Mahasiswa Unair ciptakan alat penurun kadar logam untuk kerang
Merdeka.com - Kelompok nelayan kerang yang berada di Desa Banjarkemuning, Kecamatan Sedati, Sidoarjo, Jawa Timur sangat terbantu dengan alat penghilang zat berbahaya dalam kerang temuan mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. Alat yang dinamakan Depuration Mini Machine Machine (PUMMACH) itu bertujuan untuk menurunkan kadar logam berat seperti timbal (Pb), cadmium (Cd) dan merkuri (Hg) pada kerang pasca panen.
"Ini sangat membantu bagi nelayan di sini, mereka mendapat pemahaman tentang pengelolaan kerang yang benar," kata Zainal Abidin, Kades Banjarkemuning, Kecamatan Sedati, Sidoarjo, Jatim, Senin (12/6).
Siapa sangka alat yang dirancang oleh 5 mahasiswa dari berbagai bidang jurusan yang di didik oleh Endang Dewi Masithah, Wakil Dekan I Fakultas Perikanan dan Kelautan Unair Surabaya itu begitu bermanfaat bagi nelayan kerang.
-
Bagaimana Pertamina kurangi emisi kapal? Strategi kedua adalah peremajaan armada sesuai ketentuan The International Convention for the Prevention of Pollution from Ships (MARPOL) dan Peraturan Menteri Perhubungan No. 29 Tahun 2014 tentang Penghentian Operasi Kapal Lambung.
-
Apa yang dilakukan alat sederhana itu? Alat sederhana itu tampak seperti sebuah besi panjang yang dibentuk seperti huruf U dan kemudian diberi semacam pegangan untuk dua tangan orang yang menggunakannya. Cara pakainya adalah alat tersebut dipegang dengan dua tangan dan kemudian seorang yang memegangnya hanya perlu berjalan di atas tanah yang dianggap memiliki sumber mata air. Jika ada sumber mata air yang mengalir di bawah tanah tersebut, maka alat sederhana itu akan bergerak naik ke atas untuk memberikan sinyal di bawah tanah terdapat mata air yang melimpah.
-
Bagaimana Pertamina menurunkan emisi karbon? Langkah tersebut menurut Nicke, sudah sesuai dari aspek lingkungan karena dapat menurunkan karbon emisi dan juga dapat menurunkan impor gasoline.
-
Pertamina tekan emisi dengan cara apa? Upaya yang dilakukan untuk pencegahan efek rumah kaca atau GHG antara lain; pemanfaatan biofuel untuk kapal-kapal PIS di mana 50% kapal yang dioperasikan sudah memanfaatkan Bio Fuel, pengoperasian kapal-kapal berteknologi dual fuel seperti Very Large Gas Carrier (VLGC) yang lebih ramah lingkungan, instalasi peralatan energy saving device di kapal-kapal, pemasangan solar panel, efisiensi operasional, serta upaya lainnya yang sesuai dan memenuhi sertifikasi Energy Efficiency Existing Ship Index (EEXI) dan Carbon Intensity Indicator (CII).
-
Mengapa tembaga digunakan? Diyakini tembaga digunakan karena sifat antimikrobanya untuk membantu mengawetkan jasad.
-
Bagaimana proses penelitian UGM mengolah batu bara rendah kalori? Peneliti dari Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, Ferian Anggara, mengatakan bahwa batu bara dengan nilai kalori rendah dapat memiliki nilai tambah dengan perlakuan proses grinding, oksidasi, dan ekstraksi sehingga bisa menghasilkan produk asam humat.
Kelima mahasiswa itu memiliki peran masing-masing untuk menyukseskan temuan alat itu. Oktavia Arini Zuhriastuti, misalnya, mahasiswa program Sarjana Budidaya Perairan yang juga sebagai ketua Kelompok itu melakukan penelitian terkait kondisi air.
Selain itu, empat anggota lainnya yang terdiri dari M Yazid Abdul Zalalil Amin, D3 jurusan Higiene Perusahaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Luqmanul Hakim, sarjana Pendidikan Dokter Gigi, Ria Setiawati, sarjana Pendidikan Dokter dan Abdul Hamid D3 jurusan Otomasi Sistem Instrumentasi itu memiliki peran masing-masing.
Oktavia Arini Zuhriastuti mengatakan alat itu dirancang dari berbagai komponen seperti kotak kontainer, pompa air, sinar UV, filter air, flow meter, pipa kran dan rak kontainer. "Itu dirangkai sedemikian rupa hingga menjadi alat ini," ucapnya.
Untuk pengoperasian alat ini, sambung Oktavia, pertama-tama dapat dilakukan pengecekan kran, itu dilakukan untuk memastikan jalur di luar aliran tertutup rapat dan tidak ada kebocoran.
Kemudian mengisi kontainer dengan air laut yang sudah diatur salinitas dan suhunya, lalu menyalakan semua komponen seperti sinar UV dan filter air. "Terakhir memasukkan kerang pasca panen kedalam rak kontainer. Jika langkah tersebut sudah dilakukan, maka proses depurasi sudah dimulai," ujarnya.
Depurasi itu bakal berlangsung selama 24 jam. Nantinya, secara otomatis ketika semua kerang itu diproses akan mengalami puasa sehingga akan melakukan proses ekskresi, di mana kerang akan mengeluarkan logam berat yang ada di dalam saluran pencernaannya.
"Kehidupan kerang di laut itu berada di bawah laut dan yang dikonsumsi mengandung zat-zat yang berbahaya. Jadi intinya, melalui alat ini kami ingin kerang yang disuguhkan kepada masyarakat layak dikonsumsi dan menyehatkan," jelas Oktavia usai memperaktikkan cara kerja alat tersebut. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Amorpho Coagulation Tech berhasil lolos Program Kreativitas Mahasiswa bidang Karsa Cipta dari Kementerian Pendidikan Kebudayan dan Pendidikan Tinggi pada 2023.
Baca SelengkapnyaAlat ini berukuran sebesar koper dan hemat daya listrik.
Baca SelengkapnyaSelain sampah plastik, bahan-bahan yang perlu disiapkan untuk membuat inovasi itu antara lain semen, pasir, dan oli.
Baca SelengkapnyaMahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Unversitas Gadjah Mada (FEB UGM) berhasil mengolah limbah cangkang kerang menjadi semen ramah lingkungan.
Baca SelengkapnyaMerebus air merupakan salah satu cara untuk memperoleh air minum bagi banyak masyarakat Indonesia. Bisakah cara ini menghilangkan mikroplastik di dalam air?
Baca SelengkapnyaKetua Kelompok Tani Desa Pakandangan Sangra, Kecamatan Bluto, mengatakan, hibah alat ini akan sangat bermanfaat bagi kelompoknya.
Baca SelengkapnyaTeknologi ekstraksi asam humat dikembangkan UGM bekerja sama dengan PT Bukit Asam.
Baca SelengkapnyaInovasi ini muncul karena permasalahan warga desa yang kurang efektif dalam mengelola limbah kotoran sapi
Baca SelengkapnyaDinas Perikanan Kabupaten Kutai Timur memberikan bantuan berupa mesin ketinting kepada kelompok nelayan di Kecamatan Teluk Pandan.
Baca SelengkapnyaBerawal dari materi Go Green Pertamina UMK Academy, Prasetyo merintis program pemanfaatan limbah kain dari Jamajama Project.
Baca SelengkapnyaMuryani mengolah limbah menjadi BBM terinspirasi dari menumpuknya sampah plastik.
Baca SelengkapnyaTeknologi yang dikembangkan berupa pengenalan cuaca, teknologi ulir filter (TUF) dan kristalisasi garam berbahan bakar briket rakyat.
Baca Selengkapnya