Mahasiswa asal Cakung ditemukan bersimbah darah di Karanganyar
Merdeka.com - Sesosok mayat laki-laki dewasa bersimbah darah ditemukan terletak di Jalan Desa Sringin, Kecamatan Jumantono, Kabupaten Karanganyar, Senin (3/9) malam. Melalui alat mambis INAFIS, diketahui korban bernama Wartanan (24), seorang mahasiswa asal Cakung Jakarta Timur.
Informasi yang dihimpun di Kepolisian menyebutkan, mayat korban ditemukan tergeletak sekitar pukul 20.30 WIB. Warga kemudian melaporkan penemuan tersebut ke Polsek Jumantono. Tak lama kemudian, petugas dipimpin Kapolsek Jumantono, Kanitreskrim dan sejumlah anggota serta Unit Laka serta bidan Puskesmas Jumantono mendatangi lokasi kejadian.
Berdasarkan hasil pemeriksaan medis sementara, terdapat luka di bagian kepala. Tidak terdapat luka memar dan tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan. Dugaan sementara korban tewas akibat kecelakaan tabrak lari. Hal tersebut dikuatkan dengan beberapa pecahan bodi sepeda motor yang tertinggal di lokasi kejadian.
-
Mayat yang ditemukan itu siapa? 'Terhadap jenazah sudah teridentifikasi dan pengecekan formil oleh penyidik dan diketahui korban inisial N jenis kelamin perempuan dan tinggal di Kecamatan Cikupa,' kata Kasat Reskrim Polres Kota Tangerang Kompol Arief Nazarudin dikonfirmasi, Selasa (12/11).
-
Dimana mayat pria itu ditemukan? Kisah dimulai ketika mayat pria tersebut ditemukan di samping jalur kereta api di Sofia pada tanggal 3 September.
-
Siapa yang menemukan mayat itu? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
-
Di mana mayat tersebut ditemukan? Kerangka mayat terbungkus karung goni ditemukan oleh para pekerja bangunan di Kawasan Jalan Simpang Galunggung Kota Malang.
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
Kanitlaka Polres Karanganyar Ipda Sutarno membenarkan peristiwa tersebut. Berdasarkan kesaksian warga, korban pada awalnya berjalan tanpa alas kaki dari arah timur ke arah barat sambil tersenyum. Tak lama kemudian seorang warga lainnya menemukan korban dalam kondisi kepala bagian belakang bersimbah darah.
"Kami sudah menghubungi keluarga korban. Mereka tidak menuntut apa-apa dan minta jenazah korban untuk dibawa pulang dan dimakamkan," ujar Sutarno saat dihubungi, Selasa (4/9) siang.
Terkait penyebab tewasnya korban, Sutarno belum bisa mengungkapkan. Kemungkinan merupakan korban tabrak lari pun belum diiyakan. Pasalnya ia mengaku sulit mencari bukti dan saksi yang bisa menjelaskan kejadian tersebut.
"Belum tentu juga korban tabrak lari, soalnya kondisinya sepi. Tidak ada saksi yang bisa menjelaskan dengan rinci," pungkas Sutarno.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mayat tanpa identitas itu memiliki ciri-ciri mengenakan kaos tangan pendek dan celana panjang warna hitam
Baca SelengkapnyaPengeroyokan terjadi di dekat stasiun KAI Pondok Ranji, Sabtu (23/9) dini hari.
Baca SelengkapnyaPada bagian belakang tubuhnya terdapat luka robek diduga akibat bacokan senjata tajam.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di lingkungan kampus pada Jumat (3/5) pukul 08.00 WIB.
Baca SelengkapnyaKorban pertama ditemukan oleh warga yang akan memancing belut.
Baca SelengkapnyaJenazah korban dibungkus dalam plastik hitam dan disimpan di bawah kasur.
Baca SelengkapnyaSeorang mahasiswa Muhammad Tirza Nugroho Hermawan (21) warga Jepara ditemukan tewas bersimbah darah di Jalan Kelud Raya Semarang, Selasa (17/9) pukul 03.00 wib.
Baca SelengkapnyaKanit Reskrim Polsek Duren Sawit AKP Indra Darmawan menerangkan, petugas saat itu sedang membersihkan saluran air.
Baca SelengkapnyaSeorang pria ditemukan tewas di kontrakan yang terletak di Jalan Jambu, Kecamatan Beji, Depok. Korban ditemukan tewas dengan luka sobek di leher.
Baca SelengkapnyaSaat ini proses identifikasi masih berlangsung oleh tim RS Cipto Mangunkusumo.
Baca SelengkapnyaKorban diduga meninggal akibat menerima kekerasan dari senior di lingkungan kampus pada Jumat (3/5) pagi.
Baca SelengkapnyaHeboh Warga Pondok Aren Cium Bau Busuk, Ternyata Ada Mayat dalam Toren Air
Baca Selengkapnya