Komisi I DPR tagih janji Jokowi tambah anggaran alutsista TNI
Merdeka.com - Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PPP Syaifullah Tamliha menagih komitmen Presiden Joko Widodo untuk mewujudkan 1,5 persen dari produk domestik bruto (PDB) dalam UU nomor 15 tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional sebesar. Desakan itu dimunculkan agar anggaran pengadaan alutsista TNI bisa ditambah. Tujuannya agar TNI tidak membeli alutsista bekas semisal pesawat Hercules.
"Saya juga mendesak presiden agar komitmen beliau dalam UU RPJM 2015-2020 itu sebaiknya diwujudkan yaitu 1,5 persen dari PDB. jika PDB kita 12.000 sampai 13.000 triliun maka semestinya anggaran TNI minimal Rp 180 triliun," kata Tamliha di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (20/12).
Tamliha menilai, alokasi anggaran untuk TNI masih jauh dari harapan. Dia memaparkan, TNI diberi anggaran sekitar Rp 80 triliun yang harus dibagi dalam 3 satuan, TNI AU, AL, dan AD. Nominal itu terbilang kecil dibandingkan dengan alokasi anggaran untuk Polri.
-
Siapa yang memberikan dukungan anggaran untuk TNI AU? Dia menyadari bahwa berbagai kegiatan TNI AU, termasuk dalam pengadaan alutsista amat dipengaruhi kebijakan pemerintah dalam memberikan dukungan anggaran.'Kami juga berterima kasih kepada bapak Menhan (Prabowo Subiyanto) yang sudah melengkapi angkatan udara dengan berbagai alutsista,' ujar Tonny.
-
Apa itu alutsista TNI AU? Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) dibutuhkan sebagai urat nadi pertahanan. Pelindung langit Indonesia.
-
Siapa yang meminta anggaran Rp20 triliun? Jelang rapat, Menteri HAM Natalius Pigai sempat dicecar terkait permintaan anggaran Rp20 triliun.
-
Apa yang akan didapatkan TNI AU? 'Kita bisa menerbangkan dari luar area yang ingin kita pantau misalnya di Papua atau di daerah mana, kita bisa menerbangkan dari luar Papua,' kata dia.
-
Kenapa anak buah Jokowi minta tambah anggaran? Sejumlah menteri dan pimpinan lembaga pemerintah ramai-ramai meminta tambahan anggaran kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Permintaan itu disampaikan dalam rapat kerja kementerian dan lembaga dengan DPR. Mereka yang meminta tambahan anggaran di antaranya Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa.
-
Apa yang dipesan Jokowi ke TNI-Polri? 'TNI Polri harus berani masuk ke hal-hal yang berkaitan dengan teknologi. Pesawat tempur perlu, iya. Tank perlu, iya. Tapi hati-hati juga dengan drone.' kata Jokowi.
"Kita lihat anggaran sampai 2017 saja masih kurang lebih Rp 100 triliun, jauh dari harapan. Oleh karena itu, komitmen nawacita maupun yang tertuang dalam UU RPJM sebaiknya diwujudkan dalam anggaran 2017," jelasnya.
Oleh sebab itu, Tamliha menyebut komisi I telah memanggil Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo terkait rencana penambahan anggaran itu. Menkeu, kata dia, akan mengevaluasi pos-pos anggaran yang bakal dipangkas untuk dialokasikan untuk TNI.
"Ibu Sri Mulyani bahkan akan mengevaluasi kembali mana-mana anggaran yang sekiranya bisa mendorong penambahan anggaran bagi TNI. salah satu yang dikurangi komponennya adalah dana pendidikan, ada 20 persen. Nah semua kegiatan pelatihan dan pendidikan di TNI itu sebaiknya menggunakan dana 20 persen bukan dana TNI," terang dia.
Opsi lainnya, lanjut Tamliha, mendorong agar PT Dirgantara Indonesia untuk memproduksi alutsista sendiri. Namun, dia menyayangkan kebijakan Menteri BUMN yang tidak menempatkan PT Dirgantara Indonesia sebagai industri strategis.
"PT Dirgantara Indonesia kan sudah ada kemampuan sendiri untuk membuat alat-alat alutsista. Saya menyayangkan juga menteri BUMN tidak menggolongkan jadi industri yang strategis," tegas dia.
"Saya berharap ada keberanian dari panglima TNI atau Menhan untuk menghentikan pembelian alutsista bekas-bekas itu agar kita tidak mengorbankan lebih banyak prajurit," pungkasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi meminta agar belanja alutsista bisa lebih bijak.
Baca SelengkapnyaJokowi mengingatkan pembelian alutsista TNI harus dilakukan dengan bijak.
Baca SelengkapnyaRapat ini juga dihadiri Wakil Menteri Pertahanan Muhammad Herindra.
Baca SelengkapnyaJenderal Agus Minta ke Jokowi Uang Lauk Pauk Prajurit TNI Rp200.000, Sama Dengan Polri
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan menyebut banyak prajurit TNI belum punya rumah, tapi Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto menguasai lahan 34.000 ha.
Baca SelengkapnyaLembaga kepolisian dalam paparannya dipimpin Wakapolri Komjen Agus Andrianto, meminta anggaran naik menjadi Rp165 triliun lebih.
Baca SelengkapnyaSecara khusus, rapat ini membahas kenaikan gaji TNI-Polri sebesar 8 persen. Sesuai dengan usulan Presiden Joko Widodo untuk menaikan gaji TNI-Polri tahun 2024.
Baca SelengkapnyaAndika menilai tunjangan kinerja yang ditujukan untuk prajurit belum mencapai 100 persen
Baca SelengkapnyaAnggota DPR dari fraksi PDIP, Utut Adianto mengingatkan hal penting untuk Panglima TNI beserta jajarannya
Baca SelengkapnyaKetua Komisi III DPR dari Fraksi PDIP, Bambang Pacul, menegaskan pihaknya cinta terhadap Polri
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Jenderal Agus Subiyanto meminta uang lauk pauk (ULP) prajurit TNI disamakan dengan uang lauk anggota Polri.
Baca SelengkapnyaRapat ini dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi I dari Fraksi PKS Abdul Kharis Almasyhari dan diikuti beberapa anggota Komisi I lainnya.
Baca Selengkapnya