Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kota Solo kerap banjir lantaran drainase buruk

Kota Solo kerap banjir lantaran drainase buruk Ilustrasi Banjir. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Intensitas hujan yang tinggi akhir-akhir ini mengakibatkan sejumlah wilayah di Kota Solo, Jawa Tengah, banjir. Kondisi tersebut diperparah dengan buruknya pemeliharaan drainase. Bahkan 40 persen drainase yang ada sekarang ini mengalami sedimentasi.

Wali Kota Solo, FX Hadi Rudytamo mengatakan, untuk menangani buruknya drainase tersebut Pemerintah Kota Solo akan memfungsikan sejumlah pintu air peninggalan Belanda. Dua pintu air dalam waktu dekat akan difungsikan kembali. Yakni pintu air yang mengarah ke drainase Keraton Surakarta dan pintu air di kompleks Taman Sriwedari.

"Kami sedang menyusun anggaran ke DPRD atau ke Pemerintah Pusat, dua pintu itu akan kita fungsikan," Rudytamo, Jumat (22/7).

Rudy mengungkapkan sistem drainase yang menuju Jalan Slamet Riyadi sangat rumit karena banyak belokan. Seharusnya, air langsung masuk ke Tambak Segaran di kompleks Taman Sriwedari. Rudyatmo mengatakan, Tambak Segaran merupakan tempat penampungan saluran drainase dari jalan-jalan protokol menuju Kali Jenes, sebelum masuk ke Sungai Bengawan Solo. Namun, Tambak Segaran juga penuh dengan sedimentasi sehingga harus dikeruk.

Kepala DPU Solo, Endah Sitaresmi menjelaskan, sistem saluran drainase Kota Solo terbagi dalam empat daerah pengaliran, yaitu Bengawan Solo, Kali Pepe Hilir, Kali Anyar, dan Kali Premulung. Daerah pengaliran ini selanjutnya dibagi dalam sub-sub daerah pengaliran.

"Panjang saluran drainase di Solo adalah 35,7 kilometer untuk drainase primer, sedangkan drainase sekunder 67,5 kilometer, dan drainase tersier 455,3 kilometer," ucapnya.

"Dari jumlah tersebut sekitar 40 persen saluran drainase tidak berfungsi optimal karena tingkat sedimentasi yang tinggi. Akibatnya sering muncul genangan air di perkotaan seusai hujan deras, apalagi jika Waduk Gajah Mungkur penuh sehingga harus dibuka," jelasnya.

Dia menyebut, sejumlah drainase kota yang buruk tersebut, antara lain drainase primer di sepanjang Jalan Slamet Riyadi, drainase Kotta Barat, dan drainase di Jalan Dr Rajiman. Dibutuhkan dana sekitar Rp 40 miliar untuk perbaikan, namun APBD 2015 lalu hanya mengalokasikan dana Rp 5 miliar. (mdk/cob)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menengok Kondisi Kota Lama Semarang Terendam Banjir Imbas Limpasan Air Sungai
Menengok Kondisi Kota Lama Semarang Terendam Banjir Imbas Limpasan Air Sungai

Curah hujan yang tinggi menyebabkan debitnya yang masuk ke badan sungai menjadi lebih besar hingga akhirnya meluap.

Baca Selengkapnya
Sejarah Banjir Jakarta, Sejak Zaman VOC Tak Pernah Beres
Sejarah Banjir Jakarta, Sejak Zaman VOC Tak Pernah Beres

Banjir menjadi bencana alam yang sering terjadi di kota metropolitan Jakarta. Ternyata, banjir Jakarta telah terjadi sejak lama.

Baca Selengkapnya
Fakta di Balik Tercemarnya Sungai Bengawan Solo, Bencana Rutin Tiap Tahun
Fakta di Balik Tercemarnya Sungai Bengawan Solo, Bencana Rutin Tiap Tahun

Fakta di Balik Tercemarnya Sungai Bengawan Solo, Bencana Rutin Tiap Tahun.

Baca Selengkapnya
Ini Titik Banjir dan Tanah Longsor Akibat Cuaca Ekstrem Kota Semarang
Ini Titik Banjir dan Tanah Longsor Akibat Cuaca Ekstrem Kota Semarang

Cuaca ekstrem di Semarang menyebabkan banjir, tanah longsor sampai angin kencang

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Penyebab Terus Menurunnya Permukaan Tanah Jakarta, Terutama di Bagian Utara
Ternyata Ini Penyebab Terus Menurunnya Permukaan Tanah Jakarta, Terutama di Bagian Utara

Studi mencatat bahwa sekitar 40-70 persen faktor penurunan air tanah diakibatkan pengambilan air tanah. Ini berartiselama masih ada yang mengambil air tanah.

Baca Selengkapnya
Tanah di Kota Semarang Turun 7-13 Cm per Tahun, Ini Penyebabnya
Tanah di Kota Semarang Turun 7-13 Cm per Tahun, Ini Penyebabnya

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mencatat penurunan muka tanah atau land subsidence di pesisir Kota Semarang berkisar 7-13 cm per tahun.

Baca Selengkapnya
FOTO: Kondisi Banjir Rendam Kota Semarang, Warga Dievakuasi Pakai Perahu Karet hingga Buldoser
FOTO: Kondisi Banjir Rendam Kota Semarang, Warga Dievakuasi Pakai Perahu Karet hingga Buldoser

Banjir yang terjadi sejak Kamis (14/3) dini hari masih merendam sejumlah titik di Ibu Kota Jawa Tengah tersebut.

Baca Selengkapnya
Selain Banjir, Kota Semarang Dilanda 10 Kali Tanah Longsor
Selain Banjir, Kota Semarang Dilanda 10 Kali Tanah Longsor

Selain banjir, Kota Semarang, Jawa Tengah juga dilanda tanah longsor.

Baca Selengkapnya
Potret Permukiman Terbengkalai Puluhan Tahun di Tengah Kota Jakarta, Sunyi Tanpa Kehidupan Bak Kampung Mati
Potret Permukiman Terbengkalai Puluhan Tahun di Tengah Kota Jakarta, Sunyi Tanpa Kehidupan Bak Kampung Mati

Dari penelusuran yang dilakukan, permukiman ini ditinggalkan penduduknya karena terlalu sering terkena banjir besar.

Baca Selengkapnya
FOTO: Banjir Rendam Jalanan di Kawasan Cipulir usai Hujan Lebat Guyur Jakarta Sejak Siang
FOTO: Banjir Rendam Jalanan di Kawasan Cipulir usai Hujan Lebat Guyur Jakarta Sejak Siang

Banjir setinggi 30 cm ini terjadi setelah hujan lebat mengguyur Jakarta sejak siang hari. Kondisi tersebut juga diperparah dengan sistem drainase yang buruk.

Baca Selengkapnya
Penjelasan BMKG Banjir Kepung Kota Semarang Masuk Kategori Cuaca Ekstrem
Penjelasan BMKG Banjir Kepung Kota Semarang Masuk Kategori Cuaca Ekstrem

Banjir yang mengepung Kota Semarang, Jawa Tengah disebabkan karena cuaca ekstrem

Baca Selengkapnya
4 Fakta Terbaru Cuaca Ekstrem yang Terjadi di Semarang, Sebabkan Banjir hingga Tanah Longsor
4 Fakta Terbaru Cuaca Ekstrem yang Terjadi di Semarang, Sebabkan Banjir hingga Tanah Longsor

Banjir yang menggenangi Stasiun Semarang Tawang membuat perjalanan kereta api terganggu

Baca Selengkapnya