Marak bunuh diri di Kebumen, rentang kasus berjarak seminggu
Merdeka.com - Kasus bunuh diri di Kabupaten Kebumen dalam dua bulan terakhir, Agustus dan September, tergolong tinggi. Dimulai sejak 6 Agustus, dalam rentang 1 minggu berturut-turut muncul temuan kasus bunuh diri dari berbagai wilayah di Kebumen. Latar belakang bunuh diri menunjukkan keseragaman. Korban mengalami depresi berat.
Polres Kebumen mencatat di bulan Agustus terdata lima warga menghabisi nyawanya sendiri dengan gantung diri. Sedang September tercatat tiga warga melakukan bunuh diri.
Kasubag Humas Polres Kebumen, AKP Willy Bidiyanto mengatakan, jarak waktu antar kasus tersebut rentang satu minggu. Rinciannya, pada 6 Agustus bunuh diri dilakukan warga kecamatan Klirong, selang 5 hari pada 11 Agustus kasus bunuh diri dilakukan warga Kecamatan Puring, selanjutnya 5 hari berselang pada tanggal 16 bunuh diri dilakukan warga Kecamatan Rowokele.
-
Dimana kejadian bunuh diri terjadi? Polisi juga menyelidiki motif kasus empat orang yang ditemukan tewas diduga bunuh diri terjun dari lantai 22 Apartemen Teluk Intan Tower Topas, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut) pada Sabtu (9/3/2024) sore.
-
Apa yang terjadi di Kebumen? Di usia senjanya, Supardi (84), warga Kecamatan Rowokele, Kebumen, menghabiskan masa tuanya dengan rutin membersihkan pekarangan rumahnya. Dedaunan yang jatuh berserakan di halaman belakang, ia bakar hingga menjadi abu.Namun, pada Rabu (30/10/2024), kejadian tragis dialami Supriadi. Pada hari itu, Supardi terjebak dalam kobaran api yang ia nyalakan sendiri.
-
Siapa yang terlibat dalam kasus bunuh diri? Polisi dalam hal ini melibatkan ahli untuk melakukan analisis DNA forensik dan pakar psikologi forensik untuk membantu mengusut penyebab satu keluarga tersebut nekat melakukan aksi bunuh diri.
-
Bagaimana korban gantung diri? Korban tergantung tali nilon warna biru yang ikatkan ke tiang penahan atap tenda terbuat dari besi ukuran 2x4 cm.
-
Kenapa korban gantung diri? 'Korban ditemukan tewas gantung diri di lapak pasar. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuhnya,' ungkap Kapolres Musi Rawas AKBP Andi Supriadi.
-
Bagaimana kondisi korban bunuh diri? Meski kolam yang dikelola oleh warga sekitar tidak terlalu dalam. Namun, ketika warga mengevakuasi korban bunuh diri sering dijumpai dengan kondisi tubuh yang hanya tinggal tulang saja dan sudah tidak berbentuk normal.
Rangkaian kasus bunuh diri juga berlanjut pada tanggal 22 yakni warga Kecamatan Buayan. Bahkan di akhir bulan Agustus tanggal 30 bunuh diri kembali dilakukan oleh warga Kecamatan Kutowinangun.
"Mereka melakukan bunuh diri dengan cara gantung diri. Akhir-akhir ini memang tergolong cukup tinggi," kata Willy, Kamis (28/9).
Sedang di bulan September ini, kata Willy, tercatat ada tiga orang yang nekat habisi nyawanya sendiri. Dari catatan Polres, rangkaian kasus bunuh diri terjadi di awal bulan tanggal 5, lalu tepat pertengahan bulan tanggal 15 dan terakhir tanggal 25 september beberapa hari kemarin.
Kasus terakhir melibatkan Kartiyem (60), ibu rumah tangga yang beralamat di Kecamatan Karanganyar. Ia menghabisi nyawa sendiri dengan lilitan tali jemuran. Kartiyem sendiri sudah pernah melakukan tiga kali percobaan bunuh diri karena alami depresi.
"Kalau ditotal dalam dua bulan ini tercatat ada delapan warga dari berbagai kecamatan yang ada di Kebumen nekat melakukan aksi bunuh diri dengan cara gantung diri," ujar Willy.
Analisa maraknya rangkain kasus bunuh diri di berbagai wilayah Kebumen itu, dari delapan korban ditemukan satu keseragaman. Mereka nekat melakukan aksi tersebut karena dilatarbelakangi depresi berat. Depresi itu muncul akibat penyakit menahun yang tak kunjung sembuh maupun gangguan jiwa.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Trigger Warning! Sederet peristiwa berikut mengandung konten sensitif yang dapat menimbulkan perasaan tidak nyaman.
Baca SelengkapnyaDalam kasus bunuh diri, gangguan kesehatan mental menjadi pemicu utama.
Baca SelengkapnyaINFOGRAFIS: Data Mengejutkan Kasus Bunuh Diri Anak
Baca SelengkapnyaSeorang ayah di Jagakarsa, Jakarta Selatan tega membunuh 4 anaknya sendiri.
Baca SelengkapnyaDugaan sementara terjadi tawuran sebelum ketujuh mayat itu menceburkan diri ke kali
Baca SelengkapnyaSekeluarga Tewas di Malang Diduga Bunuh Diri Bersama
Baca SelengkapnyaIstrinya tengah menjalani rawat jalan sejak mengidap ODGJ enam bulan lalu.
Baca SelengkapnyaSejumlah pasien demam berdarah dengue sampai saat ini masih menjalani rawat inap.
Baca SelengkapnyaMelihat kondisi korban, diyakini keempatnya sudah tewas lebih dari tiga hari.
Baca SelengkapnyaBrigadir RAT Ditemukan Tewas Bunuh Diri, Pengamat: Pembinaan Mental Menjadi Penting untuk Anggota
Baca SelengkapnyaMayoritas kematian mereka tak wajar, bahkan sengaja dibunuh.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut motif bunuh diri tersebut masih proses penyelidikan.
Baca Selengkapnya