Komisi III DPR: Desa Wadas Bukan Bagian PSN, Masyarakat Berhak Menolak
Merdeka.com - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Desmond J Mahesa menuturkan, Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah tidak termasuk bagian proyek strategis nasional. Sebab itu, masyarakat berhak menolak kegiatan pengukuran tanah dan aktivitas penambangan di Wadas.
Hal ini merupakan temuan Komisi III DPR RI dalam kunjungan spesifik di Desa Wadas, Kamis (10/2).
"Kami menemukan Desa Wadas itu bukan bagian dari proyek (strategis) nasional," ujar Desmond kepada wartawan, Jumat (11/2).
-
Kenapa warga tidak boleh membangun rumah berdempetan di Desa Kondangjajar? Dari cerita tokoh setempat, sosok ini meminta area dikosongkan karena merupakan jalur perlintasan kalangan tak kasat mata.
-
Dimana Desa Kawar berada? Lau kawar sendiri adalah nama danau yang terletak di suatu desa bernama Desa Kuta Gugung, Naman Teran, Karo.
-
Bagaimana Desa Wonorejo dikosongkan? Karena ada perluasan area tambang, kini penduduk Desa Wonorejo sudah dipindahkan ke desa terdekat, yaitu Desa Sumber Rejeki.
-
Dimana Desa Devisa di Jatim? Jika digabungkan, desa devisa dan calon desa devisa baru di Jatim jumlahnya mencapai 138 desa devisa.
-
Apa yang terjadi dengan Desa Wonorejo? Di Kalimantan Selatan, ada sebuah desa yang kini telah hilang. Dulu desa itu bernama Wonorejo. Desa tersebut dulunya ditempati oleh orang-orang transmigran yang berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.
-
Apa itu Desa Devisa? Desa Devisa adalah program pemberdayaan masyarakat untuk mengembangkan potensi komoditas ekspor sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat, seperti dilansir dari laman resmi Diskominfo Jatim.
Proyek strategis nasional di sana adalah pembangunan Bendungan Bener yang terletak di Kabupaten Purworejo.
Batuan andesit yang ditambang di Desa Wadas hanya spotting, alias pelaksana pembangunan Bendungan Bener.
"Proyek waduk ini yang melaksanakan penambangan membeli batu dari masyarakat, bukan membeli tanah. Nah, itulah alasannya bahwa kenapa batu ini bukan bagian dari proyek (strategis) nasional," ujar politikus Gerindra ini.
Karena bukan termasuk dalam proyek strategis nasional, menurut Desmond, warga Desa Wadas berhak menolak kegiatan pengukuran tanah untuk penambangan. Jika masyarakat menolak disamaartikan melawan pembangunan merupakan pemikiran yang salah.
"Masyarakat yang menolak dianggap masyarakat yang melawan pembangunan, ini tidak benar. Makanya saya bilang masyarakat berhak menolak, kenapa, karena Wadas bukan tempat yang seharusnya ditenggelamkan, bukan bagian proyek nasional," ujar Desmond.
"Jadi kalau masyarakat Wadas menolak ya sah-sah saja. Masa rakyat enggak bisa menolak," sambungnya.
Diharapkan masalah yang terjadi di Wadas tidak perlu terulang. Sebaiknya TNI-Polri tidak perlu turun langsung dan berhadapan dengan warga. Masalah yang terjadi di Desa Wadas karena pelaksanaan dan komunikasi yang kurang baik.
Maka itu, pemerintah pusat dan daerah harus memperbaiki komunikasi itu dan mensosialisasikan proyek Bendungan Bener.
"Pertemuan kami tadi dengan Pak Kapolda, dengan Pak Ganjar (Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo), dengan PPN dan Badan Sungai, disaksikan oleh Pangdam Jawa Tengah itu adalah bagaimana ke depan memperbaiki kekurangan komunikasi-komunikasi," kata Desmond.
"Misalnya, di Desa Wadas itu harus dibeli tanahnya, atau cukup orang yang setuju itu lah yang dipetakan cukup enggak tanah yang dibeli, atau jumlah batunya untuk pembangunan," jelasnya.
Sementara itu, Komisi III akan merumuskan hasil temuan menjadi sebuah rekomendasi. Perumusan rekomendasi itu akan dibuat Komisi III pada Senin (14/1) mendatang.
"Hari senin kami akan rumuskan segala temuan. Berdasarkan temuan dan rumusan itu kita akan rekomendasikan sesuai dengan temuan, atau kita mengimbau bikin surat imbauan kepada yang seharusnya kami imbau," ujar Desmond.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tema debat kali ini pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa
Baca SelengkapnyaWarga Nagari Air Bangis khawatir Proyek Strategi Nasional (PSN) akan membuat kehidupan mereka terancam.
Baca SelengkapnyaGanjar mengaku sering menjadi kambing hitam dalam kasus ini.
Baca SelengkapnyaMantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu menolak mediasi yang diinisasi pimpinan pusat Asosiasi Pemerintah Desa Serluruh Indonesia (Apdesi)
Baca SelengkapnyaBudi, salah seorang warga mengaku resah dan khawatir jika ada aktivitas tambang pasir
Baca SelengkapnyaKetua Umum Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf mengingatkan, aspek musyawarah dalam penyelesaian konflik, termasuk di rempang.
Baca SelengkapnyaPenolakan ini karena pemerintah seakan tak dikaitkan dalam inisiatif bersih-bersih ini.
Baca SelengkapnyaSosok Kepala Desa Sangrawayang Sukabumi curi perhatian. Ia sempat menolak kegiatan Pandawa Group membersihkan pantai.
Baca SelengkapnyaHasto menyebut desa menjadi benteng dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Baca SelengkapnyaProyek geothermal Poco Leok dikhawatirkan membayakan kesehatan warga serte merusak kelestarian lingkungan sekitar.
Baca SelengkapnyaMahfud MD blak-blakan menjelaskan soal konflik di Wadas, Purworejo, Jawa Tengah yang seringkali dipakai untuk menyerang Ganjar
Baca SelengkapnyaPBNU tidak ambil soal terkait tujuan investasi yang ingin dikembangkan.
Baca Selengkapnya