KRI Nanggala-402 Hilang Kontak, Komisi I Akui Anggaran Perawatan Alutsista Kurang
Merdeka.com - Anggota Komisi I DPR RI Dave Akbarshah Fikarno alias Dave Laksono menuturkan, anggaran perawatan alutsista TNI saat ini belum mencukupi. Meski pemerintah menganggarkan untuk perawatan, tetapi belum menutupi untuk kebutuhan perawatan seluruh alutsista milik TNI.
"Seluruh peralatan tempur kan banyak. Tetapi jumlahnya tidak sedikit juga, besar. Tetapi memang kebutuhannya sangat lebih tinggi dari pemerintah anggarkan," ujar Dave saat dihubungi, Kamis (22/4).
Pernyataan itu mengomentari peristiwa hilangnya kapal selam KRI Nanggala 402. Komisi I DPR RI mendorong perlu adanya peremajaan alutsista.
-
Kenapa KRI Nanggala (402) tenggelam? Investigasi atas penyebab kecelakaan tersebut menjadi fokus utama, dengan mencakup aspek-aspek seperti kemungkinan kesalahan manusia, kegagalan teknis, dan kondisi struktural kapal yang dapat menjadi faktor pemicu.
-
Apa yang terjadi pada KRI Nanggala (402)? Tragedi tenggelamnya KRI Nanggala 402 mengungkap berbagai pertanyaan tentang keselamatan dan keandalan kapal selam, serta menyoroti tantangan yang dihadapi oleh angkatan laut dalam menjalankan operasi laut yang kompleks.
-
Kapan KRI Nanggala (402) dinyatakan tenggelam? KRI Nanggala kemudian dinyatakan tenggelam pada Sabtu, 24 April 2021 oleh TNI AL setelah ditemukannya puing-puing yang diduga berasal dari kapal selam tersebut.
-
Dimana KRI Nanggala (402) hilang kontak? Pada 21 April 2021, Panglima Tentara Nasional Indonesia Marsekal Hadi Tjahjanto mengumumkan bahwa KRI Nanggala 402 telah gagal melaporkan statusnya setelah melakukan latihan penembakan torpedo di Laut Bali, sekitar 95 km (51 mil laut) di utara Pulau Bali.
-
Di mana kapal tenggelam itu ditemukan? Pada 2018, Departemen Penelitian Bawah Air Universitas Antalya menemukan bangkai kapal yang diperkirakan berasal dari tahun 1600 SM tersebut di lepas pantai barat Provinsi Antalya.
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
Menurut Dave, kurangnya anggaran ini berdampak terulang lagi peristiwa kecelakaan anggota TNI. Ia pun mendorong perlu ditinjau kembali operasional operasi militer. Diduga memang ada masalah di anggaran.
"Ada anggarannya cuma anggaran berapa, kebutuhan berapa juga operasional tuntutan melakukan pelatihan besar ya memang tidak menutupi, masih jauh dari kebutuhan basic. Akibatnya beberapa kali terjadi peristiwa seperti ini. Harus ditinjau ulang SOPnya daripada operasi militer TNI," jelas politikus Golkar ini.
Lebih lanjut, Dave menduga pemotongan anggaran pertahanan juga berdampak. Sejak Pandemi Covid-19, sejumlah anggaran kementerian/lembaga dipotong dan dipusatkan untuk penanganan pandemi.
"Sekarang pemerintah, ekonomi global sedang menurun dampak kepada pendapatan pemerintah sekarang, dana pemerintah banyak digenjot habis untuk penanganan covid. Jadi memang semua saling berkaitan," katanya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tragedi tenggelamnya KRI Nanggala 402 mengungkap berbagai pertanyaan tentang keselamatan dan keandalan kapal selam.
Baca SelengkapnyaPemberian tanda kehormatan ke tunggul KRI Nanggala-402 tersebut dilakukan di atas KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat (RJW-992), Sabtu (28/9/2024)
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo mengkritik pembelian alutsista bekas dan kebijakan Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan saat Debat Capres.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI pun langsung menyematkan Brevet Kehormatan Hiu Kencana di dada sebelah kanan Jokowi.
Baca SelengkapnyaPerbaikan mesin kapal hibah itu akan dilakukan langsung di Korea Selatan.
Baca SelengkapnyaKM Sanjaya 86 mengangkut 16 anak buah kapal. Petugas SAR masih melakukan pencarian.
Baca SelengkapnyaSyarif mengatakan, alutsista memang menjadi perhatian Komisi I DPR.
Baca SelengkapnyaAli menyampaikan Prabowo berencana melakukan kerja sama pengadaan kapal selam dengan Perancis.
Baca Selengkapnyapembicaraan itu berlangsung di sela-sela rapat terbatas (ratas) bersama Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (5/8)
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Komisi III Ahmad Sahroni meminta agar pesawat tersebut digunakan sebaik-baiknya dalam menjalankan tugas kepolisian.
Baca SelengkapnyaDesain interior di dalamnya begitu apik. Tak ketinggalan, ada teknologi canggih yang digunakan.
Baca Selengkapnya