KNKT akan Umumkan Hasil Investigasi Lion Air JT610 November
Merdeka.com - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah menyelesaikan draf final investigasi jatuhnya pesawat Lion Air JT610 di Perairan Karawang, Jawa Barat, pada Oktober 2018. Hasil investigasi tersebut akan diumumkan pada November 2019.
Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan, draf final investigasi tersebut telah dikirim kepada pihak terkait pada 24 Agustus 2019 lalu. Pihak terkait tersebut memiliki waktu 60 hari untuk memberi tanggapan terhadap draf final tersebut.
"Setelah menerima tanggapan, dalam 1-2 minggu akan melakukan finalisasi terhadap laporan tersebut," katanya dalam keterangan tertulisnya, Rabu (18/9).
-
Bagaimana Kemenhub dan KNKT teliti rangka eSAF? Pihak-pihak yang terlibat dalam penelitian ini pun sudah melihat secara langsung proses pembuatan rangka eSAF di pabrik sepeda motor Honda di Kawasan Industri Indotaise Karawang pada Jumat (1/9).PT AHM membuat rangka eSAF dari raw material berupa High Strength Steel (HSS) yang diproses menjadi rangka dan kemudian dilakukan pelapisan coating dengan metode CED (Cathodic Electro Deposition) secara dipping (celup).
-
Apa fokus penelitian Kemenhub dan KNKT? Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) bersama dengan Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat mengatakan bahwa masyarakat diimbau untuk tidak terlalu khawatir terkait masalah rangka enhanced Smart Architecture Frame (eSAF) sepeda motor Honda.'Diharapkan masyarakat tidak perlu khawatir karena saat ini sedang dalam proses perbaikan tentu untuk mengutamakan kendaraan bermotor yang berkeselamatan ke depannya. Hasil Penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti telah ditindaklanjuti,' kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Hendro Sugiatno.
-
Kenapa Kemenhub dan KNKT teliti rangka eSAF? Menurut dia, pihaknya akan terus berupaya netral dalam melakukan penelitian atau pengungkapan terhadap rangka eSAF yang diisukan memiliki karat dan kropos di beberapa bagian.'Kami bersama KNKT akan mengawal dan mengawasi proses pemeriksaan dan penanganan rangka eSAF ini,' jelas dia.
-
Bagaimana Kejagung mengusut kasus ini? “Iya (dua penyidikan), itu tapi masih penyidikan umum, sehingga memang nanti kalau clear semuanya kita akan sampaikan ya,“ tutur Kapuspenkum Kejagung Ketut Sumedana di Kejagung, Jakarta Selatan, Senin (15/5/2023). Direktur Penyidikan (Dirdik) Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Kejagung, Kuntadi mengatakan, dua kasus tersebut berada di penyidikan yang berbeda. Meski begitu, pihaknya berupaya mendalami temuan fakta yang ada.
-
Bagaimana cara TNI AD mengklarifikasi klaim pelaku? 'Narasi dalam video yang diunggah pelaku dalam video bahwa pelaku memiliki hubungan kerabat dengan Mayjen TNI Rifky Nawawi adalah tidak benar,' kata Kristomei saat dihubungi, Minggu (28/4).
-
Apa yang diserahkan oleh Kementerian ATR? Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) hadir memberikan kepastian hukum terhadap PLBN. Pada Kamis (03/08/2023), bertempat di Hotel Mercure Samarinda, Menteri ATR/Kepala BPN, Hadi Tjahjanto menyerahkan dua sertifikat untuk PLBN Terpadu yang terletak di Nunukan, Kalimantan Utara.
Untuk itu, dia mengungkapkan, hasil investigas tersebut bisa disampaikan kepada publik sekitar bulan November. Tentunya setelah merangkum semua masukan dari pihak terkait terhadap hasil investigasi tersebut.
"Jadi kalau dihitung-hitung, kisaran minggu pertama atau kedua November kita bisa rilis laporan kejadian tersebut," tutup Soerjanto.
Sebelumnya, KNKT menjanjikan akan segera merampungkan proses penyelidikan terkait jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP dengan nomor penerbangan JT 610 pada Agustus 2019.
"Terkait seluruh hasil investigasi ini akan disampaikan oleh KNKT pada final report yang dijadwalkan akan dipublikasikan pada bulan Agustus atau September 2019," kata Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Soerjanto Tjahjono, di Kantor KNKT, Jakarta, Kamis (21/3).
KNKT pun telah melakukan kunjungan ke Boeing untuk melakukan rekonstruksi penerbangan JT610 menggunakan engineering simulator dan diskusi terkait system pesawat B737-8 (MAX).
"KNKT juga telah berdiskusi dengan Boeing dan FAA terkait design system MCAS (Manuvering Characteristic Augmentation System) dan approval yang diberikan oleh FAA," imbuhnya.
Sementara Ketua Subkomite Investigasi KNKT Nurcahyo Utomo mengatakan bahwa pihaknya telah mendapatkan 90 persen data yang diperlukan dalam proses investigasi.
"Kita kumpulkan tim dan bicarakan arah analisa. Sekarang tim bagi tugas apa kerjakan apa. Kalau perlu data tambahan akan diisi. Kalau diperlukan ditulis akan jadi draf laporan lalu kirim ke AS, Ditjen Perhubungan Udara, Lion Air, minta tanggapan dari data draf ada yang salah tidak," jelas dia.
Proses pemberian tanggapan masih berlangsung selama dua bulan ke depan dan diharapkan akan rampung di Juni. "Masa pemberian tanggapan 2 bulan. Juni harapannya selesai draf. Agustus sampaikan hasil Lion Air," tandasnya.
Reporter: Putu Merta Surya PutraSumber: Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dia bahkan mengungkit bahwa soal dari awal bakal mengundang anak bungsu Presiden Joko Widodo untuk mengklarifikasi soal jet pribadi
Baca SelengkapnyaKPK masih menelaah laporan terhadap Kaesang dan Erina apakah layak untuk dilanjutkan ke proses penyelidikan atau tidak.
Baca Selengkapnya