Ledakan Polsek Astana Anyar, Polisi Sita 23 Barang Bukti di Antaranya Proyektil Bom
Merdeka.com - Pihak kepolisian sudah memastikan peledak yang digunakan Agus Sujatno saat beraksi di Mapolsek Astana Anyar adalah bom rakitan. Penyelidikan terhadap kasus ini masih terus berlanjut, di antaranya memeriksa belasan saksi, termasuk dari unsur keluarga.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, pelaku membawa dua bom yang dibungkus tas.
"Bom yang digunakan jenis bom panci yang daya ledaknya mengakibatkan sebagian bangunan polsek Astana Anyar mengalami kerusakan dan akibatnya juga selain kerusakan benda juga mengakibatkan 11 orang korban," ucap dia di Mapolrestabes Bandung, Kamis (8/12).
-
Siapa saja yang diperiksa polisi? Hari ini, tiga saksi diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, Jumat (23/2).
-
Siapa saja yang menjadi tersangka? Chandrika Chika dan lima orang rekannya telah resmi dijadikan tersangka dalam kasus penyalahgunaan narkoba.
-
Siapa yang terlibat dalam peristiwa ini? 'Kami memanggil pihak keluarga pengendara sepeda motor yang pura-pura kesurupan untuk dimintai keterangan,' ucap dia.
-
Siapa yang terlibat? Konflik pribadi adalah konflik yang melibatkan satu individu dengan individu lainnya.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Siapa yang diperiksa oleh KPK? Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej rampung menjalani pemeriksaan penyidik KPK, Senin (4/12).
"Korbannya 1 anggota polsek meninggal, 9 luka dan 1 masyarakat mengalami luka. Barang bukti secara lengkap sementara dikumpulkan ada 23 jenis," jelas dia.
Adapun 23 jenis barang bukti tersebut di antaranya proyektil bom, paku, motor, senjata tajam dan kertas berisi kritik terhadap RKUHP.
Selain itu, belasan saksi sudah diperiksa. Mayoritas saksi adalah anggota polisi yang bertugas di Mapolsek Astana Anyar hingga ada beberapa anggota keluarga pelaku.
"Kami meminta keterangan 18 orang saksi, 6 anggota Polsek Astana Anyar, 9 masyarakat, dan 3 keluarga pelaku. 3 keluarga pelaku dimintai keterangan terkiat peristiwa bom bunuh diri tersebut, tentunya bila keluarga (pelaku) tidak ada keterlibatan tentu akan dikembalikan," jelas dia.
Dua Bom, Satu yang Meledak
Di tempat yang sama, Komandan Satuan Brimob Polda Jabar, Kombes Pol. Yuri Karsono mengatakan pelaku Agus membawa dua buah bom di dalam tas. Namun, yang meledak hanya satu bom.
"Jenis bom meledak rakitan dalam bentuk panci. Di dalamnya ada Paku, baterai, kita dapati residu TATP. Daya ledaknya lagi mengkaji itu," jelas dia.
"Kemudian, bom ini dibawa tersangka dalam dua tempat dimasukan ke dalam ransel disimpan di depan dan belakang. Yang meledak komponen bom di belakang, tidak (meledak) bersamaan tetapi terpental," ia melanjutkan.
Satu bom yang tak sempat meledak itu langsung diamankan dan diledakkan secara disposal. Rangkaian penyelidikan lainnya masih berlangsung dan akan disampaikan setelah semua informasi terhimpun.
Direskrimum Polda Jabar, Kombes Pol K. Yani Sudarto menambahkan pemeriksaan terhadap keluarga pelaku masih berlangsung.
"Penyidik masuh menggali keterkaitan pihak keluarga dengan tersangka bom bunuh diri,” pungkasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Usut punya usut, titik ledakan berada di gudang penyimpanan barang bukti Gegana Polda Jatim
Baca SelengkapnyaLedakan diduga berasal dari sisa temuan bahan peledak yang belum dimusnahkan.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya memerika 10 warga sipil terkait kasus 7 mayat remaja laki-laki di Kali Bekasi.
Baca Selengkapnya