Korban intimidasi di CFD mengaku kerap dihujat di media sosial
Merdeka.com - Korban intimidasi relawan #2019GantiPresiden di hari bebas kendaraan bermotor (Car Free Day), Susi Ferawati mengaku banyak mendapatkan teror melalui media sosial. Dia mengaku dicecar terkait tuduhan-tuduhan rekayasa peristiwa yang menimpanya.
"Disangka rekayasa, dibilang itu bukan anak saya, karena ada perbedaan nama anak, kalau ada pertanyaan itu anaknya nama siapa benar enggak, saya jawab tanya aja ke yang pembuat video, saya kan bukan yang buat dan viralkan video gitu, mungkin salah dengar, tanya aja ke pembuat video saya kan enggak tahu," kata Susi di Mapolda Metro Jaya, Jumat (4/5).
Susi membantah tuduhan mengenal dengan pelaku intimidasi seperti yang dituduhkan di media sosial, lantaran mengenakan gelang serupa. Dia mengaku ketika itu hanya dengan rombongannya melintas di CFD. Termasuk ditemani rekannya bernama, Siti Taruma, yang menjadi saksi fakta dalam pelaporannya ke Polda Metro Jaya.
-
Siapa yang menjadi korban gaslighting? Melalui analisis kualitatif terhadap jawaban survei dari 65 korban gaslighting (berusia 18 hingga 69 tahun), para peneliti dari McGill University dan University of Toronto mendeskripsikan sejumlah ciri dan perilaku yang umum dimiliki oleh gaslighter.
-
Siapa yang sering jadi korban gaslighting? Mereka kalimat seperti 'Itu tidak terjadi' atau 'Kamu terlalu sensitif' akan selalu keluar dari mulut.
-
Siapa yang bisa menjadi korban fitnah? Fitnah adalah salah satu ujian berat yang bisa menimpa siapa saja.
-
Siapa yang dihujat oleh netizen? Anak Sarwendah, Betrand Putra Onsu, merasa sedih mengetahui bahwa ibunya sedang dihujat di media sosial oleh netizen.
-
Bagaimana pelaku gaslighting membuat korban meragukan dirinya sendiri? Gaslighting dapat membuat korban meragukan ingatan mereka tentang apa yang terjadi, mempertanyakan pikiran, perasaan, dan peristiwa yang dialami, serta membuat korban merasa tidak yakin dengan penilaiannya sendiri.
"Enggak kenal. Saya hanya pergi berlima sama mereka. Saya benar-benar hanya pergi berlima. Ke mana-mana saya berlima," ucapnya.
Dia juga bercerita, tidak ada itikad baik dan permintaan maaf oleh pihak yang membela relawan ganti presiden. Malah, dia diteror terkait tuduhan gelang tersebut.
"Waktu kejadian gelang pertama kali baru bangun tidur aja saya sudah diteror masalah gelang. Saya sih jelaskan positif saja bahwa itu kan gelang hadiah dari Madinah. Saya dapatkan tahun 2017. Buat zikir buat ingat Mekkah Madinah. Apa salahnya saya pakai," Suci menceritakan.
Sebelumnya, Susi melaporkan peristiwa intimidasi ini ke Polda Metro Jaya. Dalam sebuah video yang viral, Susi yang bersama anaknya, didatangi sejumlah orang lalu dituturkan sejumlah perkataan yang mengintimidasi. Susi mendapatkan intimidasi tersebut karena memakai kaos #DiaSibukKerja, melintas di depan sejumlah orang memakai kaos #2019Ganti Presiden, pada Minggu (29/4) lalu.
Setelah peristiwa itu, Susi malah dituduh melakukan rekayasa dalam peristiwa tersebut. Netizen bernama Mustofa Nahrawardaya menjabarkan bahwa gelang yang dipakai Susi serupa dengan kelompok yang mengintimidasi. Karena alasan itu dia menduga bahwa gelang tersebut adalah sebuah kode tertentu yang merupakan bagian dari skenario.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada pertengahan 2023, korban memutuskan tidak ingin melanjutkan hubungan mereka.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap motif pelaku siswa SMP 2 Cimanggu di Cilacap melakukan penganiayaan FF karena mengaku gabung dengan siswa geng lainnya.
Baca SelengkapnyaPelaku bullying SMP di Cilacap kini tengah diamankan. Ibu korban bullying tak mampu tahan emosi saat bertemu pelaku.
Baca SelengkapnyaSelebgram Afifah Riyad kini tengah menjadi sorotan. Hal itu terjadi setelah ia mengungkap kasus kekerasan
Baca SelengkapnyaKorban malah dijadikan tersangka oleh kubu pelapor karena dianggap suka mengunggah kasusnya dan membuat terlapor terpojok.
Baca SelengkapnyaPada kasus ini kepolisian mengamankan barang bukti seperti beberapa rekaman CCTV.
Baca SelengkapnyaKasus ini dipicu oleh persoalan pacar dan ucapan korban yang diduga kerap melontarkan fitnah.
Baca SelengkapnyaDadan menerangkan jika dari pihak Dekanat FMIPA terus melakukan pemantauan pada kondisi psikologi MF.
Baca SelengkapnyaKritik yang dilontarkan remaja di Jambi kepada pemangku kebijakan justru berbuah serangan digital, hinaan, hingga ancaman.
Baca SelengkapnyaFoto-foto tersebut diunggah di akun @prischalauraa_ pada Senin (23/12) lalu
Baca SelengkapnyaTeori Konspirasi dan Kebencian di Seputar Penembakan Donald Trump, Dari Rekayasa Sampai Salah Nama Pelaku
Baca Selengkapnya