Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Komisi IX DPR duga ada unsur politik di balik polemik Dokter Terawan

Komisi IX DPR duga ada unsur politik di balik polemik Dokter Terawan Dede Yusuf. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Ketua Komisi IX Dede Yusuf menduga ada yang sengaja 'mengadu domba' antara lembaga Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan lembaga lainnya terkait permasalahan Mayjen TNI Dokter Terawan Agus Putranto. Sebab, kata dia, permasalahan Dokter Terawan berawal dari bocornya surat pemberian sanksi terhadap Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto tersebut.

"Itu kan berawal dari bocornya surat ya kan? Artinya apa? mungkin ada niatan-niatan mengadu antara kedua lembaga ini atau institusi ini. Bisa saja politik," kata Dede di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (11/4).

Dede menyarankan pada IDI untuk menyelesaikan masalah internal terlebih dahulu untuk mencegah adanya kebocoran. Sehingga saat meluas ke masyarakat itu akan menjadi masalah dan menjadi kewenangan DPR untuk menyelesaikannya.

"Menurut kami kalau belum selesai urusannya di dalam jangan sampai bocor karena itu bagian dari proses internal. Kita tidak akan menanggapi kalau tidak menjadi konsumsi publik kalau sudah jadi konsumsi publik maka itulah tadi rekomendasi DPR," ucapnya.

Untuk menyelesaikan masalah ini Komisi IX, kata Dede, akan memanggil Dokter Terawan, hal itu akan dilakukan setelah Terawan kembali dari luar negeri.

"Panggil pasti dipanggil. Nanti dia pulang dipanggil tapi kalau sudah pasti pemerintah menjembatani untuk membentuk tim," ujarnya.

Dokter Terawan adalah dokter spesialis yang menggunakan metode 'cuci otak' untuk merawat pasien stroke. Sudah ribuan orang disembuhkan dengan metode ini. Atas tindakannya IDI memberikan sanksi pemecatan selama 12 bulan pemecatan dari kepengurusan IDI.

Namun, IDI menunda pelaksanaan keputusan Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) yang menjatuhkan sanksi terhadap Dokter Terawan Agus Putranto.

MKEK sebelumnya merekomendasikan pemberian sanksi terhadap Terawan karena dianggap melanggar kode etik kedokteran.

Ketua Umum PB IDI Prof dr Ilham Oetama Marsis, SpOG mengatakan, keputusan tersebut disepakati dalam Rapat Majelis Pimpinan Pusat (MPP) PB IDI yang diselenggarakan pada Minggu 8 April 2018 lalu.

"Rapat MPP memutuskan bahwa PB IDI menunda melaksanakan putusan MKEK karena keadaan tertentu. Oleh karena itu, ditegaskan bahwa hingga saat ini dokter TAP masih berstatus sebagai anggota PB IDI," kata Marsis kepada wartawan, Senin (9/4).

(mdk/rzk)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Internal KPK Makin 'Panas', Ini Respons Dewas usai Dilaporkan Nurul Ghufron ke Mabes Polri
Internal KPK Makin 'Panas', Ini Respons Dewas usai Dilaporkan Nurul Ghufron ke Mabes Polri

Tumpak mengaku belum mengetahui lebih detail soal laporan yang dilayangkan oleh Ghufron dengan dugaan pencemaran nama baik.

Baca Selengkapnya
Alexander Marwata Soal Situasi KPK Sedang Memanas: Dari Dulu Juga Kalau di Sini Enggak Enak
Alexander Marwata Soal Situasi KPK Sedang Memanas: Dari Dulu Juga Kalau di Sini Enggak Enak

"Perasaan itu saya dari dulu juga kalau di sini enggak enak," kata Alexander Marwata

Baca Selengkapnya
Dudung Singgung Partai Politik di Tengah Gelombang Kritik dari Sivitas Akademika
Dudung Singgung Partai Politik di Tengah Gelombang Kritik dari Sivitas Akademika

Hal itu diketahui Dudung setelah menanyakan ke sejumlah kampus seperti UGM yang tidak semua guru besarnya mengkritisi pemerintah dan proses Pemilu.

Baca Selengkapnya
Timnas AMIN Tuding Ada Skenario Besar di Balik Pemilihan Gubernur Jakarta oleh Presiden dalam RUU DKJ
Timnas AMIN Tuding Ada Skenario Besar di Balik Pemilihan Gubernur Jakarta oleh Presiden dalam RUU DKJ

Pasal pemilihan gubernur oleh presiden berbahaya akan mematikan demokrasi.

Baca Selengkapnya
Mahasiswa Prihatin dengan Kondisi Pilkada Banten 2024, Ada Politisasi Hukum?
Mahasiswa Prihatin dengan Kondisi Pilkada Banten 2024, Ada Politisasi Hukum?

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Banten Bersatu mengaku prihatin dengan proses politik Pilkada di Banten yang kental dengan politisasi hukum.

Baca Selengkapnya
KPK Akui Kritik dari Dewas Bagus, Faktanya Memang Ada Perlawanan
KPK Akui Kritik dari Dewas Bagus, Faktanya Memang Ada Perlawanan

KPK buka suara usai dikritik habis-habisan oleh ketua Dewas KPK Tumpak Hatorangan.

Baca Selengkapnya
Haris Azhar Ngaku Punya Banyak Data Pelanggaran Hukum di Pilkada Banten 2024
Haris Azhar Ngaku Punya Banyak Data Pelanggaran Hukum di Pilkada Banten 2024

“Aparatur-aparatur negara, atau penegak hukum yang lain, hentikanlah. Kami punya cukup temuan-temuan berjenjang," kata Haris.

Baca Selengkapnya
Ketua Dewas Blak-blakan di DPR, Ungkap Ada Perlawanan dari Pimpinan KPK
Ketua Dewas Blak-blakan di DPR, Ungkap Ada Perlawanan dari Pimpinan KPK

Ketua Dewan Pengawas KPK Tumpak Panggabean mengungkapkan adanya perlawanan dari pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya