Kisah Tragis Dokter Ali Mohamed Zaki, Malah Dipecat Usai Temukan Virus Corona MERS
Merdeka.com - Dunia tengah 'diserang' wabah Virus Corona jenis baru bernama 2019-nCoV. Virus itu disebut-sebut pertama kali mewabah di Wuhan, China. Sebelum jenis 2019-nCoV, Virus Corona sebelumnya adalah MERS (Middle East Respiratory Syndrome-related coronavirus) dan SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome).
Virus Corona jenis ini ditemukan sekitar delapan tahun lalu tepatnya pertengahan Juni 2012 oleh Ali Mohamed Zaki, virologis di Dr Soliman Fakeeh Hospital di Jeddah, Arab Saudi.
Saat itu Ali menerima panggilan dari seorang dokter yang khawatir mengenai kondisi pasiennya. Dikutip dari Dream.co.id, Jumat (20/3), pasien berusia 60 tahun itu mengalami pneumonia dan dokter tersebut meminta Zaki mengidentifikasi virus itu.
-
Kapan virus muncul? Virus-virus ini dapat menyebabkan penyakit ringan hingga mematikan.
-
Dimana virus ditemukan? Peneliti dari Universitas Northwestern telah mengidentifikasi lebih dari 600 jenis virus yang berbeda dalam 92 sampel pancuran dan 34 sampel sikat gigi, tanpa ada dua sampel yang sama.
-
Virus itu apa? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Siapa yang menemukan virus hepatitis B? Tanggal 28 Juli dipilih sebagai Hari Hepatitis Sedunia karena bertepatan dengan hari ulang tahun Dr. Baruch Blumberg, seorang ilmuwan pemenang Hadiah Nobel yang menemukan virus hepatitis B (HBV) pada tahun 1967.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama ditemukan? Menurut pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo, kasus Covid-19 pertama di Indonesia terjadi pada dua warga Depok, Jawa Barat, yang merupakan seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun.
-
Kapan virus 'zombie' ditemukan? Ilmuwan berhasil menghidupkan kembali virus prasejarah berusia 48.500 tahun yang terperangkap dalam permafrost (lapisan tanah beku) di Siberia.
Zaki kemudian mengirimkan contoh hasil laboratorium pasien itu ke Erasmus Medical Centre di Rotterdam, Belanda. Ketika menunggu hasil tes dari laboratorium itu, Zaki menguji coba sample virus dari si pasien.
Hasil Tes
Hasil tes laboratorium begitu mengejutkan. Tes menunjukkan hasil positif. Dia menemukan infeksi virus patogen dari Virus Corona.
Namun, Zaki menemukan keanehan karena adanya infeksi yang lebih berbahaya dari SARS, jenis Virus Corona sebelumnya. Zaki segera mengirim pesan ke laboratorium di Belanda untuk meningkatkan kewaspadaan.
Tes dari laboratorium pun mengonfirmasi pesan, virus itu berbeda dari Corona yang sebelumnya.
Untuk meningkatkan kewaspadaan, Zaki mengunggah pesan ke proMED, sistem internet untuk melaporkan penyakit berinfeksi dan penyebarannya ke ilmuwan dan dokter.
Malah Dipecat
Sepekan kemudian, Zaki kembali ke Mesir, kampung halamannya. Dia mendapati kontraknya terhenti karena desakan Kementerian Kesehatan Arab Saudi.
"Mereka tidak suka ini (virus) muncul di proMED. Mereka memaksa rumah sakit untuk mengakhiri kontrak saya," kata Zaki kepada The Guardian, pada 2013.
"Saya terpaksa meninggalkan pekerjaan saya karena ini, tetapi itu adalah tugas saya. Ini adalah virus yang serius," ujar dia.
Betapa seriusnya masalah tersebut saat itu. Sementara Zaki telah bekerja untuk mengidentifikasi virus, kesehatan pasien telah menurun.
Pneumonianya memburuk; napasnya semakin pendek. Ginjal dan organ lainnya mulai goyah dan gagal. Terlepas dari semua obat-obatan dan dialisis, dan ventilasi mekanis untuk membantunya bernafas, pria itu meninggal 11 hari setelah ia tiba di rumah sakit.
Meneliti Ulang
Jumlahnya belum mengkhawatirkan, tetapi kemunculan MERS yang stabil, dan fakta bahwa infeksi kini telah menyebar dari orang ke orang, telah memicu upaya intensif untuk memahami virus, dan secara diam-diam bersiap untuk yang terburuk.
"Kami tidak tahu apakah virus ini memiliki kemampuan untuk memicu epidemi penuh. Kami benar-benar tak tahu tentang hal itu," kata Ron Fouchier, seorang ahli virologi molekuler di Erasmus Medical Center.
"Kami pikir apa yang kami lihat hanyalah puncak gunung es, tetapi kami tidak tahu seberapa besar gunung es itu, atau di mana letak gunung es itu," ucap dia.
Tidak ada yang tahu dari mana virus itu berasal, namun para ilmuwan punya ide. Ketika para peneliti menjalankan urutan genetik melalui perpustakaan Virus Corona yang mirip jaringan yang berada di kelelawar pipistrelle.
Kecurigaan terhadap virus MERS mendorong pemerintah Arab Saudi untuk memanggil tim Universitas Columbia untuk mensurvei kelelawar di sekitar kota Bisha, Arab Saudi, rumah pasien pertama yang diidentifikasi dengan virus Zaki.
Zaki sekarang bekerja di Universitas Ain Shams di Kairo. Selama bekerja, dia memeriksa sampel darah dari pasien di salah satu rumah sakit kota untuk melihat apakah ada infeksi yang tidak diketahui atau tidak dilaporkan.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ia sempat dituduh mencemarkan Vaksin Tetanus oleh militer Jepang lalu dieksekusi mati.
Baca SelengkapnyaSeorang pria 72 tahun di Belanda terinfeksi Covid-19 selama 613 hari dan berakhir meninggal. Yuk, simak fakta lengkapnya!
Baca SelengkapnyaTemuan ini dilaporkan Dinas Kesehatan DKI Jakarta pada Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaKasus pneumonia misterius baru-baru ini menghebohkan China.
Baca SelengkapnyaMario (20) dan Shane (19) adalah terdakwa penganiayaan terhadap David Ozora (17) pada Senin (20/2), termasuk melibatkan anak AG (15).
Baca SelengkapnyaRizieq Shihab dianggap melanggar dalam tiga perkara hingga menyebabkannya dipenjara 4 tahun
Baca SelengkapnyaAkibat perbuatannya, ZS terancam hukuman maksimal 15 tahun penjara.
Baca SelengkapnyaDalam pemeriksaan majelis etik, dokter MY membantah telah mencabuli istri pasien.
Baca SelengkapnyaHerpes zoster disebabkan oleh virus Varicella Zoster, yaitu virus yang menjadi penyebab cacar air.
Baca SelengkapnyaSatu pasien cacar monyet Mpox meninggal dunia saat menjalani isolasi di rumah sakit
Baca SelengkapnyaRSUD Pirngadi Medan tak menampik dalam proses distribusi obat mengalami keterlambatan. Namun kini obat-obatan itu telah tiba di RSUD Dr.Pirngadi Medan.
Baca SelengkapnyaPasien tersebut sebelumnya mengalami kecelakaan sehingga terluka di bagian perut belakang, karena terkena golok milik korban.
Baca Selengkapnya