Mahasiswa UNS Ciptakan Alat Pendeteksi Penebangan Liar
Merdeka.com - Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menciptakan alat pendeteksi penebangan liar. Alat yang diberi nama Legator ini merupakan akronim dari Ilegal Logging Detecter.
Alat tersebut dirancang tiga mahasiswa, Alvin Ichwannur Ridho dan M. Maulana Yusuf dari Program Studi (Prodi) Teknik Elektro 2017 dan Farah Yuki Prasetyawati dari Prodi Pendidikan Fisika angkatan 2018. Mereka memanfaatkan Teknologi Long Range (Lora) sebagai teknologi utamanya.
Di bawah bimbingan dosen di Fakultas Teknik (FT) UNS, Agus Ramelan, inovasi ini berhasil lolos untuk mendapat pendanaan yang diberikan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia (RI) senilai Rp5 juta melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) tahun 2020.
-
Apa yang diatasi dengan inovasi ramah lingkungan? Permasalahan lingkungan dapat diatasi dengan mendorong inovasi ramah lingkungan, mengurangi, menggunakan kembali, dan mendaur ulang barang, menghemat air dan listrik, menghindari plastik sekali pakai, dan mendaur ulang sampah untuk melestarikan sumber daya alam.
-
Apa itu perkembangan teknologi? Perkembangan teknologi adalah fenomena yang tidak dapat dielakkan dalam kehidupan manusia.
-
Mengapa alat ini diciptakan? Tujuan dari dibuatnya teknologi ini ialah ingin lebih banyak mendapatkan mimpi yang sadar di mana penggunanya sadar bahwa ia sedang bermimpi.
-
Mengapa teknologi perencanaan penting? Dapat dikatakan, teknologi perencanaan menjadi dasar ilmu dalam pengembangan IPTEK di berbagai bidang.
-
Apa dampak buruk dari gadget? Menggunakan gadget terlalu sering dapat berdampak buruk bagi penggunanya. Di antaranya adalah mampu memicu munculnya kepribadian tertutup, gangguan tidur, suka menyendiri, perilaku kekerasan, pudarnya kreativitas, kecanduan, dan ancaman cyberbullying.
-
Dimana alat ini bisa digunakan? Alat ini juga bisa dengan mudah disalurkan ke daerah-daerah terpencil atau pulau-pulau kecil dan juga bisa digunakan di kapal-kapal kargo.
Perwakilan tim, Alvin Ichwannur Ridho, menceritakan alat ini dibuat dengan tujuan untuk mendukung upaya pemerintah dalam pencegahan dan pemberantasan perusakan hutan yang tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 tahun 2013.
Selain itu, Alvin dan tim melihat jika penggunaan teknologi saat ini masih memiliki beberapa kelemahan seperti pengamatan yang tidak bisa dilakukan secara real time, faktor cuaca yang kerap menjadi kendala serta operator.
"Alasan ini yang membuat kita menciptakan Legator sebagai alat preventif dalam rangka menjaga hutan dari penebangan liar," ujar Alvin, Senin (28/9).
Alvin menjelaskan, keunggulan dari Legator adalah, mampu menampilkan data secara real time. Alat ini juga ramah lingkungan, karena menggunakan sumber energi dari matahari serta mampu dioperasikan tanpa mempertimbangkan kondisi cuaca.
Alvin menambahkan, saat ini ia bersama tim tengah menyiapkan diri untuk monitoring dan evaluasi yang akan dilaksanakan pada awal Oktober nanti. Komunikasi intens dilakukan dengan pembimbing untuk mempersiapkan presentasi yang akan mereka bawakan.
"Agenda pada Oktober nanti menjadi momen penentu bagi tim yang telah mendapat pendanaan untuk diseleksi oleh panitia. Tim yang lolos seleksi akan memperoleh tiket untuk melangkah ke babak selanjutnya yaitu ke ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) 2020," jelasnya.
Ia berharap karya tim UNS itu bisa lolos masuk ke Pimnas. Sehingga alat yang mereka buat tersebut benar - benar bisa direalisasikan.
"Harapan kami alat ini bisa menimbulkan dampak positif bagi masyarakat khususnya dalam hal perlindungan hutan terhadap pembalakan liar," pungkas Alvin. (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Alat itu telah digunakan oleh pemerintah Kecamatan Sukatani yang juga daerah rawan longsor
Baca SelengkapnyaPihak UGM belum bisa mengumumkan hasil deteksi peralatan ini ke publik karena alat ini masih butuh pengembangan
Baca SelengkapnyaPeluncuran teknologi ini merupakan langkah inovatif dalam mewujudkan penerapan pertanian modern, cerdas, dan berkelanjutan
Baca SelengkapnyaMahasiswa UNY membuat inovasi pagar listrik yang bisa mencegah monyet masuk ke pekarangan warga. Apakah aman?
Baca SelengkapnyaPemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Pusat melalui Bagian Umum dan Protokol (Umprot) membuat alat yang bisa menangkap polutan di udara.
Baca SelengkapnyaYulin Jia menekankan pentingnya kemandirian pangan bagi negara-negara dengan populasi besar seperti Indonesia.
Baca SelengkapnyaIlmuwan menyebutkan usaha yang dilakukannya ini mempunyai akurasi 99 persen.
Baca SelengkapnyaTemuan geologi baru mengungkap potensi pepohonan sebagai penanda sensitif aktivitas gunung berapi.
Baca SelengkapnyaBenarkah pawang hujan asal Banyuwangi di IKN jelang upacara kemerdekaan?
Baca SelengkapnyaArtificial Intelligence (AI) kini mulai dipakai peneliti untuk mencari keberadaan spesies burung terancam punah.
Baca SelengkapnyaAmorpho Coagulation Tech berhasil lolos Program Kreativitas Mahasiswa bidang Karsa Cipta dari Kementerian Pendidikan Kebudayan dan Pendidikan Tinggi pada 2023.
Baca Selengkapnya