Luhut tegaskan Indonesia tak akui klaim China di Laut China Selatan
Merdeka.com - Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan menegaskan pemerintah tidak mengakui nine dashed line atau garis putus-putus menunjukkan klaim China terkait wilayah traditional fishing area nelayannya. Pernyataan ini terkait sengketa Laut China Selatan.
"Kita tidak akui nine Dash Line itu," kata Luhut di DPP Perindo, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin (13/6).
Luhut juga memastikan pemerintah mengupayakan adanya kebebasan bernavigasi di kawasan yang dianggap sebagai area pencarian ikan tradisional oleh China. "(Kita) tidak mau power projection di situ. Kita juga harus ada freedom of navigation," ucap dia.
-
Siapa yang prihatin tentang konflik Laut China Selatan? Para menteri luar negeri di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) pada Sabtu, 30 Desember 2023 menyatakan keprihatinan mereka atas meningkatnya ketegangan di Laut China Selatan.
-
Kenapa Jokowi membahas Laut China Selatan? Jokowi mengatakan dirinya akan membahas upaya meredakan ketegangan di Laut China Selatan.
-
Kenapa Laut Cina Selatan menjadi sorotan dunia? Teritorial LCS merupakan kawasan perairan yang menjadi sorotan tidak hanya di level Asia, namun juga dunia khususnya negara-negara Barat yang memiliki kepentingan ekonomi dan keamanan.
-
Apa yang ditemukan di Laut China Selatan? Dua kapal ini berasal dari masa Dinasti Ming, yang berkuasa di China dari tahun 1368-1644. Dua bangkai kapal kuno ditemukan di kedalaman sekitar 1.500 meter di Laut China Selatan.
-
Kapan putusan sengketa Pilpres 2024 diumumkan? Adapun pengucapan putusan atau ketetapan dari seluruh proses PHPU Pilpres 2024 dijadwalkan 22 April 2024.
-
Dimana MK akan membacakan putusan sengketa? Informasi sidang sudah ada di jadwal mk.id,' jelas dia.
Sengketa Laut China Selatan akan diputuskan pada Mahkamah Arbitrase Internasional yang akan digelar di Den Haag, Belanda bulan depan. Filipina mengajukan tuntutan ini setelah ada wilayahnya yang diklaim Beijing. Indonesia sebagai bagian dari ASEAN menyatakan sikap untuk mendukung putusan Arbitrase International tersebut.
Pada nine dashed line Indonesia memang tidak terlibat langsung. Namun, jelas Indonesia tidak tinggal diam seiring ditemukannya banyak nelayan China kepergok menangkap ikan wilayah di Natuna.
"Menurut saya indikasi pertama ketika diproses memang ada protes pemerintah China dan bilang nelayan mereka berhak melaut di sana karena masih di wilayah tradisional mereka," kata Hikmahanto Juwana, Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia dalam Seminar Nasional tentang klaim 9 dashed line China di Jakarta.
Hikmahanto juga melihat adanya tumpang tindih di sembilan garis tersebut. "Ini menunjukkan seolah-olah ada tumpang tindih 9 garis itu dengan ZEE kita, ada peta yang menandakan tempat-tempat yang boleh dipancing ikannya. Natuna masuk ke dalam, ini yang jadi masalah dengan kita," tuturnya.
Menurutnya, masalah ini bisa diselesaikan dengan menunggu Arbitrase Internasional, sebagai langkah yang bisa diambil oleh pemerintah.
"Pemerintah harus menunggu putusan Abritase Internasional dari Filipina. Ini akan berdampak pada Indonesia. Pemerintah harus tegas terhadap ZEE di Natuna, ini bukan masalah kedaulatan, namun lebih kepada hak berdaulat yang bermasalah," pungkasnya. (mdk/ang)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasal menilai Presiden Prabowo berupaya mencegah segala bentuk pertikaian di kawasan, dengan tetap menjunjung tinggi Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS).
Baca SelengkapnyaMahfud menilai, kesepakatan Prabowo dan Xi Jinping bisa menjadi masalah baru di kawasa
Baca SelengkapnyaTerkait masalah Laut China Selatan, pihak pemerintah China membantah pernyataan Kemenhan AS.
Baca SelengkapnyaIsrael mencaplok dan menjajah wilayah Palestina sejak 1948.
Baca Selengkapnya"Perlu kehati-hatian dalam menangani konflik dan menyikapi dinamika situasi yang berkembang," kata Menko Polhukam
Baca SelengkapnyaSejumlah pengamat mengkhawatirkan kerja sama Indonesia-China dalam sektor maritim di Laut China Selatan.
Baca SelengkapnyaTema debat berkaitan dengan pertahanan, keamanan, hubungan internasional dan geopolitik.
Baca SelengkapnyaPeristiwa pengusiran ini terjadi di Laut Natuna Utara, pada Senin (21/10).
Baca SelengkapnyaMenko Luhut sebut hubungan Indonesia dan China makin harmonis dibawah kepemimpinan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaMenurut Luhut, saat ini Indonesia menentukan harga nikel dunia hingga membuat Australia marah
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Filipina.
Baca SelengkapnyaMeski begitu, Mendag Zulkifli mengaku tak meresnpons serius ungkapan tersebut. Dia hanya mengamini kalau Indonesia kelak akan menjadi negara besar.
Baca Selengkapnya