Kota Ternate Dilanda Banjir
Merdeka.com - Kota Ternate dan sejumlah daerah lainnya di Maluku Utara (Malut) dilanda banjir akibat luapan air dari drainase dan kali mati, menyusul cuaca ekstrem disertai hujan dengan intensitas lebat.
Prakirawan Cuaca pada Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas I Sultan Baabullah Ternate Dewi Makhrantika Madiong menyatakan, banjir di Malut itu akibat tingginya intensitas hujan sedang hingga lebat.
Menurut dia, berdasarkan pantauan angin di lapisan 3.000 feet, terdapat angin konvergen di wilayah Malut diakibatkan adanya palung yang terbentuk di Samudera Pasifik sebelah timur laut Malut dan Typhoon “CHANTU” (980 HPA, MAX 65KT) di bagian utara semakin menjauhi wilayah Filipina.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
-
Di mana banjir sering terjadi? Fakta menunjukkan bahwa banjir tidak hanya terjadi di wilayah-wilayah yang biasanya dianggap rawan banjir, tetapi juga di daerah perkotaan yang memiliki sistem drainase yang buruk.
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
"Kondisi tersebut diiringi dengan tingginya anomali suhu muka laut sebesar 1 - 3 °C di wilayah perairan Malut dan adanya gelombang tipe low frequncy di Wilayah Malut," ujarnya dilansir Antara, Rabu (15/9).
Selain itu, nilai kelembapan udara (RH) di wilayah Maluku Utara pada lapisan 850mb, 700mb dan 500mb berkisar antara 80-100% serta nilai SOI yang cukup signifikan (+8.0) juga mempengaruhi pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia Timur cukup signifikan.
Kondisi tersebut yang menyebabkan terbentuknya awan konvektif (Cumulonimbus) yang mengakibatkan terjadinya hujan sedang hingga lebat di wilayah Malut.
Oleh karena itu, pihaknya telah mengeluarkan peringatan dini oleh MEWS BMKG Ternate sebanyak dua kali dalam grup media sosial, baik whatsApp maupun facebook menyusul hujan deras sejak pukul 13.50 wit dan di update pkl 15.55 WIT yang berlangsung hingga 18.25 WIT
Dia menyebut, respons lanjut oleh penerima peringatan dini, yaitu meneruskan informasi BMKG kepada anggota yang sedang bertugas untuk meningkatkan kewaspadaan dan dalam tindakan penanganan kejadian.
BMKG juga meminta masyarakat untuk tetap tenang, namun terus waspada dengan terus memonitor perkembangan informasi dan peringatan dini cuaca melalui berbagai kanal, di antaranya website www.bmkg.go.id, media sosial facebook Stamet Sultan Baabullah Ternate atau BMKG Malut, instagram @bmkg_malut maupun melalui youtube BMKG Malut, Aplikasi mobile phone INFO BMKG yang dapat diinstal dari Play Store atau Apple Store.
Dia menambahkan, apabila terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat lagi, masyarakat diminta untuk menjauh dari tubuh air, misal sungai, pantai, danau, embung dan waduk, serta dari lereng rawan longsor.
Selain itu guna mencegah terjadinya banjir semakin memburuk pada waktu berikutnya, masyarakat disarankan untuk bekerja sama membersihkan saluran irigasi di setiap kelurahan.
Untuk Kota Ternate sendiri, banjir terjadi akibat hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, terpantau dari citra radar dan satelit yang terjadi sejak pukul 15.00 wit hingga pukul 17.00 wit pada Selasa (14/9) sore di Kota Ternate dengan lokasi kejadian, seperti Kampung Pisang, Pasar Gamalama dan Pasar Higienis/pasar tradisional setelah terjadi banjir.
Sementara dampak berdasarkan laporan warga, banjir menggenangi jalan raya dan masuk ke rumah dan pertokoan warga setempat dan mengganggu akses jalan raya serta kerugian ekonomi yang belum bisa ditaksir besarannya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain korban meninggal, Basarnas Ternate juga berhasil menyelamatkan dua orang warga.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem terjadi di wilayah Bali beberapa hari terakhir. Dampaknya, sejumlah tempat mengalami banjir usai hujan mengguyur sejak pagi tadi hingga sore.
Baca SelengkapnyaBanjir terjadi akibat jebolnya tanggul Sungai Wulan sehingga mengakibatkan jalan nasional jalur Demak-Semarang lumpuh total.
Baca SelengkapnyaBanjir yang mengepung Kota Semarang, Jawa Tengah disebabkan karena cuaca ekstrem
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem di Semarang menyebabkan banjir, tanah longsor sampai angin kencang
Baca SelengkapnyaTim SAR Gabungan bersama masyarakat di Kota Ternate, Maluku Utara, terus melakukan pencarian korban banjir bandang.
Baca SelengkapnyaBanjir parah melanda Halmahera Tengah setelah hujan deras menyebabkan Sungai Kobe meluap, ppada Senin (12/7).
Baca SelengkapnyaCurah hujan yang tinggi menyebabkan debitnya yang masuk ke badan sungai menjadi lebih besar hingga akhirnya meluap.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem yang terjadi membuat ratusan rumah warga rusak.
Baca SelengkapnyaBanjir yang merendam Jalan Medoho belum seberapa parah di banding daerah lainnya.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta waspada karena potensi cuaca ekstrem merujuk keterangan BMKG berpotensi terjadi hingga 21 April 2024.
Baca SelengkapnyaBanjir yang menggenangi Stasiun Semarang Tawang membuat perjalanan kereta api terganggu
Baca Selengkapnya