Mahasiswa Yogya tewas tenggelam di sekitar Danau Segara Anak, Lombok
Merdeka.com - Mahasiswa bernama Taufik Budi Prasetiyo (23), warga Jomblang, Mulyodadi, Bantul, Yogyakarta ditemukan tewas tenggelam di pemandian Aik Kalak, sekitar Danau Segara Anak, Gunung Rinjani, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, Senin (24/4), sekitar pukul 10.00 WITA.
Korban yang diketahui masih berstatus mahasiswa di kartu tanda penduduk (KTP), melakukan pendakian bersama dua orang temannya, yakni Muhamad Ali S (21), yang juga berstatus mahasiswa asal Kampung Lebak Pasar RT 001/001 Desa Nambo, dan Setio Teguh N (22), asal Kampung Tengah RT03 RW 06 Cileungsi.
"Saat ini, korban masih dalam proses evakuasi dari atas pegunungan," kata Pelaksana harian (Plh) Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) Mustafa Imran Lubis, di Mataram, Selasa (25/4). Seperti dilansir Antara.
-
Siapa yang terlibat dalam evakuasi korban? Mereka menggenapi ratusan personel tim SAR gabungan yang sudah lebih dulu berada di lokasi, terdiri dari Kantor SAR Gorontalo, Korem, Kepolisian Daerah, Palang Merah Indonesia, Kelompok Pencinta Alam, serta grup relawan dan lainnya.
-
Siapa yang bantu tim evakuasi? Dalam pencarian dan evakuasi korban, tim gabungan di Sumatera Barat juga turut dibantu kantor SAR Bengkulu, kantor SAR Jambi dan Kantor SAR Medan.
-
Kapan Tim SAR menangani korban laka laut di Parangtritis? Arif mengatakan, salah satu pengalamannya paling berkesan saat bertugas di Pantai Parangtritis adalah saat menangani korban laka laut di tahun 2014.
-
Bagaimana tim SAR menemukan korban? Seorang pendaki belum ditemukan. pencariannya akan dilanjutkan hari ini dengan menurunkan 50 tim gabungan untuk menyisir lokasi yang belum ditelusuri kemarin.
-
Dimana korban disekap? Penyidik Satreskrim Polres Lampung Utara, Lampung, segera merampungkan berkas enam tersangka penyekapan dan perkosaan siswi SMP inisial NA (15).
-
Dimana Tim SAR Parangtritis bertugas? Arif Nugraha, Koordinator Satlinmas Rescue Pantai Parangtritis, berbagi pengalaman saat bertugas menjaga kawasan tempat wisata itu.
Dari informasi yang diperoleh, kata dia, korban melakukan registrasi pendakian melalui pintu pendakian Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, pada 21 April 2017.
"Korban bersama dua rekannya berencana melakukan pendakian Gunung Rinjani selama tiga hari dua malam," ujarnya.
Pada Sabtu (22/4), korban beserta dua rekannya tiba di Danau Segara Anak, sekitar pukul 17.30 WITA dan bermalam.
Kemudian pada Minggu (23/4), sekitar pukul 07.30 WITA, korban bersama temannya Muhammad Ali S, pergi mengambil air di sumber mata air yang terdapat di sekitar kolam pemandian air panas.
Setelah mengambil air, korban dan temannya mampir dengan rencana berswafoto. Korban juga mengajak Ali untuk mandi. Namun Ali menyarankan untuk mandi di lokasi air yang berada di atas karena ramai pengunjung.
Awalnya, Ali melihat korban membuka baju dan berada di pinggir kolam air panas Aik Kalaq.
Ali berniat untuk mandi juga, tetapi dia terlebih dahulu menaruh air di atas bukit yang jaraknya sekitar 20 meter dari kolam air panas Aik Kalak.
Setelah kembali ke kolam, Ali tidak melihat korban berada di tempatnya. Dia pun mencari bantuan ke arah 'base camp' dan bertemu dengan salah seorang pendaki bernama Jalil.
Mereka berdua kemudian meminta pertolongan kepada para pendaki lainnya untuk melakukan pencarian di sekitar kolam pemandian Aik Kalak. Namun hingga pukul 20.00 WITA, korban tidak ditemukan.
Korban baru bisa ditemukan pada Senin (24/4), sekitar pukul 10.00 WITA.
Lubis mengatakan, tim penyelamat dari BTNGR Pos Sembalun dan Tim Medis Edelweis Medical Help Center (EMHC) berencana membawa korban ke Rumah Sakit Umum Daerah Selong, Kabupaten Lombok Timur.
"Nanti setibanya di Pos BTNGR Sembalun, korban akan langsung dibawa ke rumah sakit untuk diotopsi," katanya. (mdk/ded)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tim SAR gabungan pun segera melakukan pengecekan dan mengevakuasi jenazah.
Baca SelengkapnyaKorban diduga dalam kondisi mabuk saat berada di pinggir sungai
Baca SelengkapnyaPendaki asal Padang itu diduga mengalami hipotermia.
Baca SelengkapnyaKorban sempat mendapatkan pertolongan pengunjung setempat, namun nyawanya tidak bisa diselamatkan.
Baca SelengkapnyaDokter tersebut hilang setelah perahu yang digunakan untuk memancing ikan terbalik dihantam gelombang
Baca SelengkapnyaKedua jenazah ditemukan tak jauh dari bendungan PT Wampu Electric Power (WEP)di Desa Rih Tengah, Kecamatan Kutabuluh, Karo.
Baca SelengkapnyaBeberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca SelengkapnyaKeseluruhan korban meninggal dunia setelah dilakukan identifikasi di Puskesmas Mawasangka Timur.
Baca SelengkapnyaTiga korban perundungan PPDS Undip bakal lapor polisi usai ada jaminan pendidikan dari Kemenkes.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.
Baca SelengkapnyaKorban ditemukan mengambang oleh warga yang sedang mencari ikan pada 12 Mei 2024 sekitar pukul 12.25 WIB.
Baca SelengkapnyaMahasiswi asal Kabupaten Sumba Timur ini diduga stres karena telah di drop out.
Baca Selengkapnya