Kota Bogor Kekurangan Rumah Sakit dan Tenaga Medis Tangani Corona
Merdeka.com - Jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) yang meninggal di Kota Bogor terus bertambah. Sebelumnya PDP yang meninggal berjumlah 15 orang, bertambah menjadi 17 orang.
Secara keseluruhan PDP di Kota Bogor tercatat berjumlah 77 orang hingga Minggu (5/4). 48 orang di antaranya masih dalam pengawasan dan 12 orang dinyatakan negatif Covid-19. Sementara dari 17 PDP yang meninggal, tujuh di antaranya positif terpapar virus asal Wuhan, China itu.
Dengan begitu, jumlah pasien yang terkonfirmasi positif terinfeksi Covid-19 bertambah menjadi 41 orang, yang sebelumnya berjumlah 32 orang. Sedangkan pasien positif yang masih dalam pengawasan berjumlah 34 orang.
-
Siapa yang mengajak relawan turun ke masyarakat? Karena itu, Gozali mengajak para relawan bersama-sama turun ke masyarakat untuk mensosialisasikan program kerja dan visi misi Prabowo Gibran.
-
Apa yang dilakukan sukarelawan Indonesia? Ada sekitar 50 orang sukarelawan. Para Sukarelawan Indonesia itu Dipersenjatai & Dilatih Tentara Mesir
-
Apa yang dilakukan relawan Bobby Nasution di Medan? Kita relawan terus bergerak di akar rumput. Mengadvokasi rakyat untuk urusan sosial, kesehatan serta pendidikan. Bahkan kemarin baru giat pelestarian permainan rakyat di sejumlah tempat di Kota Medan,“ tukas Asril.
-
Kenapa Kompolnas butuh anggota baru? Hermawan mengajak seluruh masyarakat yang ingin memperbaiki tubuh Polri untuk berbondong-bondong mendaftar seleksi calon pimpinan Kompolnas.
-
Kenapa BPJS Kesehatan luncurkan loket informasi di rumah sakit? Seiring dengan bertambahnya jumlah peserta JKN, BPJS Kesehatan memandang perlu dilakukan transformasi terhadap mutu layanan. 'Salah satu wujud nyata dari upaya transformasi mutu layanan adalah dengan penyediaan Loket Pelayanan Informasi BPJS Kesehatan di seluruh rumah sakit yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
-
Bagaimana polisi dapat berkontribusi dalam penanganan Covid-19? Operasi Aman Nusa II menjadi studi kasus utama yang memperlihatkan bagaimana kepolisian, dengan sumber daya dan kapasitasnya, dapat berkontribusi signifikan terhadap penanganan krisis kesehatan publik.
Sementara, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) juga mengalami kenaikan dari yang sebelumnya 750 orang menjadi 763 orang. Adapun rinciannya yakni, 364 orang dinyatakan selesai dalam pemantauan dan 399 orang masih dalam pemantauan.
Semakin bertambahnya pasien dengan indikasi Covid-19, Kota Bogor mengalami kekurangan dokter, perawat umum, dan perawat ICU untuk menangani kasus corona.
"Betul, kita kekurangan dokter dan tenaga perawat," kata Wakil Wali Kota Bogor, Dedie Rachim, Minggu (5/4).
Oleh sebab itu, Pemerintah Kota Bogor membuka pendaftaran relawan untuk mengisi kekosongan petugas medis. Pendaftaran relawan sudah dibuka, bahkan surat permohonan bantuan tenaga relawan medis tersebar di media sosial.
Namun ada beberapa persyaratan untuk menjadi relawan tenaga medis, antara lain memiliki STR, memperoleh persetujuan orangtua, istri atau suami, dan bersedia ditempatkan di faskes Covid-19 selama 28 hari (14 hari kerja, 14 hari karantina).
"IDI (Ikatan Dokter Indonesia) memberikan 3 persyaratan itu. Hal ini untuk melindungi dokter dari risiko penularan Covid-19," ujar Dedie.
Tak hanya kekurangan petugas medis, kini Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor yang menjadi rujukan untuk pasien Virus Corona mulai kewalahan akibat peningkatan jumlah pasien.
Pemkot Bogor sempat meminta pihak rumah sakit swasta untuk ikut serta menanggulangi penyakit infeksi emerging tertentu di Kota Bogor. Namun dari hasil rapat koordinasi dengan para pimpinan dari 15 rumah sakit di Kota Bogor, belum ada yang bersedia ikut penanganan pasien terindikasi terpapar Covid-19.
Sejak pandemi Covid-19 mewabah di Kota Bogor, hanya tiga rumah sakit yang ikut penanganan pasien terindikasi terpapar Covid-19. Ketiga rumah sakit yang bersedia yakni RSUD, Siloam Hospital, dan Bogor Senior Hospital.
"Rumah sakit kita dorong untuk menangani infeksi emerging tertentu tetapi ternyata masalahnya banyak," kata Dedie.
Ada sejumlah alasan para pemilik rumah sakit tidak ikut serta dalam penanganan Covid-19, yakni ketidaksiapan tenaga medis, tidak memiliki ruang isolasi kompresi negatif, ketidakpastian ketersediaan alat pelindung diri (APD), ketidakcukupan alat kesehatan pendukung seperti ventilator, dan tenaga dokter spesialis paru yang jumlahnya sangat terbatas.
Untuk mengantisipasi lonjakan pasien Covid-19, Pemkot Bogor akan menambah daya tampung pasien Covid-19 di RSUD. Dari semula menampung 32 bed menjadi 70 bed.
Kabar menggembirakan, RS Graha Medika bersedia menjadi rumah sakit khusus menampung pasien ODP maupun PDP ringan berdaya tampung 55 bed.
"Pemkot bersama RSUD sudah bekerja sama dengan RS Graha Medika. Di RS Graha Medika juga akan disiapkan tempat sarana penginapan bagi para tenaga medis," tuturnya.
Reporter: Achmad SudarnoSumber: Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terdiri dari 101 puskesmas plus 31 rumah sakit milik pemerintah dan swasta.
Baca Selengkapnya6.333 Puskesmas yang belum memiliki jumlah tenaga kesehatan yang sesuai standar.
Baca SelengkapnyaKekurangan dokter dirasakan di berbagai daerah, termasuk di Kabupaten Gunungkidul. Lantas berapa jumlah dokter yang dibutuhkan di sana?
Baca SelengkapnyaRelawan Prabowo mendekati warga Kabupaten Bogor melalui dua kegiatan.
Baca SelengkapnyaMoeldoko mewanti, jangan sampai ada keteledoran dalam memberikan layanan kesehatan bagi petugas Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca SelengkapnyaSeorang dokter bernama M Ramadhani Soeroso viral di media sosial usai mengkritik manajemen RSUD Dr. Pirngadi Medan lantaran ketiadaan stok obat di RS itu.
Baca SelengkapnyaBantuan air bersih dari BPBD Kab Bogor disalurkan untuk meringankan kesulitan warga yang terdampak kekeringan akibat kemarau.
Baca SelengkapnyaMenkes menyebut idealnya per 1.000 penduduk di Indonesia ada satu dokter yang menangani
Baca SelengkapnyaRencana Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mendatangkan dokter asing menuai polemik. Ada yang mendukung, ada pula yang menolak karena berbagai alasan.
Baca SelengkapnyaRSUD Tamiang Layang harus memiliki dokter sepesialis untuk penyakit-penyakit kritikal.
Baca SelengkapnyaPemerintah Beberkan Alasan Buka Loker CPNS dan PPPK Tahun 2024
Baca SelengkapnyaBocah yang sakit itu sudah tampak lemas. Hidungnya terus mengeluarkan darah.
Baca Selengkapnya