Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

KPAI nilai pelajar bawa sajam saat tawuran dampak sering main game online

KPAI nilai pelajar bawa sajam saat tawuran dampak sering main game online Tawuran pelajar. ©2013 Merdeka.com/M. Luthfi Rahman

Merdeka.com - Fenomena tawuran pelajar di berbagai daerah rasanya alot untuk dihilangkan. Upaya pihak kepolisian mulai dari patroli rutin, razia senjata tajam, hingga meringkus para penjualnya pun seakan tidak mengurangi aksi brutal para bocah usia tanggung itu.

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) terus menyoroti kebiasaan tawuran dari tahun ke tahun. Kini game kekerasan juga dinilai menjadi salah satu indikator para pelajar nekat menyemarakkan aksi brutal di kalangan mereka.

Komisioner KPAI Rita Pranawati menyampaikan, pada dasarnya tawuran berangkat dari konsep diri para pelajar yang memang dalam masa pembentukan. Di zaman serba internet dan akses mudah bermain game seperti sekarang, dunia maya perlu menjadi perhatian.

Orang lain juga bertanya?

"Jadi dunia maya kan sangat berpengaruh. Misalnya main game itu kan sangat mudah untuk memukul, membunuh, dan seterusnya. Tapi kan ada nyawa cadangan. Sementara kalau di beneran kan nggak ada nyawa cadangan. Sebenarnya kebanyakan main game itu juga menghilangkan empati, menghilangkan kesukaan sosial, dan itu menjadi problem," tutur Rita saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (2/8).

Menurut Rita, game sendiri memang menjadi budaya yang mendarah daging dikalangan pelajar. Dia mengakui, pada dasarnya belum ada riset tegas menyatakan signifikansi game terhadap aksi tawuran yang tidak kunjung hilang. Namun, tetap menjadi penting untuk dilihat sebagai salah satu indikator yang mempengaruhi perilaku tindak kekerasan.

"Karena kan itu mendarah daging di pola perilaku, dan bisa menimbulkan agresifitas," jelas dia.

Di usianya, para pelajar juga dianggap lebih banyak mencari sensasi dengan terjun dalam aksi tawuran. Tanpa pikir panjang, mereka berharap dapat terlihat lebih keren, macho, dan berani. Ada kepuasan tersendiri yang seharusnya bisa disalurkan lewat kegiatan lain yang lebih positif.

"Kadang-kadang dia bukan beneran mau menghabisi nyawa, jadi hanya mencari sensasi, tidak berpikir panjang. Artinya ini kan ada bagian problem dari konteks pengasuhan," kata Rita.

Soal pengasuhan, lingkungan keluarga juga dituntun ikut perhatian. Mulai dari menjaga si anak agar tidak sembarangan keluar di malam hari, hingga izin penggunaan kendaraan di situasi mereka yang terbilang belum cukup umur.

"Misalnya malam harusnya anak ada di rumah tapi kemudian orang tua membiarkan anak tidak ada di rumah bahkan pergi. SMP naik motor itu juga kan tidak dibenarkan. Artinya peran orang tua juga menentukan, anak ini main boleh pakai motor dan seterusnya itu kan sangat berpengaruh kepada situasi anak sebenarnya. Jadi terlalu loss dengan aturan," beber dia.

Tawuran juga disebut merupakan bagian dari bullying. Hanya saja menjadi lebih brutal lantaran penggunaan senjata tajam di dalamnya. Sebab itu, edukasi dari semua pihak seperti keluarga, sekolah, hingga lingkungan masyarakat perlu bersinergi.

Tanggap sekitar tidak hanya menjadi tugas aparat kepolisian yang rutin berpatroli. Masyarakat perlu sigap saat melihat para anak muda yang sedang berkumpul tanpa ada indikasi aktivitas positif di dalamnya.

"Kalau mereka punya aktivitas yang positif, energinya akan terserap ke situ. Sementara sebagian besar pelaku itu kan iseng dan mencari-cari sensasi. Itu yang sebenarnya problematik," Rita menandaskan.

Reporter: Nanda PerdanaSumber : Liputan6.com (mdk/rhm)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Studi Ungkap Remaja Main Game Online Bisa ke Terjerumus Judi, Ini Tips Mencegahnya bagi Orang Tua
Studi Ungkap Remaja Main Game Online Bisa ke Terjerumus Judi, Ini Tips Mencegahnya bagi Orang Tua

Para orang tua harus mewaspadai kebiasaan gaming (bermain gim video) menjadi gambling (berjudi)

Baca Selengkapnya
Perangi Judi Online Di Kalangan Pelajar, Kejati Kepri & Kejari Batam Gelar Turnamen Futsal dan Tenis
Perangi Judi Online Di Kalangan Pelajar, Kejati Kepri & Kejari Batam Gelar Turnamen Futsal dan Tenis

400 Pelajar dari 40 tim SMA sederajat di Kota Batam mengikuti kompetisi tersebut.

Baca Selengkapnya
Melalui Literasi Digital, Pelajar Diingatkan Bahaya Narkoba dan Judi Online
Melalui Literasi Digital, Pelajar Diingatkan Bahaya Narkoba dan Judi Online

Data dari BNN, BRIN, NPS di 2021, membuktikan penggunaan narkoba relatif meningkat di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Menekan Peredaran Judi Online Lewat Literasi Digital
Menekan Peredaran Judi Online Lewat Literasi Digital

Literasi digital diharapkan mampu berperan penting untuk memberikan sosialisasit terkait pencegahan dan penekanan lonjakan angka judi online.

Baca Selengkapnya
80 Ribu Anak Usia di Bawah 10 Tahun Terpapar Judi Online Lewat Games Online
80 Ribu Anak Usia di Bawah 10 Tahun Terpapar Judi Online Lewat Games Online

Pemerintah membutuhkan kerja sama dengan orang tua untuk mengawasi aktivitas anak saat mengakses internet.

Baca Selengkapnya
WHO: Remaja Eropa Sudah Kecanduan Media Sosial, Dampak Buruknya Sudah Terjadi
WHO: Remaja Eropa Sudah Kecanduan Media Sosial, Dampak Buruknya Sudah Terjadi

WHO memperingatkan adanya efek buruk dari penggunaan media sosial.

Baca Selengkapnya
Handphone Main Game Disita Orang Tua, Pelajar di Blitar Bunuh Diri
Handphone Main Game Disita Orang Tua, Pelajar di Blitar Bunuh Diri

Perlu pendekatan yang khusus agar anak tidak kecanduan terhadap handphone dan game online.

Baca Selengkapnya
Sosiolog Ungkap Dampak Judi Online Sangat Parah
Sosiolog Ungkap Dampak Judi Online Sangat Parah

Karena itu, perlu kerja-kerja efektif dalam pencegahan dan pemberantasan judi online

Baca Selengkapnya
Anggota DPR: Masyarakat Bisa Semakin Rusak Karena Judi Online
Anggota DPR: Masyarakat Bisa Semakin Rusak Karena Judi Online

Marak kasus perceraian di Jawa Timur karena suami terlibat judi online

Baca Selengkapnya
9 Dampak Penggunaan Gawai terhadap Perkembangan Anak, Perlu Diawasi Orangtua
9 Dampak Penggunaan Gawai terhadap Perkembangan Anak, Perlu Diawasi Orangtua

Penggunaan gawai atau gadget yang terlalu berlebih bisa menimbulkan sejumlah dampak bagi perkembangan anak.

Baca Selengkapnya
Menkominfo: Judi Online Kebanyakan Dilakukan Anak Muda
Menkominfo: Judi Online Kebanyakan Dilakukan Anak Muda

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menyebutkan judi online banyak dilakukan anak muda.

Baca Selengkapnya
Imbauan Puan Soal Hindari Judi Online Anak
Imbauan Puan Soal Hindari Judi Online Anak

Fenomena judi online di kalangan anak dan remaja juga kian hari semakin meningkat sehingga membuat kekhawatiran menurunnya kualitas generasi muda Indonesia.

Baca Selengkapnya