Kolaborasi dengan FX Rudy, Didi Kempot Rilis Lagu 'Ojo Mudik'
Merdeka.com - Penyanyi campursari asal Solo, Didi Kempot merilis lagu terbarunya dengan menggandeng Wali Kota Solo F.X Hadi Rudyatmo (Rudy) dan sejumlah Muspida. Lagu campursari tersebut diberi judul 'Ojo Mudik' atau jangan mudik jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia.
Lagu tersebut mengandung pesan kepada masyarakat utamanya perantau agar tidak melakukan perjalanan mudik di tengah pandemi Covid-19. Selain wali kota, dalam video yang direkam di rumah dinas Loji Gandrung itu juga melibatkan Kapolresta Surakarta Kombes Pol Andy Rifai dan Dandim 0735/Surakarta, Letkol Inf Wiyata Sempana Aji.
Jika disimak syair lagu yang tayang di YouTube tersebut isinya mengisahkan tentang virus Corona yang tiba-tiba datang. Selain itu juga ajakan ke masyarakat agar rajin mencuci tangan, mengenakan masker dan menjaga jarak.
-
Kenapa pakai masker penting? Masker bisa mencegah penyakit-penyakit tersebut karena masker berfungsi sebagai penghalang fisik yang mengurangi kontak langsung antara droplets atau tetesan cairan yang keluar dari mulut dan hidung seseorang dengan orang lain.
-
Apa isi video yang viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet.'YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud,' tulisnya di awal video yang diunggahnya. Rupanya selama 14 tahun ini, ia telah menuntun suaminya sedikit demi sedikit untuk kembali ke Tuhannya.
-
Bagaimana cara agar terhindar dari Covid-19? 'Pemerintah mengimbau lebih rajin bermasker terutama jika sakit dan di keramaian, lebih rajin cuci tangan, lengkapi vaksinasi segera sebanyak 4x GRATIS, jaga ventilasi udara indoor, hindari asap rokok,' ujar Ngabila.
-
Siapa yang viral? Belum lama ini, aksi seorang wanita yang memberi kejutan pergi umrah untuk semua karyawannya viral di TikTok.
-
Siapa yang mengimbau masyarakat untuk waspada? Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI) Marlison Hakim mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan pemahaman dalam mengenali ciri-ciri uang mutilasi untuk menghindari uang rupiah yang dirusak secara sengaja tersebut.
-
Mengapa masyarakat diminta waspada? BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga yang ditetapkan sejak November 2020.
Pesan penting disampaikan Didi Kempot kepada perantau agar tidak mudik. Masyarakat juga diharap memaklumi jika mudik tidak disarankan saat wabah Covid-19 melanda.
"Saya ikut nyanyi sedikit like. Pembuatan video dilakukan dua pekan lalu di Loji Gandrung," ujar Rudy, Sabtu (2/5).
Rudy mengaku beberapa kali berkomunikasi dengan Didi Kempot dan diminta membantu sosialisasi anak seniman Ranto Edi Gudel itu. Dalam pembicaraan tersebut, Didi Kempot juga berjanji akan membantu memberi hadiah lomba kentongan.
"Isi lagunya sangat pas untuk sosialisasi pencegahan Covid-19. Liriknya mudah dipahami masyarakat Jawa, bahasanya mudah dan sudah akrab di telinga," katanya.
Rudy menambahkan, Kota Solo yang merupakan salah satu daerah tujuan mudik sangat rentan penularan virus corona. Sehingga pihaknya melakukan berbagai upaya pencegahan, salah satunya dengan sosialisasi bersama Didi Kempot. Selain itu, yang telah berlangsung saat ini adanya karantina pemudik selama 14 hari di Graha Wisata Niaga.
"Sampai sekarang, setiap hari masih ada yang masuk, 1, 2, 3 orang. Yang sudah kita pulangkan ada 95 orang, 56 pemudik masih kita karantina," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 bisa meluas jika masyarakat tidak mengindahkan pola hidup sehat dan menjaga jarak
Baca SelengkapnyaMeskipun Covid-19 yang muncul saat ini sudah tidak berbahaya seperti dulu.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaPB IDI mengimbau masyarakat untuk menerapkan lagi protokol kesehatan seperti memakai masker dan menghindari kerumunan.
Baca SelengkapnyaPakar mengungkap sejumlah kiat agar masyarakat dapat menjalani liburan Natal dan Tahun Baru dengan aman di tengah kasus Covid-19 yang meningkat.
Baca SelengkapnyaVirus ini sudah menyebar di Indonesia, namun belum terdeteksi menyebar di Kota Yogyakarta
Baca SelengkapnyaBiasanya, orang dewasa kerap mencium balita saat kumpul bersama keluarga di momen Lebaran.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengimbau masyarakat tetap menjaga kesehatan. Selain itu, tidak lupa pakai masker di keramaian dan rajin mencuci tangan .
Baca SelengkapnyaSatu kasus terakhir dilaporkan pada 14 Oktober 2023 yang merupakan warga DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaImbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaOrang tua bisa melatih anak sebisa mungkin untuk belajar memakai masker.
Baca Selengkapnya