Klaster Covid-19 di Sukoharjo Merambah Sekolah, 11 Guru SMA Positif
Merdeka.com - Klaster kasus Covid-19 di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, merambah sektor pendidikan. Sebanyak 11 guru di Sekolah Menengah Atas (SMA) di Sukoharjo terkonfirmasi positif Covid-19. Aktivitas sekolah pun ditutup.
Seperti terjadi di SMAN 1 Polokarto. Sebanyak 11 guru terpapar virus Corona, belum lama ini. Sebelumnya kasus serupa pernah terjadi di salah satu SMA di Kecamatan Sukoharjo Kota.
"Sebelumnya sudah ada. Ada di SMA di Kecamatan Sukoharjo," ujar Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sukoharjo, dr. Yunia Wahdiyati, saat dihubungi wartawan, Kamis (12/11).
-
Kenapa sekolah di lockdown? Menanggapi situasi ini, pihak sekolah segera mengambil langkah tegas dengan menerapkan lockdown selama 14 hari.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Siapa yang terancam dikeluarkan dari sekolah? Akibatnya, anak laki-laki berusia 12 tahun itu telah beberapa kali dikenai sanksi karena melanggar aturan panjang rambut, dan mungkin akan dikeluarkan dari sekolah.
-
Bagaimana siswi terdampak penyakit? Mereka melaporkan penyakit ini telah melumpuhkan kaki mereka, sehingga sebagian besar dari mereka tidak mampu berjalan.
-
Dimana sekolah itu berada? Peristiwa itu terjadi di Sekolah Al-Awda di Abasan al-kabira, bagian selatan Jalur Gaza dekat Khan Younis.
Yunia menyampaikan hingga saat ini, data akumulasi kasus positif Covid-19 di Kabupaten Sukoharjo mencapai angka 1.267 orang. Dari jumlah tersebut, penyebaran penularan terjadi lebih dari 30 klaster.
"Lebih dari 30 klaster yang berkembang di Sukoharjo. Saya tidak hafal karena banyak," katanya.
Dengan banyaknya warga yang terkonfirmasi dan pertumbuhan klaster tersebut, status KLB (kejadian luar biasa)di Kabupaten Sukoharjo belum akan dicabut. Bahkan penundaan pencabutan status KLB sudah terjadi sebanyak 5 kali.
"Ini nanti (pencabutan KLB) sampai pada terjadi penurunan jumlah kasus, dan tidak terjadi kasus baru dari dua kali masa inkubasi kasus tersebut," terangnya.
Terkait klaster Covid-19 di SMAN 1 Polokarto, Yuni menjelaskan, munculnya kasus tersebut berawal dari salah satu guru yang terinfeksi. Namun tak bergejala. Setelah dilakukan tracing, hasilnya 10 orang lainnya dinyatakan positif.
"Hasil tracingnya ada 10 orang yang positif. Akhirnya sekolah ini harus di isolasi dulu untuk pelaksanaan disinfeksi," katanya.
Selain disinfeksi, penutupan sekolah juga dilakukan karena dilakukan kontak tracing pada lini kedua. Untuk yang hasilnya positif, maka diwajibkan untuk isolasi. Sedangkan yang hasilnya negatif bisa melakukan pelayanan di sekolah. Pada tracing lini kedua, dikatakan Yunia, lebih dari 20 orang dilakukan swab test.
Dikonfirmasi terpisah Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sukoharjo, Darno menyampaikan, penularan Covid-19 di SMAN Polokarto terjadi dari seorang guru pria. Setelah diketahui positif, teman guru lainnya ikut swab test, dan hasilnya 10 guru lainnya juga dinyatakan positif.
"Guru yang bersangkutan itu sebelumnya tidak terasa. Terus masih aktif di sekolah, biasa dengan teman-temannya. Ternyata yang bersangkutan ketika di-swab itu positif. Terus teman-temannya ikut ramai ramai swab,” terangnya.
Menurut dia, ada 17 guru yang ikut melakukan tes usap pada 4 November oleh petugas Puskesmas Polokarto. Hasil swab test keluar pada 10 November dan 10 guru terkonfirmasi positif. Para guru yang terpapar tersebut saat ini menjalani isolasi mandiri di rumah.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus ini bermula dari salah satu pelajar yang belum sembuh total dari cacar air masuk sekolah
Baca SelengkapnyaAkibat kondisi itu, pemkot menerapkan kebijakan belajar jarak jauh.
Baca SelengkapnyaSuprayogi merupakan guru di SMK Lingga Kencana yang mengajar bisnis dan keuangan.
Baca SelengkapnyaAkibat wabah tersebut, sekolah meliburkan sementara.
Baca Selengkapnya10 Murid dan gurunya tewas usai kecelakaan saat menggelar acara perpisahan kelas 3 SMA di Subang
Baca SelengkapnyaDari 11 korban meninggal dunia, 10 di antaranya adalah siswa dan guru SMK Lingga Kencana, Depok
Baca SelengkapnyaVideo berdurasi 52 detik itu menampilkan guru dan sejumlah siswa baik perempuan hingga laki-laki duduk di lantai bersama beberapa botol miras.
Baca SelengkapnyaSMPN 8 Tangerang Selatan memberlakukan lockdown selama 14 hari karena adanya kasus cacar air dan gondongan di sekolah.
Baca Selengkapnya10 korban diantaranya merupakan guru dan pelajar yang sedang bepergian dalam rangka perpisahan sekolah.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca Selengkapnya10 Siswa dan guru SMK Lingga Kencana Depok tewas usai kecelakaan tersebut
Baca SelengkapnyaSalah satu SMP swasta di Surabaya hanya diminati dua pelajar saat pendaftaran tahun ajaran baru. Namun, satu di antaranya justru mengundurkan diri.
Baca Selengkapnya