KPU Tak Ingin Capres-Cawapres Dipermalukan
Merdeka.com - Ketua KPU RI Arief Budiman meluruskan pemahaman publik yang keliru soal pertanyaan di debat Pilpres 2019. Arief menilai, perspektif ditimbulkan malah menyudutkan pihaknya sebagai penyelenggara.
Selain itu juga menjadi aksi saling serang antara Tim Kampanye Nasional (TKN) dan Badan Pemenangan Nasional (BPN).
"Kami perlu menjelaskan isu yang beberapa hari ini gencar menyudutkan 01 02 dan paling banyak KPU," kata Arief di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Senin (7/1) malam.
-
Bagaimana KPU menjamin soal debat capres tidak bocor? '(Jamin kerahasiaan soal agar enggak bocor) Intinya semua tim pasangan calon sudah tahu temanya,' kata Hasyim.
-
Kenapa TKN Prabowo-Gibran meminta relawan untuk tidak menyerang pribadi Capres Cawapres lainnya? Menurut dia, kandidat yang maju dalam kontestasi Pilpres 2024 mendatang merupakan putra putra terbaik bangsa yang dipilih partai politik, dan ditawarkan kepada rakyat agar dipilih sebagai pemimpin bangsa Indonesia lima tahun mendatang. Oleh karenanya, cara-cara berpolitik dengan menyerang pribadi calon dinilai Sangap tidak sesuai adab ketimuran.
-
Siapa yang akan mengamankan Capres-Cawapres? Maka mereka akan mendapatkan pengamanan sesuai dengan Undang-Undang Pemilu nomor 17.'Kendaraan, lokasi dan seterusnya, itu nanti yang akan melakukan pihak kepolisian.
-
Apa yang akan dilakukan KPU setelah penetapan Capres-Cawapres? 'Iya, untuk penetapan peserta pemilu presiden, serta pasangan calon presiden dan wakil presiden akan dilaksankan sesuai jadwal yaitu tanggal 13 November 2023.' Hasyim menjelaskan, setelah nantinya pasangan Bacapres-Bacawapres resmi ditetapkan sebagai pasangan Capres-Cawapres.
-
Apa tema debat cawapres? Adapun tema debat kedua yang akan disampaikan cawapres meliputi ekonomi (ekonomi kerakyatan dan ekonomi digital), keuangan, investasi, pajak, perdagangan, pengelolaan APBN-APBD, infrastruktur dan perkotaan.
-
Siapa yang menyiapkan tim debat capres-cawapres AMIN? 'Kita enggak bisa share tapi yang pasti untuk beberapa yang ada di deputi,' katanya.
Sebagai pihak penyelenggara, papar Arief, keputusan KPU bukan keputusan pribadi, melainkan kesepakatan bersama segenap pihak. Tujuannya, agar kedua pasangan calon dapat menjawab pertanyaan dengan baik dan tidak perilaku menyudutkan, menyerang secara teknis di luar substansi debat.
"Karena pengalaman di banyak tempat sering terjadi, jadi kami ambil putusan itu. Pesan penting kami tidak ingin ada paslon yang dipermalukan, kami ingin martabat mereka harus dijaga bersama dari persoalan yang sangat teknis," jelas Arief.
Namun begitu, KPU juga mengamini jika debat tidak akan menarik, bila semua pertanyaan sudah diketahui oleh para kandidat. Karenanya, KPU menyiapkan segmen pertanyaan tertutup di mana nantinya kedua pasangan calon boleh saling bertanya dan menanggapi.
"Jadi pasangan calon ini juga tetap akan diuji kompetensinya ya, maka dalam empat segmen kita bagi berimbang dua segmen menjawab pertanyaan yang telah kita sampaikan. Tetapi dua segmen selanjutnya mendapat pertanyaan tertutup, jadi harapan publik masih disajikan, masih tersedia dalam debat ini," Arief menandasi.
Seperti diberitakan sebelumnya, KPU memutuskan akan mengeluarkan kisi-kisi pertanyaan debat Pilpres 2019 pertama. Hal itu diberikan KPU sepekan sebelum 17 Januari 2019.
Reporter: Muhammad Radityo
Sumber: Liputan6.com
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Debat merupakan sarana capres-cawapres mempertahankan visi-misi dan program dari pertanyaan dan kritik yang muncul dari lawan debat.
Baca SelengkapnyaKPU mengingatkan para calon tidak mengompori pendukungnya
Baca SelengkapnyaUntuk peran moderator pada debat perdana cawapres kemarin dinilai KPU sudah cukup optimal.
Baca SelengkapnyaDia menyebut debat menjadi wadah untuk masyarakat mengetahui bagaimana isi kepala dari calon pemimpinnya nanti.
Baca SelengkapnyaKPK menggelar dialog antikorupsi dengan mengundang para capres cawapres.
Baca SelengkapnyaBolehkah KPU Boleh Ubah Format Debat Capres Cawapres?
Baca SelengkapnyaMenurut Khoirunnisa, keberadaan pendukung dengan jumlah yang banyak justru membuat suasana di lokasi debat menjadi riuh.
Baca SelengkapnyaTimnas Pemenangan AMIN mengungkap kubu pasangan calon presiden Prabowo-Gibran hanya menginginkan format debat berupa paparan
Baca SelengkapnyaLarangan pertanyaan dengan singkatan tanpa penjelasan itu dilakukan demi menghindari polemik berkelanjutan di masyarakat.
Baca SelengkapnyaPerubahan format terletak pada sesi debat Calon Wakil Presiden (Cawapres) yang harus didampingi pasangannya alias Calon Presiden (Capres).
Baca SelengkapnyaMenganalisis Untung Rugi Format Debat Capres-Cawapres Diubah KPU
Baca SelengkapnyaMenurut Tim 02, Prabowo sudah dari jauh-jauh hari mengatakan tak perlu membalas hujatan dari siapapun.
Baca Selengkapnya