Kolonel Iwa Kartiwa Ungkap Penyebab Penyakit, Syaraf Kejepit bukan Akibat Radiasi
Merdeka.com - Mantan Komandan Satuan Kapal Selam (Dansatsel Koarmada II) Kolonel Laut (P) Iwa Kartiwa akhirnya buka suara soal isu yang menyangkut kesehatannya. Ia membantah semua kabar terkait dirinya yang terbaring sakit dan tak bisa bicara.
Iwa menjelaskan bahwa penyebab kondisi kesehatannya ini mulai terganggu pada tahun 2017, ketika momen lebaran dia yang kala itu bersama istri sempat terjatuh dan batuk yang membuat hampir satu bulan tidak bisa berdiri dan hanya berbaring di tempat tidur.
"Terus memang pas waktu itu memang tidak bisa berdiri sampai satu bulan. Kami terbaring di tempat tidur. Kami pulang ke Surabaya dan saat itu kami masih memakai tongkat. Itu awal mulanya, dan kami diperintahkan untuk langsung ke RS AL dan kami di MRI," kata Iwa saat jumpa pers di RSAL Mintoharjo, Jakarta Pusat, Selasa (4/5).
-
Dimana KRI Nanggala (402) hilang kontak? Pada 21 April 2021, Panglima Tentara Nasional Indonesia Marsekal Hadi Tjahjanto mengumumkan bahwa KRI Nanggala 402 telah gagal melaporkan statusnya setelah melakukan latihan penembakan torpedo di Laut Bali, sekitar 95 km (51 mil laut) di utara Pulau Bali.
-
Bagaimana LPDUK berbenah setelah pandemi? Sesuai arahan Menpora Dito Ariotedjo, LPDUK mencoba melakukan transformasi dengan menjadi lembaga yang lebih progresif dan mendukung ekosistem Industri Olahraga sebagai bagian dari DBON.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Apa yang terjadi pada KRI Nanggala (402)? Tragedi tenggelamnya KRI Nanggala 402 mengungkap berbagai pertanyaan tentang keselamatan dan keandalan kapal selam, serta menyoroti tantangan yang dihadapi oleh angkatan laut dalam menjalankan operasi laut yang kompleks.
-
Bagaimana Niko mengatasi penurunan omzet saat pandemi? Niko yang semula pasrah, akhirnya mulai menyadari potensi besar dari teknologi ini ketika dia mengunjungi sebuah tempat produksi DTF di Jakarta.
-
Kenapa KRI Nanggala (402) tenggelam? Investigasi atas penyebab kecelakaan tersebut menjadi fokus utama, dengan mencakup aspek-aspek seperti kemungkinan kesalahan manusia, kegagalan teknis, dan kondisi struktural kapal yang dapat menjadi faktor pemicu.
Ternyata, Iwa mengatakan akibat jatuh saat itu ikut mengakibatkan syaraf kejepit yang membuat kesehatannya menurun hingga beraktivitas selalu memakai tongkat.
"Ternyata, akibat syaraf kejepit. Sejak saat itu saat kami beraktifitas membutuhkan tongkat. Kami berjalan kaki kiri kami tidak bisa mengayun, seperti tidak bisa mengayun. Tapi untuk aktifitas lainnya tidak ada masalah. Kami masih melaksanakan tugas sebagai Komandan sampai akhir jabatan, hingga Danpusdikpel (Komandan Pusat Pendidikan Pelaut)," terangnya.
Permasalahan gangguan akibat syaraf kejepit itu, dideritanya diakui akibat jarang berolahraga yang padahal sebelumnya rutin dilakukan seperti olahraga bersepeda maupun berenang.
"Setelah kami ke Komandan Pusdikpel karena ada situasi pandemi, kami yang harus mawas diri, setelah itu aktivitas kami semakin berkurang untuk olahraga," ungkapnya.
"Itu yang menyebabkan kondisi kami saat ini masih dalam perawatan. Karena kami memang jarang ke luar rumah. Terus kami izin ke TNI AL untuk istirahat di rumah. Kami berobat ke Angkatan Laut tetap tapi kami istirahat di rumah," tambahnya.
Sebelumnya, dikabarkan sosok perwira yang pernah betugas di KRI Nanggala Kolonel Laut Iwa Kartiwa dikabarkan sakit akibat selama puluhan tahun terkena radiasi serbuk besi saat menjalankan tugas di kapal selam.
Hal itu sempat dikabarkan melalui kakak kandungnya Anton Charliyan yang juga pernah menjabat sebagai mantan Kapolda Jawa Barat itu sempat mengabarkan kalau kondisi adiknya Iwa Kartiwa mengalami sakit, akibat radiasi besi ketika bertugas di kapal selam.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Olahraga terlalu berat dan keras yang dilakukan seseorang ternyata bisa menyebabkan dampak buruk terhadap kekebalan tubuh.
Baca SelengkapnyaBaginya, sakit merupakan suatu ilusi yang diciptakan oleh pikiran manusia.
Baca SelengkapnyaSejumlah budaya terkait olahraga dan kebugaran yang ada di Indonesia dianggap bisa berdampak buruk pada kondisi secara keseluruhan.
Baca SelengkapnyaGejala saraf kejepit bisa bermacam-macam, namun umumnya kondisi ini menyebabkan nyeri, mati rasa, hingga otot melemah.
Baca SelengkapnyaMenko Luhut belum dapat pulang ke Indonesia karena masih menjalani rawat jalan guna memastikan kondisi yang pulih sepenuhnya.
Baca SelengkapnyaJangan Sampai Terserang ISPA di Musim Pancaroba, Lakukan Hal Ini
Baca SelengkapnyaKopka Sunar tetap bersemangat meski menderita penyakit yang tergolong mengerikan
Baca SelengkapnyaBanyak orang justru sakit usai liburan. Ini Penyebab terjadinya hal tersebut serta cara mengatasinya.
Baca SelengkapnyaSaat ini tercatat ada 300 warga yang terpapar covid dari sebelumnya 100 kasus.
Baca SelengkapnyaSeperti hal baik lainnya, olahraga yang berlebihan pun juga bisa berdampak buruk bagi tubuh.
Baca SelengkapnyaSaraf kejepit adalah kondisi di mana saraf tertekan oleh jaringan di sekitarnya, seperti otot, tulang, atau ligamen.
Baca Selengkapnya