyaPerlu diketahui bahwa sebenarnya tokoh-tokoh wayang ini ada banyak dan dibagi menjadi beberapa kategori, apa saja?
Baca SelengkapnyaIa pun pernah mengantongi omzet hingga Rp1 juta dari wayang kulit jagung ini
Baca SelengkapnyaAneka olahan rotan khas Tegal Wangi Cirebon ini bermula dari lamaran seorang pangeran terhadap gadis desa yang ditolak di abad ke-15 silam.
Baca SelengkapnyaSebagian besar masyarakat di dusun tersebut berprofesi sebagai pengrajin wayang kulit. Keahlian mereka sudah diwariskan secara turun-temurun
Baca SelengkapnyaPerajin asal Medan membuat inovasi kreatif, yaitu membuat kerajinan boneka dari limbah kertas koran.
Baca SelengkapnyaSebuah gamelan peninggalan Sunan Kalijaga tersimpan di museum dengan bentuk yang unik dan terbuat dari kayu jati.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan kertas ini sudah berkembang di era pra-Islam
Baca SelengkapnyaKonon kerajinan sangkar burung di sana sudah ada sejak zaman Penjajahan Jepang. Namun kini eksistensinya makin redup.
Baca SelengkapnyaProduk kerajinan batik kayu di Krebet telah menjangkau pasar nasional maupun internasional
Baca Selengkapnya