Kisah wali dan kubah segi enam di Kampung Basirih Banjarmasin
Merdeka.com - 'Yakin dan berdoalah kepada Allah dalam perbuatan atau amal baik yang dilakoni' begitu pesan Alhabib Hamid bin Abbas Bahasyim semasa hidupnya. Pesan itu disampaikan kepada cucunya, Khadijah binti Habib Hasan. Khadijah merupakan cucu dari Alhabib Hamid. Saat ini usia Khadijah 82 tahun.
Khadijah kini tinggal di sebelah makam Alhabib Hamid. Dia pula yang menjaga dan merawat makam sang kakek yang dipercaya pernah ikut melawan Jepang di Banjarmasin.
Kawasan makam tersebut yang terletak sekitar 25 km dari bandara Syamsudin Noor, Banjarmasin. Tepatnya di jalan Keramat RT 9 RW 01, Kelurahan Basirih, Banjarmasin. Lokasi makam menghadap ke sungai yang ada di sebrang jalan.
-
Dimana makam tersebut berada? Situs yang terletak di kota bersejarah Huainan tersebut adalah makam terbesar, tingkat tertinggi, dan paling kompleks secara struktural dari Negara Bagian Chu kuno, dan berusia lebih dari 2.200 tahun, kata National Cultural Heritag.
-
Dimana makam korban banjir bandang? Ketegangan semakin terasa ketika terungkap bahwa di halaman rumah itu terdapat sepasang batu besar yang berfungsi sebagai tanda makam bagi korban banjir bandang.
-
Dimana makam tersebut ditemukan? Mastaba ini ditemukan di antara Abusir dan Saqqara, di wilayah piramida selatan Kairo, yang telah menjadi pusat penelitian arkeologi yang menarik bagi para ilmuwan dan sejarawan.
-
Dimana makam itu ditemukan? Makam ini terletak di dalam situs arkeologi Vulci, yang berada di antara kotamadya Montalto di Castro dan Canino di wilayah Lazio tengah.
-
Dimana makam ini ditemukan? Makam ini ditemukan 2004 selama proyek pembangunan di daerah yang dikenal sebagai pemakaman Romawi kuno di timur kota Ovilava (kini Wels di Austria Hulu).
Alhabib Hamid atau dikenal Habib Basirih meninggal dunia pada tahun 1949 atau pada usia 90 tahun. Saat itu Khadijah mengaku tengah berusia 13 tahun. Khadijah mengatakan, makam kakeknya di kampung Basirih, Banjar, Banjarmasin, selalu ramai dikunjungi peziarah. Baik peziarah dari dalam negeri maupun luar negeri.
"Subhanallah ramai terus. Bisa sampai puluhan ribu. Saya juga nggak tahu dari mana para peziarah ini. Banyak yang datang dari Yaman, Arab dan lainnya," kata Khadijah di halaman depan rumah.
Khadijah melanjutkan, Alhabib Hamid semasa hidupnya lebih banyak bertapa. Dalam kesehariannya Habib Hamid seolah tidak pernah menghiraukan apa yang dikatakan orang saat melihatnya.
Alhabib Hamid dikenal dengan wali majdub atau wali yang menyembunyikan kewaliannya dengan bertingkah seperti orang gila. Sebagian menyebutkan wali yang mempunyai tingkah Nyeleneh atau diluar kebiasaan.
"Iya Insya Allah majdub ya, memang ya kadang kita tidak mengerti dengan apa yang diucapkan atau yang diperbuat," ujar Khadijah mengenang sang kakek.
Tabrakan Puluhan Pesawat Jepang
Khadijah mengungkapkan, suatu hari dirinya bersama warga sekitar pernah sangat ketakutan dengan pesawat tempur Jepang yang lalu lalang di atas langit Banjarmasin. Para warga kebetulan berkumpul di depan rumah Habib Hamid.
"Warga teriak kita diserang kita diserang. Terus ramai itu kumpul di depan rumah. Terus nggak lama kakek (habib Hamid) datang," ungkap Khadijah.
Khadijah menuturkan, saat itu juga habib Hamid mengambil sebuah benda seperti kayu sambil melafalkan doa-doa. Setelah itu kayu itu dirakit seolah menyerupai remote control.
"Jadi tuh pesawat Jepang kaya diremote aja gitu sama habib diarahin ke kanan ke kiri tapi terus ditabrakan. Jadi itu saling tabrakan pesawat. Terus ada juga yang nyungsep gitu. Ya semua itu Wallahu A'lam bish shawabie (Hanyalah Allah Yang Maha Mengetahui dan Benar). Ya itu Insyaallah itu barangkali karomahnya," cerita Khadijah.
Kubah dan Tanah Makam yang Tumbuh
Kemudian, yang saat ini cukup membuat heran keluarga dan peziarah yaitu terkait tumbuhnya tanah di atas makam Habib Hamid. Tak ada yang bisa menjelaskan. Begitu juga soal bau wangi menyengat yang seringkali muncul dari area makam.
"Sekali lagi Wallahu A'lam," ujar Khadijah.
Lebih jauh, Khadijah menyebutkan soal sebutan Basirih sendiri diambil dari kata sirih. Dimana rumah yang ditempatinya saat ini bersama Habib Hamid dulunya banyak pohon sirih dan pusat pedagang berjualan sirih.
Sementara, soal enam kubah di atas makam dicetuskan oleh sepupu Habib Hamid yang bernama Gusti Muhamad Said. Kubah itu didirikan tidak lama usai habib Basirih meninggal.
"Beliau pingin ada kenangan dan ini kan enam kubah ya bisa diartikan sebagai pengingat rukun iman," tambah Khadijah.
Dulunya kampung rawan kriminal
Di lokasi yang sama, Komandan Kodim (Dandim) 1007 Banjarmasin Letkol Inf Teguh Wiratama mengatakan, dulunya kampung Basirih terkenal rawan preman dan Begal. Namun seiring dengan mulai ramainya peziarah, kampung Basarih saat ini justru terkenal kampung wisata religi.
"Dulu d isini texas lah istilahnya. Rawan begal dan kejahatan lainnya. Banyak pemuda yang mabuk-mabukan. Tapi sekarang beda, ini sudah jadi lokasi wisata religi," kata Letkol Inf Teguh.
Teguh melanjutkan, bersama keluarga Alhabib Hamid dan warga bersepakat untuk terus membangun dan menjaga Basirih dari serbuan pengaruh buruk.
Teguh menambahkan, pihaknya juga sudah melakukan langkah nyata dengan merubah wajah Basirih. Bersama-sama warga, TNI pun melakukan pengecatan dan membersihkan sungai di sepanjang kampung Basirih.
"Ya ini akan jadi wisata religi dan yang baik dan bagus harus kita pertahankan. Kita rubah wajah Basirih dengan warna warni," tambah Teguh.
Kemudian, Teguh menyebutkan, bahwa masih banyak penduduk di Basarih yang tergolong masyarakat tidak mampu. Dan untuk itu pihaknya bekerjasama dengan pihak keluarga menggelar pendidikan gratis.
"Disini banyak yang tidak mampu. Oleh karena itu di kawasan kubah Basirih ini juga pihak keluarga membuka PAUD dan pengajian. Kedepan akan ada kejar paket C kerjasama TNI. Termasuk perbaikan Musholla," beber Teguh.
Reporter: Moch Harunsyah
Sumber: Liputan6.com
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari pasar terapung yang ramai hingga keheningan hutan pinus, kota ini menyimpan cerita di setiap sudutnya.
Baca SelengkapnyaHingga kini, makamnya selalu bersih dan rapi karena banyak diziarahi warga lokal
Baca SelengkapnyaMasjid yang ada di tengah kota ini punya ciri khas unik.
Baca SelengkapnyaTempat ini biasa digunakan untuk wisata ziarah serta bagian dari belajar sejarah kerajaan.
Baca SelengkapnyaSaat makam Habib Cikini mulai dikeruk menggunakan alat berat ekskavator muncul berbagai karomah. Bahkan, bagian pengeruk mesin tersebut dikabarkan patah.
Baca SelengkapnyaTak hanya soal keindahan alamnya, ternyata Karimunjawa juga punya berbagai peninggalan sejarah.
Baca SelengkapnyaAnak orang nomor satu di Trenggalek itu mengajak orang tuanya naik gunung setelah menyaksikan sebuah film.
Baca Selengkapnya