Makna dalam semangkuk wedang ronde
Merdeka.com - Wedang ronde adalah salah satu minuman yang cocok dinikmati kala udara dingin menggelayut. Siapa sangka, minuman ini ada kaitannya dengan dewa-dewa dalam sejarahnya yang panjang. Sejarawan Jongkie Tio mengatakan, ronde yang diakrabi masyarakat saat ini asalnya dari China.
"Nama aslinya, Tangyuan. Di tanah asalnya, tidak beda dengan di Indonesia, minuman itu disajikan ketika musim dingin tiba. Namun di China minuman itu disajikan khusus untuk dewa-dewa," kata Jongkie di Semarang, Senin kemarin.
Ronde dibuat dari adonan tepung ketan yang dicampur sedikit air dan dibentuk menjadi bola kemudian direbus. Dalam penyajiannya diberi kuah jahe dicampur gula.
-
Kenapa Ronde disebut sebagai minuman tradisional Indonesia? Wedang Ronde kerap kali disebut sebagai minuman tradisional Indonesia.
-
Kapan Wedang Ronde biasanya disajikan? Wedang Ronde juga termasuk minuman yang selalu tersaji saat Tahun Baru Imlek.
-
Kenapa Wedang Dongo populer di Solo? Pada zaman dahulu, Wedang Dongo adalah minuman khusus kerajaan. Seiring berjalannya waktu, minuman ini menjadi salah satu sajian yang dapat dinikmati masyarakat luas.
-
Wedang Dongo terbuat dari apa? Ada dua bahan utama dalam Wedang Dongo, yaitu air dan ronde. Air jahe dibuat dengan merebus jahe yang sudah dipukul-pukul bersama gula jawa dan daun serai.
-
Dimana rendang berasal? Lord Adi, nama yang akrab di telinga para penonton MasterChef Indonesia, adalah panggilan yang diberikan kepada Suhaidi Jamaan, seorang peserta dari MasterChef Indonesia Season 8. Pria asal Sumatra Barat ini menjadi favorit pemirsa berkat kepribadiannya yang karismatik, keahlian memasak, dan kecintaannya pada masakan tradisional Indonesia, terutama masakan Padang.
Menurut Jongkie, asal mulanya ronde karena orang China sangat khawatir dengan kedatangan musim dingin. Cuaca yang ekstrem tidak jarang sampai merenggut nyawa. Maka orang sana berharap belas kasih dari dewa.
"Ketika memohon pada Tuhan, orang sana memerlukan perantara dewa. Agar dewa berkenan, dibuatlah semacam sesajen yang dipersembahkan ketika berdoa di klenteng," terangnya.
Sesajen itu berupa air jahe, manisan jahe serta bola-bola tiga warna merah, hijau, putih yang di dalamnya diisi gula dan mangkuk sebagai tempat penyajian.
"Air jahe dengan maksud agar badan mendapat kehangatan. Tiga bola-bola berwana yang diisi gula, merupakan tiga rangkaian pengharapan," katanya.
Warna merah disajikan dengan harapan memperoleh keberanian menghadapi musim dingin, agar memperoleh karunia dan kebahagiaan yang disimbolkan warna hijau. Dengan dua pengharapan itu, diharapkan hati menjadi bersih, sebagaimana makna warna putih.
"Setelah semua pengharapan itu diraih, maka sebarkan hasilnya dengan ucapan yang manis, yang disimbolkan gula di dalam bola-bola," katanya.
Soal bentuknya yang bulat, lanjutnya, adalah simbol keakraban, istilah Jawa yang mewakili ungkapan itu adalah guyub.
"Makanya Tangyuan atau wedang ronde menjadi salah satu sajian ketika Cap Go Meh yaitu waktu berkumpulnya seluruh anggota keluarga setelah merayakan tahun baru Imlek," katanya.
Selain untuk perayaan Cap Go Meh, juga ada festival khusus untuk mengenang proses sejarahnya, yaitu Festival Yuanxiao atau festival lampion atau festival wedang ronde jika di Indonesia.
Jongkie menjelaskan bahwa betapa banyaknya budaya dan tradisi China yang telah mengakar di tanah Indonesia. Proses akulturasinya pun berjalan dengan damai dan serasi.
"Orang China telah sampai di Nusantara kisaran tahun 400 Masehi. Dan sejak awal telah menjalin hubungan begitu mesra, bahkan jalinan pernikahan China-Jawa bukan hal tabu. Seperti raja di Mangkunegaran," katanya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wedang ronde adalah minuman tradisional Jawa yang populer dan memiliki banyak penggemar.
Baca SelengkapnyaWedang Dongo adalah minuman tradisional yang mudah dijumpai di Kota Solo
Baca SelengkapnyaMeski bentuknya sederhana, onde-onde memiliki cerita panjang yang mencakup perjalanan dari Tiongkok hingga menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Indonesia.
Baca SelengkapnyaNama kue keranjang, atau Nian Gao, memiliki kisah sendiri yang menarik. Konon, kue ini dinamai setelah monster pemakan manusia bernama Nian.
Baca SelengkapnyaKuliner legendaris itu sudah ada sejak tahun 1964.
Baca SelengkapnyaMusim hujan telah tiba, dan inilah saatnya untuk memperkuat daya tahan tubuh kita dengan minuman hangat tradisional yang kaya rempah.
Baca SelengkapnyaKisahnya bermula dari berabad-abad silam, ketika cakwe pertama diciptakan sebagai sebuah kudapan.
Baca SelengkapnyaTanghulu adalah manisan ini terbuat dari buah-buahan yang ditusuk dengan tusukan bambu dan dicelupkan ke dalam sirup gula yang panas.
Baca SelengkapnyaCendol, dawet, dan cincau merupakan minuman tradisional yang populer di Indonesia.
Baca SelengkapnyaAda sejumlah minuman yang efektif menghangatkan tubuh.
Baca SelengkapnyaKuliner ini cukup mudah dibuat, harganya juga sangat murah.
Baca SelengkapnyaJenis minuman penutup khas Melayu ini memiliki cita rasa manis dan menyegarkan.
Baca Selengkapnya