Mahasiswi UNS ciptakan alat canggih, bisa luruskan tulang bengkok dan patah
Merdeka.com - Terobosan terbaru dilakukan mahasiswi Universitas Sebelas Maret (UNS), belum lama ini. Salah satu mahasiswi Teknik Industri bernama Durkes Herlina Apriani (23) berhasil menciptakan sebuah alat yang berfungsi untuk meluruskan tulang. Alat canggih tersebut diberi nama Fiksator Eksternal.
Selama setahun terakhir, Durkes di bawah bimbingan dosen Teknik Industri, Ilham Priadythama menciptakan alat canggih tersebut. Dilihat secara fisik, alat tersebut berbentuk seperti lingkaran dilengkapi dengan beberapa lubang. Lubang tersebut berfungsi untuk menanamkan pen di dalam tulang.
Mahasiswi UNS ciptakan alat canggih . Menurut Durkes, alat ini nantinya dipasang pada tulang yang mengalami pembengkokan atau patah karena kecelakaan.
-
Gimana cara pena khusus kerja? Beberapa pena luar angkasa ini menggunakan tinta yang dipresurisasi yang dapat digunakan di berbagai macam kondisi dan suhu ruangan.
-
Apa fungsi batu lingkaran? Meskipun tidak ada informasi yang jelas tentang siapa yang membangun alun-alun melingkar tersebut, bentuknya, ukurannya, dan fakta bahwa tidak ada artefak rumah tangga di sekitarnya menunjukkan alun-alun tersebut dibangun untuk tujuan upacara.
-
Kenapa benda-benda tersebut dipakai? Pemakaian benda-benda seperti ini dianggap memiliki efek khusus seperti perlindungan, penyembuhan, dan mungkin dipakai sebagai jimat.
-
Dimana alat ini bisa digunakan? Alat ini juga bisa dengan mudah disalurkan ke daerah-daerah terpencil atau pulau-pulau kecil dan juga bisa digunakan di kapal-kapal kargo.
-
Apa yang ditemukan di dalam lempengan aksara paku? Semuanya bisa ditemukan di sana, dari daftar belanja hingga putusan pengadilan. Tablet ini memberikan pandangan ke masa lalu manusia beberapa ribu tahun yang lalu. Namun, lapisan-lapisan tersebut sudah sangat lapuk dan sulit untuk diterjemahkan bahkan bagi mata yang terlatih
-
Mengapa alat ini diciptakan? Tujuan dari dibuatnya teknologi ini ialah ingin lebih banyak mendapatkan mimpi yang sadar di mana penggunanya sadar bahwa ia sedang bermimpi.
Durkes menerangkan, alat ini akan membantu merekonstruksi tulang serta memperbaiki tulang yang mengalami kerusakan.
"Dengan menggunakan alat ini, kerusakan tulang yang parah, baik tulang bengkok maupun patah, akan bisa diperbaiki," jelas Durkes, saat ditemui wartawan, Senin (8/4).
Bahkan, imbuh dia, alat ini juga bisa digunakan untuk memperpanjang tulang. Setelah alat ini dipasang, maka tulang akan bisa lurus kembali dalam beberapa bulan. Ia menjelaskan, alat semacam ini sebenarnya sudah banyak dijual di pasaran, terutama di mancanegara, namun harganya sangat mahal.
"Kalau ciptaan kita ini harganya jauh lebih murah. Harga fiksator yang ada saat ini rata-rata di atas Rp 150 juta," jelas sarjana yang barus saja lulus dari jurusan Teknik Industri ini.
Ia menambahkan, saat ini, fiksator eksternal buatannya masih dalam bentuk prototipe. Kendati demikian, alat tersebut sudah diterapkan pada dua pasien,dan berhasil bekerja dengan sempurna. Kedua pasien tersebut yang pertama mengalami pembengkokan tulang cukup parah dan satunya pasien yang mengalami penghentian pertumbuhan tulang.
"Kami masih menerapkan pada tulang kaki, tapi itu juga bisa digunakan untuk meluruskan tulang jangan juga. Alat ini masih akan dikembangkan lebih lanjut. Masih ada sejumlah kendala, terutama masalah keleluasaan alat dalam bergerak. Kedepan alat ini juga akan bekerja menggunakan sistem software. Sehingga lebih akurat dalam mengukur perubahan tulang yang diinginkan," pungkas dia.
Menurut dia, perlu pengembangan dua hingga tiga kali, sehingga baru bisa sempurna. Untuk pengembangan kedepan, dirinya akan melibatkan dua orang lagi. Termasuk untuk pembuatan software, karena di Indonesia belum ada.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatra Utara (USU) punya alat canggih pembuat gigi tiruan dalam waktu sehari saja.
Baca SelengkapnyaAlat ini dirakit langsung oleh tim yang merupakan penyandang disabilitas. Tim ini berada di bawah naungan Sentra Terpadu Kartini di Temanggung.
Baca SelengkapnyaIlmuwan sudah melakukan uji coba dan hasilnya mampu menjaga kebugaran astronot.
Baca SelengkapnyaAmorpho Coagulation Tech berhasil lolos Program Kreativitas Mahasiswa bidang Karsa Cipta dari Kementerian Pendidikan Kebudayan dan Pendidikan Tinggi pada 2023.
Baca SelengkapnyaDilaporkan dalam jurnal Antiquity, temuan itu merupakan salah satu bukti arkeologi paling awal di dunia mengenai penggunaan senjata dari gigi hewan.
Baca SelengkapnyaPotret prajurit TNI Al bertangan 'robot' bionic yang bisa digerakkan dengan sensor dari otak.
Baca SelengkapnyaTrik menciptakan ilusi duduk melayang ternyata bisa dibuat menggunakan bahan-bahan sederhana.
Baca SelengkapnyaAlat itu telah digunakan oleh pemerintah Kecamatan Sukatani yang juga daerah rawan longsor
Baca SelengkapnyaRS Grha Kedoya miliki layanan rehabilitas medis berupa alat robotik bernama LEXO dan DIEGO. Kedua alat ini membantu pemulihan masalah saraf & tulang.
Baca Selengkapnya