LPSK se-ASEAN berkumpul di Bali, bahas SOP penangan korban terorisme
Merdeka.com - Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) se-ASEAN berkumpul di Bali. Mereka akan membahas Standard Operating Procedure (SOP) jaringan kerja sama perlindungan saksi dan korban di negara-negara kawasan Asia Tenggara.
Pertemuan ini, dihadiri puluhan perwakilan negara di Asia Tenggara, juga dari Australia dan Papua Nugini. Ketua LPSK, Abdul Haris Semendawai, menyampaikan sejak tahun 2014, institusi penanggung jawab aktivitas perlindungan saksi dan korban di kawasan negara-negara Asia Tenggara, telah bersepakat membentuk forum kerjasama dalam wadah jaringan lembaga perlindungan saksi se Asia Tenggara.
Selanjutnya, setiap tahunnya akan dilakukan pertemuan tahunnya untuk membahas berbagai isu yang menonjol terkait dengan aksi dan program perlindungan serta pemenuhan hak-hak saksi dan korban tindak pidana. Untuk tahun 2018 ini, pertemuan difokuskan pada tema kerjasama antara negara dalam penanganan korban tindak pindana terorisme.
-
Bagaimana cara mencegah terorisme di Indonesia? Di Hari Peringatan dan Penghargaan Korban terorisme ini, Anda bisa membagikan cara mencegah radikalisme di media sosial. Hal ini penting dilakukan agar tindakan terorisme bisa diminimalisir atau dihilangkan.
-
Siapa yang terkena dampak terorisme di Indonesia? Di Indonesia, aksi terorisme telah menyebabkan banyak kerugian dan korban. Mereka menjadi korban terorisme mengalami disabilitas seumur hidupnya, bahkan tak sedikit juga yang harus meregang nyawa.
-
Siapa yang berperan penting dalam mencegah terorisme di Indonesia? Ary mengatakan tantangan tersebut semakin kompleks dengan adanya bonus demografi 2045. Hal itu, ucapnya, menjadi salah satu tugas utama BNPT.
-
Kenapa Indonesia sering alami bencana alam? Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng dunia yaitu lempeng Eurasia, lempeng Pasifik, dan lempeng Australia yang bergerak saling menumbuk.
-
Apa yang terjadi di Indonesia? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan dalam sepekan ke depan hampir seluruh wilayah di Indonesia akan dilanda suhu panas.
-
Siapa yang mengalaminya di Indonesia? Riskesdas 2018, menunjukkan lebih dari 19 juta penduduk berusia di atas 15 tahun mengalami gangguan mental emosional.
"Tema ini dipilih karena terorisme saat ini dan ke depan menjadi isu penting, yang tidak hanya terjadi di negara tertentu, namun dimungkinkan juga terjadi di negara kawasan Asia Tenggara," ucap Abdul Haris Semendawai.
Semendawai juga mengungkapkan, Indonesia merupakan negara yang memiliki sejarah menghadapi serangan terorisme. Beberapa kali serangan terorisme terjadi negeri ini. Salah satunya di Bali pada tahun 2003, bom Thamrin dan Kampung Melayu di Jakarta dan tempat lainnya. Sehingga, dirasa perlu Indonesia menyiapkan aturan dan lembaga untuk membantu korban teroris.
Selain itu, karena kejahatan terorisme itu terjadi juga di berbagai negara. Maka harus bergandengan dengan negara lain terkait penganan korban teroris ini.
"Ada yang menjadi korban terorisme itu orang Indonesia dan ada dari negara lain. Kita tahu setiap serangan teroris itu banyak menimbulkan. Banyak yang meninggal, luka-luka, kehilangan pekerjaan bahkan ada yang difabel. Itu penanganannya tidak bisa dilakukan sendiri oleh satu negara. Karena ini kejahatan yang luar biasa dan lintas negara," ujar Semendawai.
Selain itu Semendawai juga memberikan penjelasan, bahwa di tahun ini, tema-nya memang memfokuskan kepada penanganan terhadap korban terorisme. Karena menurutnya, masih banyak korban terorisme yang tidak mendapatkan hak-nya sesuai Undang-undang.
"Kita fokuskan penanganan terhadap korban teroris, supaya korban teroris ini lebih mendapatkan haknya. Kita ketahui para korban juga banyak yang haknya belum didapat sesuai Undang-undang. Karena itu, kita melihat ini penting untuk disuarakan," ujarnya.
"Karena pemenuhan hak korban ini tidak bisa ditangani oleh satu lembaga saja. Maka itu, di dalam negeri kita bergandengan dengan BNPT dan jaringan Internasional dari Kementerian Luar Negeri untuk mendukung kegiatan-kegiatan ini," tutup Semendawai.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah memprioritaskan penanganan penyintas bukan hanya dari aspek fisik, melainkan juga psikis dan keberlanjutan finansial.
Baca SelengkapnyaAksi terorisme memberi dampak buruk, maka setiap 21 Agustus ditetapkan Hari Peringatan dan Penghargaan Korban Terorisme
Baca SelengkapnyaDi sisi lain, Sigit menekankan, salah satu deklarasi yang diinisiasi Indonesia
Baca SelengkapnyaSigit menyebut bahwa ada kelompok yang terafiliasi dengan teroris menumpang aksi saat terjadi perbedaan pendapa
Baca SelengkapnyaKasus kekerasan seksual di Indonesia hingga saat ini masih marak di lingkungan masyarakat maupun lingkungan pendidikan
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data UPT PPA Bali mencatat ada 154 kasus kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak sepanjang tahun 2023.
Baca SelengkapnyaTactical Floor Game digelar di GOR Yudomo Denpasar
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, dengan kemajuan teknologi saat ini kejahatan lintas negara berkembang semakin masif dan cara-caranya semakin kompleks.
Baca SelengkapnyaAgenda tahunan APA Meeting itu mempertemukan otoritas dan operator pelabuhan dari 9 negara.
Baca SelengkapnyaAMMTC ke-17 diharapkan menjadi platform bagi negara-negara ASEAN untuk mengevaluasi kemajuan dan kolaborasi dalam mengatasi tantangan.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono terjunkan pasukan elite TNI guna mengawal pagelaran KTT ASEAN ke-43 pada 5-7 September 2023 nanti di Jakarta.
Baca SelengkapnyaDalam persidangan ini dibahas isu-isu sosial ekonomi di kawasan perbatasan Indonesia-Malaysia.
Baca Selengkapnya