Masuk komplotan rampok sadis, Codet gasak emas 8 kg & tauke karet
Merdeka.com - Berdasarkan pemeriksaan, tersangka Syafri Deni alias Codet (34) merupakan anggota sindikat perampok sadis kerap melakukan kejahatan di beberapa daerah. Bahkan dia pernah beraksi di Jakarta.
Hasil kejahatannya juga tak tanggung-tanggung dengan nilai ratusan juta rupiah. Tersangka Codet mengaku beberapa kali melakukan merampok. Pada 2005 lalu, Codet bersama anggotanya merampok pengusaha karet di Simpang Musi II, Palembang, dan membawa lari uang ratusan juta.
Tiga tahun kemudian atau pada 2008, Codet kembali merampok pemilik toko emas Sinar Baru milik Asiong, di Lubuk Linggau. Dari aksinya, dia berhasil membawa emas seberat delapan kilogram.
-
Siapa yang melakukan perampokan? Dua perampok yakni J (45) dan R (32) berhasil menggondol tas korban yang berisi uang, laptop, dan 50 gram berlian.
-
Kenapa pelaku mengincar korban? “Pelaku pertama kali melihat korban saat turun dari bus Bintang Timur di Jalan Urip Sumoharjo. Dari situ, kedua pelaku berboncengan dan membuntutinya hingga di depan rumah dan langsung menarik tas korban,“ ujarnya saat di Mapolsek Rappocini Makassar, Senin (22/1).
-
Mengapa perampok mengincar rumah korban? RS yang kesehariannya bekerja sebagai karyawan koperasi simpan pinjam di Kecamatan Kalipare ditengarai sering menyimpan uang tunai dalam jumlah besar di rumahnya.
-
Kenapa mereka merampok? 'Motifnya ekonomi, karena ini jam tangan yang mewah. Berdasarkan laporan dan hasil pemeriksaan yang, maka dugaan kerugian yang dialami korban adalah Rp12,85 miliar, senilai dengan 18 jam tangan mewah yang diambil oleh tersangka,' ungkapnya.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Apa saja yang diambil perampok? Pelaku berhasil menggondol uang tunai Rp55 Juta, dua ponsel, 7 Buah BPKB Mobil dan Sepeda Motor, perhiasan yang ditaksir oleh korban nilainya mencapai ratusan juta rupiah. Semua perhiasan emas dijual dan hasilnya dibagi-bagi oleh para pelaku.
"Sudah sering merampok, tapi tidak yang kecil-kecil. Sekali merampok yang hasilnya banyak. Biasanya toko emas dan tauke karet," kata tersangka Codet di Mapolda Sumsel, Rabu (20/4).
Dalam komplotannya, Codet bergerak bersama lima sampai enam orang rekannya. Namun, aksi satu dengan yang lainnya dilakukan secara bergantian.
"Ganti-gantian, kadang ikut kelompok lain. Saya juga pernah merampok di Jakarta," ujar Codet.
Codet ditangkap saat tidur di rumahnya di Desa Tanjung Gelam, Kecamatan Indralaya, Ogan Ilir, Selasa (19/4), sekitar pukul 15.00 WIB. Polisi menyita sebuah mobil Toyota Kijang Innova bernomor polisi B 8433 IR digunakan pelaku dalam beraksi.
Codet terlibat bersama empat pelaku lain dalam perampokan menewaskan korbannya seorang pedagang emas, Eriyanto (35), di Jalan Tanjung Api-api, Banyuasin, 5 April 2015 lalu. Para pelaku membuntuti korban sedang mengendarai sepeda motor dan menabraknya dari belakang. Korban pun tersungkur.
Kemudian, korban dimasukkan dalam mobil. Dalam kondisi pingsan, tangan dan kaki korban diikat, sementara mata dan mulut korban ditutup menggunakan lakban.
Lalu, para pelaku mengambil seluruh emas dagangan korban. Di antaranya cincin, kalung, liontin, dan anting dengan total berat 3 kilogram. Puas mendapatkan hasil rampokan, pelaku membuang korban ke semak-semak di Talang Jambi, Kecamatan Sukarami, Palembang. Selang beberapa jam, korban ditemukan dalam kondisi tewas. Emas curian itu dijual secara borongan seharga Rp 75 juta. Tersangka Codet mendapatkan bagian sebesar Rp 10 juta. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Petugas mengamankan barang bukti linggis serta besi ulir yang digunakan pelaku saat menjebol rumah korban.
Baca SelengkapnyaPenyitaan itu nantinya akan digunakan untuk kepentingan pembuktian hasil kejahatan.
Baca SelengkapnyaPelaku membawa gelang emas seberat lebih kurang 17 gram.
Baca SelengkapnyaDitreskrimum Polda Jateng membongkar komplotan perampok bersenpi asal Jawa Timur. Mereka diringkus setelah merampok tiga toko emas.
Baca SelengkapnyaIdentitas dan ciri-ciri mereka terungkap dari hasil pemeriksaan CCTV yang merekam kejahatan tersebut.
Baca SelengkapnyaKorban mengaku kehilangan 73 suku atau 490 gram emas, empat unit ponsel, dua tabung gas elpiji 3 kg, dan uang Rp8,2 juta
Baca SelengkapnyaKorban mendapati kondisi rumahnya dalam keadaan berantakan.
Baca SelengkapnyaKomplotan pencuri sepeda motor antardaerah terbongkar di Palembang. Anggotanya merupakan residivis kasus curanmor, pembunuhan, hingga peredaran narkoba.
Baca SelengkapnyaBaku tembak terjadi saat penangkapan, hingga polisi melakukan tindakan tegas terukur.
Baca SelengkapnyaDirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra menjelaskan pembobolan tersebut terjadi pada Minggu (24/9) lalu.
Baca SelengkapnyaAwalnya pelaku yang menggunakan pakaian serba hitam, berhelm, beransel, dan bermasker itu masuk ke dalam minimarket
Baca SelengkapnyaPria yang membuat heboh lantaran membeli 7 ton emas itu bercerita mengenai kronologi perjalanan pembelian emas itu hingga mengantarnya ke penjara.
Baca Selengkapnya