Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ma'ruf Amin Pastikan Tak Ada Kendala Anggaran Program Percepatan Penurunan Stunting

Ma'ruf Amin Pastikan Tak Ada Kendala Anggaran Program Percepatan Penurunan Stunting Kampanye Cegah Stunting. ©2018 Liputan6.com/Helmi Fithriansyah

Merdeka.com - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin sekaligus Ketua Pengarah Percepatan Penurunan Stunting menugaskan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) agar tingkat konvergensi dalam program penurunan stunting. Sehingga program tersebut bisa berjalan dengan baik.

"Pada kesempatan ini saya meminta, sebagai tugas pertama Kepala BKKBN, agar segera melaksanakan koordinasi dengan kementerian/lembaga yang terkait serta pemerintah daerah untuk memastikan konvergensi antarprogram terjadi dari tingkat pusat hingga ke tingkat desa, bahkan hingga ke tingkat rumah tangga," kata Ma'ruf saat membuka Rapat Koordinasi Nasional Bergerak Bersama untuk Percepatan Penurunan Stunting dalam siaran virtual, Senin(23/8).

Ma'ruf menjelaskan berbagai program terkait penurunan stunting telah dilakukan oleh berbagai kementerian dan lembaga serta pemerintah daerah hingga tingkat desa. Pendanaan programnya pun didapat melalui anggaran kementerian dan lembaga, Dana Transfer ke Daerah (TKDD) seperti Dana Alokasi Khusus (DAK), Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Bagi Hasil (DBH).

Selain itu, ada pula yang melalui dana dekonsentrasi, bahkan Dana Desa yang dikelola pemerintah desa, sudah banyak dialokasikan untuk penurunan stunting. Hal tersebut, tambahnya, membuktikan tidak ada masalah dengan ketersediaan program, kegiatan, dan anggaran.

"InsyaAllah sasaran 14 persen pada akhir tahun 2024 akan tercapai. Inilah tugas pertama bagi Kepala BKKBN," bebernya.

Sebelumnya, selama tujuh tahun terakhir penurunan stunting di Indonesia dari 37,2 persen pada 2013 menjadi 27,7 persen pada 2019. Saat ini, pemerintah tengah berupaya mencapai target prevalensi stunting 14 persen pada akhir 2024.

Untuk mencapai target tersebut, Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin meminta pelbagai pihak terkait agar segera menyusun Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting.

Hal ini sesuai Perpres Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, dengan bertumpu pada 5 pilar, yaitu Komitmen Politik dan Kepemimpinan Nasional dan Daerah; Kampanye Nasional dan Komunikasi Perubahan Perilaku; Konvergensi Program Pusat, Daerah, dan Masyarakat; Ketahanan Pangan dan Gizi; serta Monitoring dan Evaluasi.

"Pada kesempatan ini, saya meminta agar Rencana Aksi Nasional tersebut segera disusun dengan mengacu pada 5 pilar utama tersebut," kata Ma'ruf Amin saat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Percepatan Pencegahan Stunting Tahun 2021 melalaui konferensi video, Senin (23/8).

Lebih lanjut, dia berharap Rencana Aksi Nasional ini harus dapat mendorong dan menguatkan konvergensi antarprogram yang selama ini sudah berjalan dan dilaksanakan oleh berbagai kementerian dan lembaga.

"Oleh karena itu, Rencana Aksi Nasional harus disusun dan disepakati bersama antarkementerian dan lembaga, didiskusikan bersama pakar dan pemangku kepentingan lainnya, serta disosialisasikan kepada para pihak, baik di tingkat pusat maupun daerah," tegasnya.

Terkait kelembagaan, sambung Wapres, Perpres Nomor 72 Tahun 2021 telah menetapkan Tim Percepatan Penurunan _Stunting_ yang terdiri dari Pengarah dan Pelaksana. Wapres sendiri menjadi Ketua Pengarah yang didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan serta sejumlah menteri lainnya. Sementara, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) ditunjuk menjadi Ketua Pelaksana.

"Pada kesempatan ini saya meminta, sebagai tugas pertama Kepala BKKBN, agar segera melakukan koordinasi dengan kementerian/lembaga yang terkait serta Pemerintah Daerah untuk memastikan konvergensi antarprogram dapat terealisasi, dari tingkat pusat hingga ke tingkat desa, bahkan hingga ke tingkat rumah tangga," ujar dia.

Dalam Rakornas kali ini, Wapres kembali berpesan pentingnya kerja kolaboratif (collaborative working) dalam upaya percepatan penurunan prevalensi stunting di Indonesia.

"Kerja kolaborasi adalah kunci, karena intervensi percepatan penurunan _stunting_, baik itu intervensi gizi spesifik maupun intervensi gizi sensitif, merupakan bagian program/kegiatan pada kementerian dan lembaga sesuai dengan tupoksinya masing-masing, bahkan Pemerintah Daerah Tingkat I, Tingkat II sampai Pemerintahan Desa juga memiliki berbagai program/kegiatan yang terkait dengan penurunan stunting," paparnya.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ma’ruf Amin: Modal Besar Indonesia Menuju Indonesia Emas Sudah Kita Kantongi
Ma’ruf Amin: Modal Besar Indonesia Menuju Indonesia Emas Sudah Kita Kantongi

Wapres mengingatkan tanggung jawab bersama dalam mengawal kebijakan pembangunan SDM

Baca Selengkapnya
BKKBN Yakin Angka Stunting di Papua Tengah Segera Turun, Begini Caranya
BKKBN Yakin Angka Stunting di Papua Tengah Segera Turun, Begini Caranya

Kerjasama semua pihak termasuk swasta salah satunya untuk menekan angka stunting

Baca Selengkapnya
Gali Potensi Pendanaan Melalui CSR untuk Penanganan Stunting
Gali Potensi Pendanaan Melalui CSR untuk Penanganan Stunting

Pemkot Bandung bersama daerah Cekungan Bandung berkomitmen menekan angka stunting.

Baca Selengkapnya
Stunting Turun jadi 7 Persen, Bupati Klungkung Diberi Penghargaan Wapres Ma'ruf Amin
Stunting Turun jadi 7 Persen, Bupati Klungkung Diberi Penghargaan Wapres Ma'ruf Amin

Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, prevalensi stunting nasional rata rata masih 21,6 persen.

Baca Selengkapnya
Gelar Rembuk Stunting, Pemkot Pasuruan Percepat Penurunan Stunting
Gelar Rembuk Stunting, Pemkot Pasuruan Percepat Penurunan Stunting

Gus Ipul juga menegaskan bahwa target penurunan untuk 14 persen tahun 2024 harus dicapai.

Baca Selengkapnya
BPIP Ikut Turun Tangani Stunting, Bagikan Sembako Sehat di Karanganyar
BPIP Ikut Turun Tangani Stunting, Bagikan Sembako Sehat di Karanganyar

Pemerintah menargetkan angka stunting turun 14% tahun ini

Baca Selengkapnya
Jokowi: Anak Orang Kaya juga Ada yang Stunting
Jokowi: Anak Orang Kaya juga Ada yang Stunting

Stunting rupanya tak hanya dialami anak dari keluarga miskin, tapi juga orang kaya.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Setiap Tahun Angka Stunting Terus Menurun
Jokowi: Setiap Tahun Angka Stunting Terus Menurun

Jokowi berharap masyarakat Indonesia bisa bebas dari stunting.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Setiap Tahun Angka Stunting Terus Menurun
Jokowi: Setiap Tahun Angka Stunting Terus Menurun

Jokowi berharap masyarakat Indonesia bebas dari stunting.

Baca Selengkapnya
227 Pimpinan dan Pegawai BPIP jadi Bapak Asuh Anak Stunting
227 Pimpinan dan Pegawai BPIP jadi Bapak Asuh Anak Stunting

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) gerakkan seluruh unsur untuk bergotong royong tekan kasus stunting di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Gibran Minta Warga Dukung Program Makan Gratis: Biar Programnya Benar-Benar Berjalan Lancar
Gibran Minta Warga Dukung Program Makan Gratis: Biar Programnya Benar-Benar Berjalan Lancar

Program makan gratis itu memang sudah dicanangkan oleh Prabowo - Gibran. Bahkan pada saat masa kampanye.

Baca Selengkapnya
Adu Solusi: Strategi 3 Capres Berantas Stunting
Adu Solusi: Strategi 3 Capres Berantas Stunting

Stunting menjadi salah satu masalah besar pemerintah. Presiden Jokowi menargetkan kasus stunting turun di angka 14 persen pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya