Kondisi tuna aksara di Aceh masih sangat memprihatinkan
Merdeka.com - Keberadaan dunia pendidikan untuk tuna aksara fungsional di Aceh termasuk dalam kategori yang masih memprihatinkan. Sehingga baik Pemerintah Aceh dan terutama Pemerintah Kabupaten/Kota mesti memberikan perhatian besar dan menganggarkan anggaran yang cukup untuk mereka.
Sedikitnya ada 6 kabupaten/kota yang termasuk tuna aksara fungsional yang memprihatinkan. Diantaranya adalah Gayo Lues 41,6%, Subulussalam 36,6%, Aceh Jaya 15,58%, Pidie Jaya 14,92%, Pidie 13,87% dan Aceh Barat Daya 10,85%.
Wakil Bupati Kabupaten Aceh Tengah, Khairul Asmara mengatakan, atas persoalan itu Gubernur Aceh, Zaini Abdullah memang pernah meminta kabupaten/kota untuk memperhatikan persoalan tersebut. Bentuk perhatiannya tentu harus mengalokasikan anggaran yang lebih besar dimasa yang akan datang.
-
Apa yang harus jadi prioritas saat menentukan anggaran? Buat daftar elemen pernikahan yang paling penting bagi kamu dan pasangan, seperti lokasi, pakaian, dekorasi, dan makanan. Fokuskan dana pada elemen-elemen tersebut, dan cari cara untuk menghemat pada bagian lainnya.
-
Apa yang orang tua harus lakukan untuk mendidik anak agar lebih perhatian? Hal ini bisa diterapkan oleh anak baik dalam membantu teman mengerjakan PR, berbuat baik di sekitar rumah, berbuat baik di sekolah, atau melakukan kegiatan sosial untuk meningkatkan perhatian mereka. Tentu saja hal ini membutuhkan arahan yang tepat dari orangtua atau orang dewasa lain.
-
Siapa yang minta tambah anggaran? Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim meminta tambahan anggaran sebesar Rp25,01 triliun dalam APBN 2025.
-
Apa yang perlu dikembangkan untuk masa depan? Memiliki keterampilan yang relevan dan pendidikan yang terus diperbaharui adalah investasi untuk masa depan.
-
Mengapa penting untuk menetapkan anggaran? Sangat penting untuk membuat anggaran yang cukup fleksibel agar dapat menyesuaikan dengan fluktuasi harga atau kebutuhan mendesak, tetapi tetap ketat untuk menghindari pemborosan.
-
Apa yang menjadi fokus pendidikan menurut pakar? 'Yang menjadi fokus kita dalam dunia pendidikan itu bukan hanya ranah kognitif, namun bagaimana dia berempati. Nah ini kan masalahnya dia tidak berpikir bahwa apa yang dia lakukan akan menyakiti orang lain. Berarti empati terhadap orang lain minim sehingga yang terjadi adalah yang kita lihat saat ini,'
"Ini juga sesuai dengan arahan Gubernur Aceh, meminta kepala daerah di Aceh untuk dapat mengalokasikan anggaran yang lebih besar lagi di tahun mendatang, guna memacu pencapaian pemberantasan buta aksara, memotivasi dan membangkitkan semangat belajar masyarakat khususnya warga belajar," kata Wakil Bupati Aceh Tengah, Khairul Asmara, Jumat (26/9).
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Anas M. Adam mengklaim selama ini Pemerintah Aceh telah berhasil menurunkan angka niraksa orang dewasa. Saat ini hanya tersisa sebanyak 3,25 persen atau setara dengan 67.540 orang yang masih tersisa.
"Kita bersyukur, hingga September ini telah berhasil menurunkan angka niraksa orang dewasa dengan rinciannya laki-laki 20.982 orang dan perempuan 46.558 orang. Angka ini menunjukkan terjadinya penurunan sebesar 0.64 persen dari tahun lalu," jelasnya menyebutkan.
Menurutnya, dengan adanya penurunan angka niraksara itu, sehingga disparitas antar kabupaten/kota semakin membaik. Bahkan, kata Anas, ada empat daerah di Aceh yang persentasenya di atas 4 persen yakni Gayo Lues, Subulussalam, Pidie Jaya, dan Aceh Singkil.
"Jika dilihat dari perbedaan gender, perempuan memiliki angka tuna aksara lebih besar dibandingkan dengan laki-laki, kecuali Kabupaten Simeulue," tuturnya.
Menurut dia, empat kabupaten/kota dengan jumlah niraksara di atas 2.000 orang dengan terus mengurangi disparitas gender melalui berbagai program berpihak perempuan marjinal. Karena, kebanyakan penduduk niraksara adalah perempuan yaitu 46.558 orang.
"Capaian ini merupakan prestasi tersendiri bagi pemerintah Aceh, karena kita berhasil melampaui target pendidikan untuk semua (PUS), yaitu menyetengahkan tuna aksara 50 persen pada tahun 2015 dan mengurangi disparitas gender," ungkapnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim mengatakan Pagu Anggaran Kemendikbudristek TA 2025, sebesar Rp83,19 triliun belum optimal
Baca SelengkapnyaSupriyadi ingin memetakan kebutuhan per wilayah sesuai kebutuhan yang ada
Baca SelengkapnyaAnies mencoba membaca satu persatu keluhan warga tersebut dengan Bahasa Sasak.
Baca SelengkapnyaDi depan masyarakat Aceh, Anies Baswedan menyerukan semangat perubahan untuk mewujudkan Indonesia adil dan makmur untuk semua.
Baca SelengkapnyaAliong Mus pun mengungkapkan, infrastruktur yang sudah dibangun kurang lebih 200 kilo meter.
Baca SelengkapnyaPanja Pembiayaan Pendidikan Komisi X DPR RI menyampaikan lima kesimpulan terkait masalah anggaran pendidikan
Baca SelengkapnyaSebanyaj 333.600 orang buta per tahun di Indonesia.
Baca SelengkapnyaAnggaran tersebut masuk dalam kegiatan Penyediaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus yang pada tahun depan akan menyasar 552 anak.
Baca SelengkapnyaKaltim sebagai salah satu provinsi terkaya di Indonesia dengan APBD yang masuk lima besar nasional.
Baca SelengkapnyaAhmad Ali-AKA ini berjanji akan membuat sarana dan prasarana pendidikan di Sulteng yang merata dan memadai.
Baca Selengkapnya