Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mahasiswa UNS Ciptakan Alat Pendeteksi Penebangan Liar

Mahasiswa UNS Ciptakan Alat Pendeteksi Penebangan Liar Ilustrasi penebangan liar. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menciptakan alat pendeteksi penebangan liar. Alat yang diberi nama Legator ini merupakan akronim dari Ilegal Logging Detecter.

Alat tersebut dirancang tiga mahasiswa, Alvin Ichwannur Ridho dan M. Maulana Yusuf dari Program Studi (Prodi) Teknik Elektro 2017 dan Farah Yuki Prasetyawati dari Prodi Pendidikan Fisika angkatan 2018. Mereka memanfaatkan Teknologi Long Range (Lora) sebagai teknologi utamanya.

Di bawah bimbingan dosen di Fakultas Teknik (FT) UNS, Agus Ramelan, inovasi ini berhasil lolos untuk mendapat pendanaan yang diberikan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia (RI) senilai Rp5 juta melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) tahun 2020.

Perwakilan tim, Alvin Ichwannur Ridho, menceritakan alat ini dibuat dengan tujuan untuk mendukung upaya pemerintah dalam pencegahan dan pemberantasan perusakan hutan yang tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 tahun 2013.

Selain itu, Alvin dan tim melihat jika penggunaan teknologi saat ini masih memiliki beberapa kelemahan seperti pengamatan yang tidak bisa dilakukan secara real time, faktor cuaca yang kerap menjadi kendala serta operator.

"Alasan ini yang membuat kita menciptakan Legator sebagai alat preventif dalam rangka menjaga hutan dari penebangan liar," ujar Alvin, Senin (28/9).

mahasiswa uns pencipta alat pendeteksi penebangan liar

Alvin menjelaskan, keunggulan dari Legator adalah, mampu menampilkan data secara real time. Alat ini juga ramah lingkungan, karena menggunakan sumber energi dari matahari serta mampu dioperasikan tanpa mempertimbangkan kondisi cuaca.

Alvin menambahkan, saat ini ia bersama tim tengah menyiapkan diri untuk monitoring dan evaluasi yang akan dilaksanakan pada awal Oktober nanti. Komunikasi intens dilakukan dengan pembimbing untuk mempersiapkan presentasi yang akan mereka bawakan.

"Agenda pada Oktober nanti menjadi momen penentu bagi tim yang telah mendapat pendanaan untuk diseleksi oleh panitia. Tim yang lolos seleksi akan memperoleh tiket untuk melangkah ke babak selanjutnya yaitu ke ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) 2020," jelasnya.

Ia berharap karya tim UNS itu bisa lolos masuk ke Pimnas. Sehingga alat yang mereka buat tersebut benar - benar bisa direalisasikan.

"Harapan kami alat ini bisa menimbulkan dampak positif bagi masyarakat khususnya dalam hal perlindungan hutan terhadap pembalakan liar," pungkas Alvin. (mdk/lia)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Melihat Alat Deteksi Longsor Karya Siswa SMK di Purwakarta, Bermanfaat Bagi Warga Sambut Musim Hujan
Melihat Alat Deteksi Longsor Karya Siswa SMK di Purwakarta, Bermanfaat Bagi Warga Sambut Musim Hujan

Alat itu telah digunakan oleh pemerintah Kecamatan Sukatani yang juga daerah rawan longsor

Baca Selengkapnya
Mengenal Alat Deteksi Gempa dari Jogja, Bisa Memprediksi 3-7 Hari Sebelum Kejadian
Mengenal Alat Deteksi Gempa dari Jogja, Bisa Memprediksi 3-7 Hari Sebelum Kejadian

Pihak UGM belum bisa mengumumkan hasil deteksi peralatan ini ke publik karena alat ini masih butuh pengembangan

Baca Selengkapnya
Dukung Pertanian Modern Berkelanjutan, UGM Luncurkan Teknologi Smart Agri Plant Factory
Dukung Pertanian Modern Berkelanjutan, UGM Luncurkan Teknologi Smart Agri Plant Factory

Peluncuran teknologi ini merupakan langkah inovatif dalam mewujudkan penerapan pertanian modern, cerdas, dan berkelanjutan

Baca Selengkapnya
Mahasiswa UNY Buat Inovasi Pagar Listrik untuk Usir Monyet Ekor Panjang di Gunungkidul, Apakah Aman?
Mahasiswa UNY Buat Inovasi Pagar Listrik untuk Usir Monyet Ekor Panjang di Gunungkidul, Apakah Aman?

Mahasiswa UNY membuat inovasi pagar listrik yang bisa mencegah monyet masuk ke pekarangan warga. Apakah aman?

Baca Selengkapnya
Pemkot Jakpus Hasilkan Inovasi Bernama 'Tepat Guna' Diklaim Bisa Tekan Polusi Udara, Begini Cara Kerjanya
Pemkot Jakpus Hasilkan Inovasi Bernama 'Tepat Guna' Diklaim Bisa Tekan Polusi Udara, Begini Cara Kerjanya

Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Pusat melalui Bagian Umum dan Protokol (Umprot) membuat alat yang bisa menangkap polutan di udara.

Baca Selengkapnya
Peneliti Padi Arkansas Sebut Program Cetak Sawah Indonesia Langkah Rasional untuk Swasembada
Peneliti Padi Arkansas Sebut Program Cetak Sawah Indonesia Langkah Rasional untuk Swasembada

Yulin Jia menekankan pentingnya kemandirian pangan bagi negara-negara dengan populasi besar seperti Indonesia.

Baca Selengkapnya
Alat ini Diklaim Bisa Bedakan Ledakan Bom Nuklir Bawah Tanah atau sedang Terjadi Gempa
Alat ini Diklaim Bisa Bedakan Ledakan Bom Nuklir Bawah Tanah atau sedang Terjadi Gempa

Ilmuwan menyebutkan usaha yang dilakukannya ini mempunyai akurasi 99 persen.

Baca Selengkapnya
Ahli Geologi Sebut Pohon Dapat Prediksi Letusan Gunung Berapi, Benarkah?
Ahli Geologi Sebut Pohon Dapat Prediksi Letusan Gunung Berapi, Benarkah?

Temuan geologi baru mengungkap potensi pepohonan sebagai penanda sensitif aktivitas gunung berapi.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Datangkan Pawang Hujan dari Banyuwangi Jelang HUT Kemerdekaan di IKN? Cek Faktanya
Pemerintah Datangkan Pawang Hujan dari Banyuwangi Jelang HUT Kemerdekaan di IKN? Cek Faktanya

Benarkah pawang hujan asal Banyuwangi di IKN jelang upacara kemerdekaan?

Baca Selengkapnya
AI Dipakai sebagai Petunjuk Jalan Pencarian Burung Terancam Punah Ini
AI Dipakai sebagai Petunjuk Jalan Pencarian Burung Terancam Punah Ini

Artificial Intelligence (AI) kini mulai dipakai peneliti untuk mencari keberadaan spesies burung terancam punah.

Baca Selengkapnya
Keren! Mahasiswa UB Rancang Alat Reduksi Polutan Limbah Pengolahan Porang, Ini Cara Kerjanya
Keren! Mahasiswa UB Rancang Alat Reduksi Polutan Limbah Pengolahan Porang, Ini Cara Kerjanya

Amorpho Coagulation Tech berhasil lolos Program Kreativitas Mahasiswa bidang Karsa Cipta dari Kementerian Pendidikan Kebudayan dan Pendidikan Tinggi pada 2023.

Baca Selengkapnya