LAPAN: Pecahan roket Amerika yang jatuh di Sumenep tidak berbahaya
Merdeka.com - Pecahan roket milik Amerika yang jatuh di Sumenep, Jawa Timur dipastikan tidak berbahaya. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin menyebut tidak ada bahan berbahaya, atau radio aktif dalam pecahan yang nyasar ke timur Pulau Jawa itu.
"Kalau objek bekas roket tidak berbahaya, Kecuali apakah mengidentifikasi ada bekas bahan bakar kemudian beracun," kata Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin di Kantor LAPAN, Pasteur, Bandung, Jumat (7/10).
Jika benda yang jatuh adalah pecahan dari satelit, kata dia, itu tentu sangat berbahaya. Karena satelit yang diluncurkan memiliki radio aktif cukup tinggi. "Tapi ini pecahan roket, tapi setelah diidentifikasi, kemudian aman-aman saja," ujarnya.
-
Apa yang jatuh di wilayah permukiman? Sebuah bagian dari roket yang diduga berasal dari roket Long March/Changzheng 2C milik Tiongkok terlihat jatuh ke wilayah permukiman warga di barat daya Tiongkok pada hari Sabtu (22/6).
-
Bagaimana roket China jatuh? Peristiwa tersebut direkam dalam beberapa video yang diunggah ke berbagai media sosial.
-
Di mana roket China jatuh? Sebuah bagian dari roket yang diduga berasal dari roket Long March/Changzheng 2C milik Tiongkok terlihat jatuh ke wilayah permukiman warga di barat daya Tiongkok pada hari Sabtu (22/6).
-
Apa yang ditemukan di lokasi peluncuran roket? Saat dilakukan persiapan untuk melakukan uji coba mengirim roket kecil, nampak terlihat adanya kuarsa mengkilap dan batu granit raksasa.
-
Apa yang jatuh dari Stasiun Luar Angkasa? Menurut laporan The Guardian, Selasa (14/11), objek ini terjadi ketika dua astronot perempuan NASA yakni Jasmin Moghbeli dan Loral O’Hara sedang melakukan spacewalk atau berjalan di luar stasiun luar angkasa (ISS) pada 1 November lalu. Kala itu mereka memiliki agenda untuk melakukan perbaikan pada perangkat solar panel ISS melacak Matahari secara terus-menerus. Nah pada saat itu, salah satu tas peralatan mereka tidak sengaja terlepas.
-
Dimana benda luar angkasa itu jatuh? Mengutip dari IFLScience dan BBC, Selasa (23/4), NASA mengatakan bahwa benda yang jatuh di rumah Otero merupakan bagian dari penyangga yang berasal dari peralatan pendukung penerbangan NASA.
Kepingan roket berjenis Falcon 9 R/B milik Amerika Serikat tersebut diluncurkan Jepang pada 14 Agustus lalu. Tapi dalam perjalanannya atau sudah di ketinggian di atas 10 ribu kilometer dari daratan, roket tersebut mengalami hambatan atmosfer. Kemudian benda tersebut jatuh dan mendarat di Indonesia pada Senin 26 September 2016.
Pendaratan benda seperti dus besar itu menimpa kandang warga hingga menewaskan kambing milik warga. Ada empat benda yang jatuh di Sumenep.
Menurut Peneliti Matahari dan Antariksa LAPAN Rhorom Priatikanto, benda tersebut tiga adalah tangki bertekanan dibungkus. "Bahannya di dalamnya logam komposit dibungkus berserat karbon. Fungsinya untuk menampung helium untuk mengatur liquid oksigen yang ada di roket," ujarnya. Benda tersebut saat terjatuh mengeluarkan percikan panas. "Itu bisa mencapai 1000 derajat celcius."
Dan item kedua, benda tersebut adalah panel kelistrikan yang mengontrol tabung. "Itu memang sistem kontrol. Kira-kira satu tangki 80-100 kg. Yang kecil (panel kelistrikan) itu lima kilogram," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut LAPAN resmi memberikan pecahan benda pada Ryan Wiltshire, Direktur Komersial Sales, SpaceX. Benda tersebut akan dikembalikan ke negara asalnya Amerika. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ledakan diduga bersumber dari sisa temuan bahan ledakan yang akan dimusnahkan.
Baca SelengkapnyaKapendam mengatakan apabila dalam insiden ini ada unsur dari kelalaian maka seharusnya ada korban jiwa.
Baca SelengkapnyaPara korban langsung dievakuasi warga ke rumah sakit dan kini masih perawatan.
Baca SelengkapnyaPeristiwa terjadi pada Jumat dinihari pukul 01.00 WIB, di Dusun Talang Sindang, Kecamatan Bandar Negeri Suoh.
Baca SelengkapnyaPangdam Jaya Mayjen TNI Mohamad Hasan menegaskan gudang munisi daerah (Gudmurad) di Bogor sudah didesain untuk menampung amunisi kedaluwarsa.
Baca SelengkapnyaNamun demikian, Panglima TNI belum dapat merinci berapa banyak rumah warga yang terdampak insiden tersebut.
Baca SelengkapnyaLebih kurang terdapat 160 ribu jenis munisi maupun bahan peledak yang ada di gudang itu.
Baca SelengkapnyaDua brimob dikabarkan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim usai ledakan di Markas Gegana Satbrimob.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah fakta meteor terbesar yang jatuh sepanjang sejarah Indonesia.
Baca SelengkapnyaPenyebab kebakaran tersebut diduga di faktor usia munisi yang telah berusia 10 tahun lebih menjadi lebih berbahaya.
Baca SelengkapnyaSebuah granat latihan ditemukan di sepatu warga di Garut
Baca SelengkapnyaPanglima TNI mengatakan, ada 65 ton amunisi kedaluwarsa di gudang amunisi milik Kodam Jaya yang meledak hingga menyabkan kebakaran.
Baca Selengkapnya