Lagi kejar biawak, Ali David tenggelam di Sungai Opak
Merdeka.com - Gara-gara mengejar biawak, Ali David (23) tenggelam di Sungai Opak, Bantul, DIY, Senin (27/3). Ali yang merupakan warga Dusun Srayu, Desa Canden, Kecamatan Jetis, Bantul ini terpeleset saat mengejar biawak di atas dam dan jatuh ke sungai.
Salah seorang saksi mata yaitu adik korban, Jatmiko menjelaskan, korban dan dirinya sekira pukul 13.30 WIB melihat seekor biawak di Bendungan Tegal. Korban pun mengejar biawak tersebut. Naas, saat mengejar biawak, korban terpeleset dan jatuh ke sungai.
"Saya mencoba menolong kakak tapi keburu jatuh ke sungai. Kemudian saya minta tolong ke penjaga dam dan warga sekitar," ujar Jatmiko, Senin (27/3).
-
Bagaimana tim SAR menemukan korban? Seorang pendaki belum ditemukan. pencariannya akan dilanjutkan hari ini dengan menurunkan 50 tim gabungan untuk menyisir lokasi yang belum ditelusuri kemarin.
-
Siapa yang menemukan korban? Penemuan berawal saat dua saksi hendak mengantar cabe ke pasar dengan mengendarai mobil.
-
Kapan korban ditemukan? Korban tergantung tali nilon warna biru yang ikatkan ke tiang penahan atap tenda terbuat dari besi ukuran 2x4 cm, Kamis (3/10) dini hari.
-
Dimana Tim SAR Parangtritis bertugas? Arif Nugraha, Koordinator Satlinmas Rescue Pantai Parangtritis, berbagi pengalaman saat bertugas menjaga kawasan tempat wisata itu.
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
Sayangnya, saat warga dan penjaga dam datang ke lokasi, Ali sudah hilang karena hanyut terbawa arus Sungai Opak. Penjaga dam pun kemudian melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian.
Tak lama berselang petugas dari Polair dan SAR Bantul segera datang ke lokasi. Petugas gabungan pun segera melakukan pencarian terhadap korban.
Namun usaha pencarian yang dilakukan petugas gabungan hingga Senin (27/3) malam belum berhasil membuahkan hasil. Petugas gabungan ini pun menghentikan sementara pencarian korban.
"Sampai pukul 19.00 WIB korban belum berhasil ditemukan. Sementara proses pencarian terhadap korban dihentikan. Pencarian akan dilanjutkan kembali besok pagi. Harapannya korban bisa segera ditemukan," pungkas Komandan SAR Pantai Parangtritis, Ali Joko Sutanto.
(mdk/hrs)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Memasuki hari kedua pecarian, tim sudah melibat TNI dan Polri.
Baca SelengkapnyaViral video seekor buaya mengantar jasad manusia di Sungai Cilemer, Pandeglang, Banten.
Baca SelengkapnyaBeberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca SelengkapnyaKedua jenazah ditemukan tak jauh dari bendungan PT Wampu Electric Power (WEP)di Desa Rih Tengah, Kecamatan Kutabuluh, Karo.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, korban bersama anaknya. Melihat ayahnya diterkam buaya, anak korban langsung pergi melapor dan mencari bantuan kepada warga.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi nelayan dari dermaga yang berada di Kecamatan Tegalbuleud ini membutuhkan waktu yang cukup lama yakni dari pagi dan baru selesai sore.
Baca SelengkapnyaNasib nahas menimpa seorang nelayan di Indragiri Hilir yang hilang setelah tersambar petir saat menangkap ikan di sungai.
Baca SelengkapnyaPara korban diketahui sedang melakukan pengobatan alternatif, dengan cara mandi di danau tersebut.
Baca SelengkapnyaPolisi masih memeriksa saksi dan mengidentifikasi identitas korban temuan 7 jenazah mengambang di Kali Bekasi yang menggegerkan warga.
Baca SelengkapnyaKedua korban saat ini dibawa ke RS Polri Kramat Jati.
Baca SelengkapnyaDokter tersebut hilang setelah perahu yang digunakan untuk memancing ikan terbalik dihantam gelombang
Baca SelengkapnyaKM Lebanon tenggelam akibat dihantam ombak besar. Sebanyak 19 penumpang dilaporkan selamat setelah ditolong nelayan setempat.
Baca Selengkapnya