Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Luhut tegaskan Indonesia tak akui klaim China di Laut China Selatan

Luhut tegaskan Indonesia tak akui klaim China di Laut China Selatan Sengketa Laut China Selatan. ©wikipedia.com

Merdeka.com - Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan menegaskan pemerintah tidak mengakui nine dashed line atau garis putus-putus menunjukkan klaim China terkait wilayah traditional fishing area nelayannya. Pernyataan ini terkait sengketa Laut China Selatan.

"Kita tidak akui nine Dash Line itu," kata Luhut di DPP Perindo, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin (13/6).

Luhut juga memastikan pemerintah mengupayakan adanya kebebasan bernavigasi di kawasan yang dianggap sebagai area pencarian ikan tradisional oleh China. "(Kita) tidak mau power projection di situ. Kita juga harus ada freedom of navigation," ucap dia.

Sengketa Laut China Selatan akan diputuskan pada Mahkamah Arbitrase Internasional yang akan digelar di Den Haag, Belanda bulan depan. Filipina mengajukan tuntutan ini setelah ada wilayahnya yang diklaim Beijing. Indonesia sebagai bagian dari ASEAN menyatakan sikap untuk mendukung putusan Arbitrase International tersebut.

Pada nine dashed line Indonesia memang tidak terlibat langsung. Namun, jelas Indonesia tidak tinggal diam seiring ditemukannya banyak nelayan China kepergok menangkap ikan wilayah di Natuna.

"Menurut saya indikasi pertama ketika diproses memang ada protes pemerintah China dan bilang nelayan mereka berhak melaut di sana karena masih di wilayah tradisional mereka," kata Hikmahanto Juwana, Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia dalam Seminar Nasional tentang klaim 9 dashed line China di Jakarta.

Hikmahanto juga melihat adanya tumpang tindih di sembilan garis tersebut. "Ini menunjukkan seolah-olah ada tumpang tindih 9 garis itu dengan ZEE kita, ada peta yang menandakan tempat-tempat yang boleh dipancing ikannya. Natuna masuk ke dalam, ini yang jadi masalah dengan kita," tuturnya.

Menurutnya, masalah ini bisa diselesaikan dengan menunggu Arbitrase Internasional, sebagai langkah yang bisa diambil oleh pemerintah.

"Pemerintah harus menunggu putusan Abritase Internasional dari Filipina. Ini akan berdampak pada Indonesia. Pemerintah harus tegas terhadap ZEE di Natuna, ini bukan masalah kedaulatan, namun lebih kepada hak berdaulat yang bermasalah," pungkasnya. (mdk/ang)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kasal soal Kerja Sama Maritim dengan China: Kita Jaga Stabilitas Keamanan dan Perdamaian di Kawasan
Kasal soal Kerja Sama Maritim dengan China: Kita Jaga Stabilitas Keamanan dan Perdamaian di Kawasan

Kasal menilai Presiden Prabowo berupaya mencegah segala bentuk pertikaian di kawasan, dengan tetap menjunjung tinggi Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS).

Baca Selengkapnya
VIDEO: Mahfud Sebut Kesepakatan Prabowo Xi Jinping Singgung Laut China Selatan
VIDEO: Mahfud Sebut Kesepakatan Prabowo Xi Jinping Singgung Laut China Selatan "Jadi Masalah Baru"

Mahfud menilai, kesepakatan Prabowo dan Xi Jinping bisa menjadi masalah baru di kawasa

Baca Selengkapnya
Namanya Terseret Klaim Laut Cina Selatan AS & Tiongkok, Begini Reaksi Prabowo Subianto
Namanya Terseret Klaim Laut Cina Selatan AS & Tiongkok, Begini Reaksi Prabowo Subianto

Terkait masalah Laut China Selatan, pihak pemerintah China membantah pernyataan Kemenhan AS.

Baca Selengkapnya
Ini yang Bakal Dilakukan Indonesia agar Israel Bisa Dihukum di Mahkamah Internasional karena Penjajahan di Palestina
Ini yang Bakal Dilakukan Indonesia agar Israel Bisa Dihukum di Mahkamah Internasional karena Penjajahan di Palestina

Israel mencaplok dan menjajah wilayah Palestina sejak 1948.

Baca Selengkapnya
Menko Polhukam: Perlu Hati-hati Menangani Konflik Laut China Selatan
Menko Polhukam: Perlu Hati-hati Menangani Konflik Laut China Selatan

"Perlu kehati-hatian dalam menangani konflik dan menyikapi dinamika situasi yang berkembang," kata Menko Polhukam

Baca Selengkapnya
Kerja Sama Maritim Prabowo dengan China Dinilai Bahayakan Isu Natuna di Laut China Selatan, Ini Jawaban Kemlu
Kerja Sama Maritim Prabowo dengan China Dinilai Bahayakan Isu Natuna di Laut China Selatan, Ini Jawaban Kemlu

Sejumlah pengamat mengkhawatirkan kerja sama Indonesia-China dalam sektor maritim di Laut China Selatan.

Baca Selengkapnya
Soal Konflik Laut China Selatan, Anies Soroti Ganjar Tak Singgung ASEAN
Soal Konflik Laut China Selatan, Anies Soroti Ganjar Tak Singgung ASEAN

Tema debat berkaitan dengan pertahanan, keamanan, hubungan internasional dan geopolitik.

Baca Selengkapnya
Kapal Coast Guard China Ganggu Kerja Pertamina di Laut Natuna, Langsung Kabur Usai Dipukul Mundur
Kapal Coast Guard China Ganggu Kerja Pertamina di Laut Natuna, Langsung Kabur Usai Dipukul Mundur

Peristiwa pengusiran ini terjadi di Laut Natuna Utara, pada Senin (21/10).

Baca Selengkapnya
Luhut Jamin, Dibawah Prabowo-Gibran Hubungan Indonesia China Makin Mesra Lewat Kerja Sama Ini
Luhut Jamin, Dibawah Prabowo-Gibran Hubungan Indonesia China Makin Mesra Lewat Kerja Sama Ini

Menko Luhut sebut hubungan Indonesia dan China makin harmonis dibawah kepemimpinan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Bangga Luhut di DPR
VIDEO: Bangga Luhut di DPR "Indonesia Tentukan Harga Nikel Dunia, Australia Marah"

Menurut Luhut, saat ini Indonesia menentukan harga nikel dunia hingga membuat Australia marah

Baca Selengkapnya
Ke Filipina, Jokowi Bertemu Presiden Marcos Bahas Konflik Laut China Selatan
Ke Filipina, Jokowi Bertemu Presiden Marcos Bahas Konflik Laut China Selatan

Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Filipina.

Baca Selengkapnya
Diam-Diam China Rayu Indonesia agar Tak Turuti Kebijakan Perdagangan Negara Barat
Diam-Diam China Rayu Indonesia agar Tak Turuti Kebijakan Perdagangan Negara Barat

Meski begitu, Mendag Zulkifli mengaku tak meresnpons serius ungkapan tersebut. Dia hanya mengamini kalau Indonesia kelak akan menjadi negara besar.

Baca Selengkapnya