Kota Solo kerap banjir lantaran drainase buruk
Merdeka.com - Intensitas hujan yang tinggi akhir-akhir ini mengakibatkan sejumlah wilayah di Kota Solo, Jawa Tengah, banjir. Kondisi tersebut diperparah dengan buruknya pemeliharaan drainase. Bahkan 40 persen drainase yang ada sekarang ini mengalami sedimentasi.
Wali Kota Solo, FX Hadi Rudytamo mengatakan, untuk menangani buruknya drainase tersebut Pemerintah Kota Solo akan memfungsikan sejumlah pintu air peninggalan Belanda. Dua pintu air dalam waktu dekat akan difungsikan kembali. Yakni pintu air yang mengarah ke drainase Keraton Surakarta dan pintu air di kompleks Taman Sriwedari.
"Kami sedang menyusun anggaran ke DPRD atau ke Pemerintah Pusat, dua pintu itu akan kita fungsikan," Rudytamo, Jumat (22/7).
-
Apa saja dampak banjir Semarang? Banjir yang menggenangi Stasiun Semarang Tawang membuat perjalanan kereta api terganggu
-
Dimana banjir Semarang terjadi? Sejumlah wilayah yang terdampak banjir antara lain Jalan Kaligawe di Kelurahan Muktoharjo, Kelurahan Tambakrejo, Kelurahan Sambirejo, Kelurahan Krobokan, dan Kelurahan Kudu.
-
Kenapa Semarang banjir? Curah hujan tinggi yang mengguyur Semarang pada Rabu (13/3) hingga Kamis dini hari menyebabkan sejumlah daerah dilanda banjir dan tanah longsor.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
Rudy mengungkapkan sistem drainase yang menuju Jalan Slamet Riyadi sangat rumit karena banyak belokan. Seharusnya, air langsung masuk ke Tambak Segaran di kompleks Taman Sriwedari. Rudyatmo mengatakan, Tambak Segaran merupakan tempat penampungan saluran drainase dari jalan-jalan protokol menuju Kali Jenes, sebelum masuk ke Sungai Bengawan Solo. Namun, Tambak Segaran juga penuh dengan sedimentasi sehingga harus dikeruk.
Kepala DPU Solo, Endah Sitaresmi menjelaskan, sistem saluran drainase Kota Solo terbagi dalam empat daerah pengaliran, yaitu Bengawan Solo, Kali Pepe Hilir, Kali Anyar, dan Kali Premulung. Daerah pengaliran ini selanjutnya dibagi dalam sub-sub daerah pengaliran.
"Panjang saluran drainase di Solo adalah 35,7 kilometer untuk drainase primer, sedangkan drainase sekunder 67,5 kilometer, dan drainase tersier 455,3 kilometer," ucapnya.
"Dari jumlah tersebut sekitar 40 persen saluran drainase tidak berfungsi optimal karena tingkat sedimentasi yang tinggi. Akibatnya sering muncul genangan air di perkotaan seusai hujan deras, apalagi jika Waduk Gajah Mungkur penuh sehingga harus dibuka," jelasnya.
Dia menyebut, sejumlah drainase kota yang buruk tersebut, antara lain drainase primer di sepanjang Jalan Slamet Riyadi, drainase Kotta Barat, dan drainase di Jalan Dr Rajiman. Dibutuhkan dana sekitar Rp 40 miliar untuk perbaikan, namun APBD 2015 lalu hanya mengalokasikan dana Rp 5 miliar. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Curah hujan yang tinggi menyebabkan debitnya yang masuk ke badan sungai menjadi lebih besar hingga akhirnya meluap.
Baca SelengkapnyaBanjir menjadi bencana alam yang sering terjadi di kota metropolitan Jakarta. Ternyata, banjir Jakarta telah terjadi sejak lama.
Baca SelengkapnyaFakta di Balik Tercemarnya Sungai Bengawan Solo, Bencana Rutin Tiap Tahun.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem di Semarang menyebabkan banjir, tanah longsor sampai angin kencang
Baca SelengkapnyaStudi mencatat bahwa sekitar 40-70 persen faktor penurunan air tanah diakibatkan pengambilan air tanah. Ini berartiselama masih ada yang mengambil air tanah.
Baca SelengkapnyaDinas Lingkungan Hidup (DLH) mencatat penurunan muka tanah atau land subsidence di pesisir Kota Semarang berkisar 7-13 cm per tahun.
Baca SelengkapnyaBanjir yang terjadi sejak Kamis (14/3) dini hari masih merendam sejumlah titik di Ibu Kota Jawa Tengah tersebut.
Baca SelengkapnyaSelain banjir, Kota Semarang, Jawa Tengah juga dilanda tanah longsor.
Baca SelengkapnyaDari penelusuran yang dilakukan, permukiman ini ditinggalkan penduduknya karena terlalu sering terkena banjir besar.
Baca SelengkapnyaBanjir setinggi 30 cm ini terjadi setelah hujan lebat mengguyur Jakarta sejak siang hari. Kondisi tersebut juga diperparah dengan sistem drainase yang buruk.
Baca SelengkapnyaBanjir yang mengepung Kota Semarang, Jawa Tengah disebabkan karena cuaca ekstrem
Baca SelengkapnyaBanjir yang menggenangi Stasiun Semarang Tawang membuat perjalanan kereta api terganggu
Baca Selengkapnya