Main petasan di Jembatan Ampera, 2 ABG dihukum push up polisi
Merdeka.com - Aktivitas usai salat subuh di bulan Ramadan atau dikenal 'asmara subuh' kerap dilakukan banyak masyarakat. Banyak juga kegiatan dilakukan tidak berguna, salah satunya bermain petasan. Kepolisian bahkan harus turun tangan biar masyarakat kapok.
Di Palembang, Sumatera Selatan, Jembatan Ampera menjadi lokasi langganan masyarakat melakukan asmara subuh. Namun, baru-baru ini terjadi peristiwa ledakan petasan di tangan dan sebabkan seorang bocah terluka di hari pertama puasa. Kejadian ini membuat jajaran Polresta Palembang menggencarkan giat patroli asmara subuh di atas Jembatan Ampera.
Hasilnya, dua anak baru gede (ABG) kedapatan sedang bermain petasan. Lantaran membahayakan pengendara dan pengunjung menikmati asmara subuh di Jembatan Ampera dan Benteng Kuto Besak (BKB), kedua ABG tersebut mendapatkan hukuman push up sebanyak sepuluh kali.
-
Apa dampak hukuman fisik pada anak? Hukuman fisik dapat menyebabkan dampak negatif baik secara fisik maupun psikologis, serta dapat mengganggu hubungan yang seharusnya harmonis antara orang tua dan anak.
-
Apa yang dilakukan polisi untuk membantu pemuda? Saat mereka berdua keluar tol, pemuda tersebut langsung diajak makan oleh anggota Polri yang tidak diketahui namanya itu. Pasalnya, pemuda tersebut belum makan dan masih harus melakukan perjalanan yang cukup panjang.
-
Apa yang dilakukan Pemprov DKI terhadap para pelajar? Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggelar apel pengarahan kepada ratusan pelajar terindikasi hendak tawuran di Balai Kota DKI Jakarta.
-
Apa dampak pukul anak? Mereka juga memiliki risiko lebih tinggi mengalami gangguan kesehatan mental dan harga diri yang lebih rendah. Jadi, pemukulan tidak hanya tidak efektif dalam mengubah perilaku anak, tetapi juga dapat merusak kesejahteraan mental dan emosional mereka.
-
Kenapa muda-mudi terjaring razia? Petugas juga memergoki pemuda bersama 2 orang wanita dalam satu kamar.
-
Siapa yang perlu tahu dampak buruk pukul anak? Saat anak-anak disiplin dengan kekerasan, mereka mempelajari bahwa tindakan kekerasan adalah cara yang sah untuk menyelesaikan konflik atau masalah.
Kabag Ops Polresta Palembang Kompol Andi Kumara mengungkapkan, hukuman push up dimaksudkan memberi efek jera kepada kedua ABG dan menjadi pelajaran bagi warga lain. Hal ini juga untuk mengantisipasi kembali terulangnya seorang bocah terluka akibat terkena petasan sehari sebelumnya.
"Kita tak mau pandang bulu, apapun perilaku jahat anak-anak dalam mengisi puasa, apalagi mengganggu orang banyak akan kita tindak. Hari ini kita hukum dua ABG, kita kasih push up di Jembatan Ampera pagi tadi," ungkap Andi, Selasa (7/6).
Selain menghukum dua ABG, polisi juga menyita puluhan petasan dari warga yang lain. Mayoritas didapatkan dari pengunjung BKB dan Bundaran Air Mancur Palembang dalam rangka menikmati asmara subuh.
"Barang bukti kita sita, sedangkan penggunanya kita berikan arahan dan hukuman ringan," ujarnya.
Menurut dia, pihaknya akan rutin menggelar patroli sepanjang bulan Ramadan, terutama mencegah terjadinya tindak pidana kejahatan dan mengganggu umat Islam beribadah.
"Pengunjung BKB sering mengeluhkan suara petasan dan membahayakan. Di titik itu selalu dikontrol karena jadi pusat keramaian," tukasnya. (mdk/ang)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polsek Simokerto Surabaya beri 'pelajaran' Paskibraka kepada remaja pelaku tawuran.
Baca SelengkapnyaVideo seorang supir dan kernet bus yang dihukum push up oleh anggota TNI viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaSatpol PP mengundang pihak sekolah sebagai pendamping, untuk mengetahui apa yang tengah dilakukan siswanya.
Baca SelengkapnyaTak terima ditegur, kedua pelaku langsung melakukan penyerangan kepada Aipda D dan A.
Baca SelengkapnyaAda dua orang yang dinyatakan positif narkoba dari total 140 pelajar.
Baca SelengkapnyaWarga mengevakuasi mereka ke rumah sakit terdekat. Namun karena keterbatasan peralatan, keduanya dirujuk ke Palembang.
Baca SelengkapnyaPolisi meringkus dua remaja putri yang viral duel menggunakan senjata tajam di salah satu tempat pemakaman umum (TPU) di Palembang.
Baca SelengkapnyaProsesi hukuman cambuk terhadap sembilan orang terpidana yang berlangsung di halaman Masjid Al-Falah.
Baca SelengkapnyaDua orang bintara dihukum push up oleh Kapolres karena tak bawa istri saat upacara pelantikan kenaikan pangkat.
Baca SelengkapnyaHeru mengancam bakal menindak tegas pelajar terlibat tawuran.
Baca SelengkapnyaViral video dua orang pemuda mabuk mabuk mengadang bus berakhir dihajar massa.
Baca SelengkapnyaAipda AL ditetapkan sebagai tersangka bersama seorang warga inisial AS.
Baca Selengkapnya