Masyarakat agraris yang menjunjung tinggi alam
Merdeka.com - Masyarakat Kasepuhan Ciptagelar merupakan masyarakat agraris. Mereka sangat menghargai alam dan bijaksana dalam mengelola sumber daya alam. Adat ini dipegang teguh secara turun-temurun.
Bagi masyarakat Ciptagelar, bertani tidak dipandang sebagai mata pencaharian tetapi sebagai sumber penghidupan. Contohnya dalam menanam padi, masyarakat Ciptagelar tidak boleh menjualbelikan padi atau beras. Menjual beras atau padi sama saja dengan menjual kehidupan.
Menanam padi di Kasepuhan Ciptagelar hanya boleh dilakukan setahun sekali. Dengan begitu lahan akan memiliki waktu untuk memulihkan kesuburannya. Dengan kata lain, alam tidak dieksploitasi.
-
Bagaimana cara menanam padi di Kasepuhan Ciptagelar? Kegiatan menanam padi yang dilakukan oleh masyarakat Ciptagelar berbeda dengan kebanyakan petani pada umumnya. Juru Bicara Kasepuhan Ciptagelar, Yoyo Yogasmana, mengatakan bahwa mereka merawat padi masih dengan tata cara seperti yang diwariskan oleh leluhur.'Misalnya di sini kami menanam padi satu tahun sekali. Terus padi harus disimpan di lumbung, karena kosepnya padi di sini tidak untuk diperjual belikan karena itu konsep kehidupan. Nggak ada kehidupan yang diperjualbelikan,' kata Yoyo seperti dikutip dari kanal YouTube DAAI TV Indonesia.
-
Kapan Kasepuhan Ciptagelar menanam padi? Tanda Alam Sebagai masyarakat agraris yang mempertahankan tradisi, ada dua tanda yang harus diperhatikan dalam proses menanam padi. Pertama dengan membaca langit atau melihat rasi bintang. Saat rasi bintang orion tampak di langit malam, maka proses tanam boleh dilakukan. Begitu pula saat rasi bintang orion telah menghilang, maka proses tanam tidak boleh dilakukan lagi.
-
Kapan petani Sukabumi bisa tanam dua kali? Sebelumnya para petani hanya bisa satu kali tanam dalam satu tahun dengan adanya irigasi perpompaan menjadi dua kali tanam.
-
Kapan budidaya padi pertama kali dilakukan? Berdasarkan hasil survei arkeologi yang dilaksanakan ahli dari Universitas Peking, budidaya padi di Mazandaran bermula 3.000 tahun lalu, seperti disampaikan arkeolog Iran, Ebrahim Amirkolai.
-
Bagaimana cara menanam padi di lahan sawit? Pendekatan intercropping merupakan metode budidaya dua komoditas berbeda dalam satu area yang sama melalui program peremajaan sawit rakyat (PSR).
-
Mengapa Kementan menargetkan produksi padi satu juta hektare? Menurut Mentan, sedikitnya pertanaman satu juta hektare harus disiapkan mulai dari sekarang terutama untuk mengamankan stok beras di 3 bulan ke depan.
Waktu untuk menanam padi ditentukan oleh Abah sebagai ketua masyarakat adat. Ia menghitung waktu berdasarkan rasi bintang. Padi yang dipanen tidak boleh dimasak langsung. Memasak nasi harus dilakukan dengan tungku (hawu).
Tata aturan dalam memperlakukan padi ini masih dijaga dengan penuh keyakinan sebagai amanat dari leluhur. Prinsip ini dilakukan untuk mempertahankan ketahanan pangan kampung adat.
Masyarakat Kasepuhan Ciptagelar yakin, meskipun tanaman terlihat tidak memiliki kehidupan, tetapi mereka adalah makhluk yang tumbuh sehingga keberadaannya harus dihargai dan dihormati.
Maka sebelum memetik tumbuhan, manusia harus meminta izin untuk mengambil kehidupan tumbuhan tersebut. Perlengkapan menanam hingga memanen padi harus dalam keadaan bersih atau suci. Benda yang digunakan harus jelas kepemilikannya, tidak terkait dengan utang.
Pada prinsipnya setiap apa yang masuk ke dalam tubuh harus bersih dan diambil dengan cara-cara bersih. Makanan harus dimasak dengan baik, bersih dan sehat. Makanan harus didapat dengan cara jujur bukan hasil dari mencuri atau perbuatan tidak baik. Masyarakat Ciptagelar sangat menjunjung tinggi kejujuran.
Tulisan ini disarikan dari dari kuratorial pameran Mengingat Arsitektur Tradisional Melalui Ciptagelar: Sebuah Hajatan Arsitektur Jawa Barat, yang digelar di Monumen Perjuangan Rakyat (Monpera) Jawa Barat, Jalan Dipati Ukur, Bandung, 24-30 Oktober 2015. (mdk/mtf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyak warga lokalnya menggunakan ladang untuk dijadikan sebagai lahan menanam sayur-sayuran.
Baca SelengkapnyaKampung adat ini masih menjalankan tradisi leluhur
Baca SelengkapnyaTradisi Seren Taun Kasepuhan Cisungsang sebagai bentuk rasa syukur masyarakat Kasepuhan Cisungsang
Baca SelengkapnyaPara petani di Sukasirna memang lebih memilih membuat kincir air untuk mengairi sawah-sawah dibanding menggunakan pompa air.
Baca SelengkapnyaMenurut cerita, mata air Cigempol sudah kurang lebih 100 tahun membantu kesuburan Desa Nagrak hingga petani bisa panen sampai 3 kali
Baca SelengkapnyaPara petani Rorotan lebih mengutamakan tali dan baju untuk menjaga padi yang akan dipanen agar terhindar dari seragan hama burung pipit.
Baca SelengkapnyaKementan juga terus mendata atau melakukan pemetaan jaringan irigasi yang sudah direhabilitasi dan yang belum direhabilitasi.
Baca SelengkapnyaWarga di desa ini tidak pernah kehabisan beras sepanjang tahun karena panen melimpah.
Baca SelengkapnyaPadi jenis ini bisa tumbuh kembali setelah dipanen, tanpa harus menanam benih baru.
Baca SelengkapnyaKeinginan sejak lama warga Distrik Kurik, Kabupaten Merauke, Papua Selatan untuk memiliki lahan pertanian padi akhirnya terpenuhi.
Baca SelengkapnyaDaerah yang hijau itu salah satunya berada di Kampung Cibogo, Desa Cibogo, Kecamatan Darmaraja.
Baca SelengkapnyaMeski 5.000 hektare lahan tak produktif, dipastikan tidak mengganggu target produksi padi tahun ini.
Baca Selengkapnya