Komunitas Bersih-Bersih Masjid pernah dicurigai aliran tertentu
Merdeka.com - Memelihara, menjaga dan membersihkan masjid lazimnya dilakukan oleh marbot maupun takmir masjid. Namun di Yogyakarta, ada sekelompok pemuda yang dengan rela membersihkan masjid tanpa mau dibayar dan sukarela.
Sekelompok pemuda yang menamakan dirinya sebagai Komunitas Bersih Bersih Masjid (BBM) ini rutin berkeliling untuk membersihkan masjid maupun musala. Setiap hari Minggu, puluhan pemuda ini akan mendatangi masjid yang meminta untuk dibersihkan.
Ketua komunitas BBM, Rusdianto mengatakan, komunitas itu berdiri pada awal April 2016 yang lalu. Pembentukan komunitas ini, sambung Rusdianto, berawal dari para pemuda yang biasanya nongkrong dan berkegiatan di Masjid Jogokariyan, Yogyakarta.
-
Kenapa beberapa orang menghindari rumah belakang masjid? Mereka beranggapan bahwa karena masjid merupakan tempat ibadah yang sakral, adanya kehidupan sehari-hari di dekatnya dapat mengganggu konsentrasi dan ketenangan ibadah.
-
Dimana komunitas ini berlokasi? Komunitas yang terletak di Jalan Balaputera Dewa, No. 16 Wanurejo Borobudur ini memilih BRI sebagai alat transaksi pembayaran untuk para pengunjung bahkan anggotanya.
-
Apa tujuan sosialisasi di masjid? 'Pentingnya menjaga ketertiban umum (Kamtibmas) demi kelancaran Pemilu yang damai. Kegiatan sosialisasi dilakukan setelah salat Isya kemarin,' kata Bagus, Rabu (10/1)
-
Di mana masjid itu? Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
-
Siapa pemimpin kelompok yang dicurigai? Peristiwa Talangsari 1989 berawal dari kecurigaan masyarakat dan aparat desa terhadap kelompok keagamaan yang dipimpin oleh Warsidi.
-
Gimana cara memakmurkan masjid? Dengan menerapkan cara memakmurkan masjid, masjid akan menjadi lebih makmur dan berfungsi sebagai pusat kegiatan yang bermanfaat bagi jamaah dan masyarakat sekitarnya.
"Di Masjid Jogokariyan ada program namanya bersih-bersih masjid. Melihat program itu kami terinspirasi untuk menularkannya ke masjid-masjid di sekitar DIY lainnya," ucap Rusdianto, Minggu (12/3).
Rusdianto menuturkan, setelah ide muncul, kemudian para pegiat komunitas BBM ini mencoba mencari donatur untuk membeli alat-alat yang digunakan untuk membersihkan masjid. Dari donatur, akhirnya mereka mendapatkan bantuan alat kebersihan berupa penyedot debu hingga genset.
Meskipun sudah berdiri dan berkegiatan hampir selama satu tahun, langkah komunitas BBM untuk membersihkan masjid maupun musala tak selamanya berjalan mulus. Beberapa kali niat baik komunitas BBM ini mendapat penolakan dari takmir masjid tertentu.
"Kami belum ngomong saja kami sudah ditolak dan didiskreditkan. Kami dianggap aliran tertentulah. Padahal kami cuma mau bersih-bersih saja. Gak ada niat lainnya," ungkap Rusdianto ketika sedang membersihkan Mushola At Taubah di daerah Bausasran, Danurejan, Kota Yogyakarta.
Rusdianto menceritakan, pernah komunitas BBM sudah deal untuk membersihkan sebuah masjid di daerah tertentu. Takmir awalnya sudah mengizinkan datang untuk membersihkan masjid itu.
"Pas kami mau berangkat ke masjid itu, tiba-tiba ditelepon oleh takmir. Takmir itu bilang bahwa kesepakatan membersihkan masjid dibatalkan. Kami dianggap atau dikira dari aliran tertentu," papar Rusdianto.
Menurut Rusdianto, penolakan yang sempat terjadi justru membuat komunitas BBM makin bersemangat. Sebab, urai Rusdianto, niat dari komunitas BBM adalah tulus hanya ingin bersih-bersih masjid saja.
"Kami itu merasa bahwa ilmu kami itu belumlah cukup. Makanya kami hanya bisa ikut membersihkan masjid atau musala saja. Kami bisanya baru segini dulu. Yang penting apa yang bisa kami lakukan ya kami lakukan," jelas Rusdianto.
Selama hampir satu tahun Komunitas BBM berdiri sudah lebih dari 50 masjid maupun musala yang dibersihkan. Meskipun demikian, Rusdianto justru merasa prihatin. Sebab dari 50 masjid, hanya sekitar 10 persen pemuda sekitar dan takmir yang membersihkan masjid secara bersama-sama dan punya jadwal rutin.
"Selain membersihkan masjid kami juga mendorong agar para pemuda di sekitar masjid dan takmir untuk aktif membersihkan masjid. Supaya kalau masjidnya bersih, jemaah juga nyaman dalam beribadah," tutupnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua RT 01 Sunardi mengatakan bahwa kejadian tersebut hanya salah paham dalam hal penyampaian saja.
Baca SelengkapnyaPengurus Masjid Assalam Purimas pun membeberkan kronologi GP Ansor membubarkan jemaah di Masjid Assalam Purimas Kota Gunung Anyar.
Baca SelengkapnyaUstaz Syafiq Riza Basalamah buka suara terkait penolakan kedatangan dalam pengajian di Masjid Assalam Purimas Kota Gunung Anyar Surabaya.
Baca SelengkapnyaSatpol PP bersama tim Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat (Pakem) menyegel satu unit bangunan di Garut, Jawa Barat, Rabu (3/7).
Baca SelengkapnyaKemenag Surabaya akan berkoordinasi dengan Kepolisian saat di singgung apakah akan mengeluarkan larangan resmi terhadap Ustaz Syafiq berceramah di Surabaya.
Baca SelengkapnyaPentingnya menghormati kebebasan beragama dan tanggung jawab sosial dalam menjaga kehidupan plural di Indonesia
Baca SelengkapnyaMasyarakat setempat sempat mempertanyakan karena dihelat di kawasan masjid.
Baca Selengkapnya"Sebenarnya kita mengawasi semua kegiatan, mulai dari masjid lembaga pemerintah, dari upaya radikalisme," kata Wapres.
Baca SelengkapnyaAdapun kericuhan terjadi sekitar dua kali, pukul 5 sore dan saat memasuki waktu salat Magrib.
Baca SelengkapnyaPengajian dihadiri oleh Ustaz Riza Syafiq Hasan Basalamah di Masjid Assalam Purimas Kota Surabaya dibubarkan paksa GP Ansor.
Baca SelengkapnyaTujuan BNPT atas wacana itu mengontrol tempat ibadah dari kegiatan radikalisme.
Baca SelengkapnyaDisebut-sebut pelaku tindak keras dan intimidasi adalah masyarakat setempat dan juga ketua RT.
Baca Selengkapnya